Maritim Indonesia – Gempa bumi tektonik dengan magnitudo M5,9 mengguncang wilayah Ternate, Maluku Utara, pada Kamis (3/4) pukul 04.03 WIB.
Berdasarkan hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut berlokasi di laut pada koordinat 2,21° LU dan 126,69° BT, atau sekitar 121 km barat daya Pulau Doi, Maluku Utara, dengan kedalaman 42 km.
“Gempa ini tergolong sebagai gempa dangkal yang disebabkan oleh aktivitas subduksi di Laut Maluku. Analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan naik (<span;>thrust fault<span;>),” kata Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Dr. Daryono, S.Si., M.Si. dalam keterangannya, Kamis (3/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Getaran gempa dirasakan di sejumlah daerah, termasuk Manado, Bitung, Ternate, dan Jailolo dengan skala intensitas II-III MMI. Getaran tersebut dirasakan nyata dalam rumah dan digambarkan seperti getaran akibat truk yang melintas. Meski demikian, hasil pemodelan BMKG memastikan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Hingga pukul 04.31 WIB, BMKG mencatat satu gempa susulan (aftershock) dengan magnitudo M4,9. BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
“Warga juga diminta untuk menjauhi bangunan yang retak atau rusak akibat gempa serta memastikan tempat tinggal mereka aman sebelum kembali ke dalam rumah,” kata Dr. Daryono.
BMKG menegaskan bahwa informasi resmi terkait gempa bumi hanya bersumber dari kanal komunikasi BMKG yang telah terverifikasi, termasuk media sosial @infoBMKG, situs web resmi bmkg.go.id, serta aplikasi mobile BMKG. (rida ayu)
idj / idj