Maritim Indonesia – Dalam upaya menjaga kelancaran aktivitas operasional dan keselamatan kawasan pelabuhan, Pelindo Regional 2 Sunda Kelapa mengambil langkah cepat dan terukur dalam menghadapi potensi banjir rob yang terjadi di wilayah pesisir utara Jakarta. Tindakan preventif ini dilakukan sebagai bentuk komitmen perusahaan dalam memastikan pelabuhan tetap beroperasi secara normal dan aman meskipun di tengah kondisi cuaca ekstrem.
Menghadapi cuaca ekstrem dan potensi banjir rob tersebut Pelindo Regional 2 Sunda Kelapa menunjukkan langkah sigap dan taktis. Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 21:30 WIB ini sempat menyebabkan naiknya permukaan air di sejumlah titik, termasuk jalan akses kendaraan ke pelabuhan, area pergudangan, serta lokasi aktivitas bongkar muat dan kondisi segera dapat dikendalikan.
“Kami telah menyiagakan seluruh personel untuk melakukan pemasangan karung penahan banjir di titik-titik kejadian rob guna menghalau air masuk dan tetap memastikan aktivitas pelabuhan tetap berjalan normal dan aman,” ujar Agus Edi, General Manager Pelindo Regional 2 Sunda Kelapa, Selasa (24/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dengan respons cepat tersebut, akses dan kegiatan pelabuhan kini kembali kondusif. Tidak ada gangguan signifikan terhadap proses bongkar muat maupun kegiatan logistik lainnya. Ketegasan dan kecepatan ini menjadi bukti komitmen Pelindo dalam menjaga kestabilan operasional pelabuhan strategis di kawasan Jakarta Utara.
“Kami tidak hanya menjaga arus barang, tetapi juga menjaga kepercayaan nasional terhadap pelabuhan ini sebagai urat nadi ekonomi maritim. Tak ada kata menunggu untuk keselamatan dan kelancaran operasional,” tegas Agus Edi.
Langkah mitigasi ini bukan dilakukan sendiri. Pelindo Regional 2 Sunda Kelapa juga terus berkoordinasi secara intensif dengan instansi terkait, seperti BMKG dan otoritas kelautan, demi mendapatkan pembaruan terkini seputar cuaca dan kondisi pasang surut air laut.
“Kolaborasi lintas sektor adalah kunci. Kami perlu tahu lebih cepat, agar bisa bertindak lebih cepat,” imbuhnya.
Selain sebagai tindakan penanggulangan jangka pendek, Pelindo juga tengah merancang langkah jangka panjang dengan memperkuat sistem drainase, peringatan dini, serta infrastruktur yang lebih tangguh terhadap perubahan iklim ekstrem.
“Pelabuhan bukan sekadar titik sandar kapal. Ia adalah simpul kehidupan ekonomi. Maka setiap detik yang kita pertahankan dari gangguan berarti banyak bagi perekonomian nasional,” pungkas Agus. (ire djafar)