Maritim Indonesia – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-1, Indonesia Port Editors Club (IPEC) akan menggelar Diskusi Logistik dan Kepelabuhanan bertajuk “Prospek Bisnis di Pelabuhan Tanjung Priok” pada Selasa, 29 Juli 2025. Forum ini akan menjadi wadah strategis untuk memperkuat komunikasi, sinergi, dan mencari solusi konkret terhadap berbagai persoalan yang mempengaruhi kelancaran arus barang dan logistik di Pelabuhan Tanjung Priok yang merupakan pelabuhan tersibuk di Indonesia.
Acara ini akan menghadirkan narasumber kompeten di bidangnya, termasuk Kepala Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjung Priok, Capt. Heru Susanto, yang akan tampil sebagai keynote speaker. Diskusi akan dipandu langsung oleh Hari Sutanto selaku moderator.
Selain itu, sejumlah tokoh penting juga akan hadir sebagai pembicara, di antaranya Hendra Hidayat, Walikota Jakarta Utara; Sodikin, Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tanjung Priok; Yandri Trisaputera, Executive General Manager Pelindo Regional 2 Tanjung Priok; Dhanny Novianto, Pengamat dan Pegiat Kemaritiman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Diskusi ini juga akan menghadirkan para pembahas dari berbagai asosiasi terkait di lingkungan Pelabuhan Tanjung Priok, sehingga forum ini menjadi wadah kolaborasi multipihak.
Presiden IPEC, Ridwan Said, menjelaskan bahwa forum ini bukan hanya sekadar peringatan ulang tahun organisasi, tetapi juga bentuk kontribusi nyata IPEC dalam mendorong perbaikan ekosistem logistik nasional.
“Forum Diskusi ini merupakan salah satu kontribusi IPEC guna membahas berbagai persoalan dan mencari solusi terkait kelancaran logistik yang terjadi di dalam maupun di luar pelabuhan Tanjung Priok,” ujarnya.
Ridwan menegaskan bahwa hasil diskusi ini diharapkan mampu memberikan masukan bernilai bagi regulator Pelabuhan Tanjung Priok, Pelindo Tanjung Priok, maupun Pemkot Jakarta Utara agar berkolaborasi lebih solid dengan seluruh stakeholders terkait.
“Kami ingin diskusi ini menghasilkan ide-ide yang aplikatif, sehingga perbaikan layanan logistik bisa berjalan paralel dengan pertumbuhan bisnis di pelabuhan,” tambahnya.
Acara ini juga diharapkan menjadi sarana silaturahmi, komunikasi, dan penguatan jaringan antar-stakeholders. Menurut Ridwan, kolaborasi adalah kunci dalam menciptakan kelancaran arus barang di salah satu pelabuhan terbesar di Asia Tenggara ini.
“Kami percaya, solusi atas persoalan logistik tidak bisa dicari secara parsial, melainkan melalui sinergi bersama seluruh pihak,” ungkapnya.
Sebagai informasi, meskipun baru berusia satu tahun, IPEC telah aktif menggelar berbagai forum diskusi sejak 2024. Pada Juli 2024, IPEC mengadakan Ngobrol Santai bertema “Mewujudkan Efisiensi Logistik Nasional” di Jakarta. Kemudian pada Oktober 2024, IPEC menggelar Forum Diskusi Antar-Stakeholders dengan format “Bincang Santai Kepelabuhanan Tanjung Priok” bertema “Pelaku Usaha Bertanya, Regulator dan Operator Menjawab”.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung rangkaian acara ini. Semoga diskusi kali ini menjadi langkah awal dari kolaborasi yang lebih besar untuk mewujudkan kelancaran arus barang dan logistik di Tanjung Priok,” pungkas Ridwan. (ire djafar)