Maritim Indonesia — Di tengah tingginya dinamika aktivitas bongkar muat di pelabuhan tersibuk di Indonesia, PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP Nonpetikemas) melalui Cabang Tanjung Priok terus menunjukkan performa impresif dan peran krusial sebagai motor penggerak layanan terminal multipurpose nasional.
Sebagai salah satu elemen vital dalam ekosistem logistik Pelabuhan Tanjung Priok, PTP Nonpetikemas Cabang Tanjung Priok menjadi garda terdepan dalam menjaga kelancaran arus distribusi barang dari dan menuju wilayah Jabodetabek serta kawasan hinterland strategis lainnya.
“Cabang Tanjung Priok adalah ujung tombak dari pelayanan multipurpose kami. Di tengah tantangan operasional yang kompleks, kami terus hadir dengan layanan yang adaptif, efisien, dan andal,” ujar Indra Hidayat Sani, Direktur Utama PTP Nonpetikemas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hingga Semester I 2025, PTP Nonpetikemas Cabang Tanjung Priok mencatatkan realisasi throughput sebesar 7.529.688 Ton/M³, atau 110% dari target RKAP, yang berarti meningkat 114% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 6.555.718 Ton/M³. Komoditas yang mendominasi antara lain Curah Kering dan General Cargo.
“Capaian ini merupakan hasil kerja keras tim kami dan sinergi dengan mitra industri. Ini membuktikan bahwa PTP Nonpetikemas bukan hanya operator pelabuhan, tetapi juga mitra strategis dalam mendukung daya saing logistik nasional,” ungkap Budi Utoyo, Branch Manager PTP Nonpetikemas Cabang Tanjung Priok.
Secara nasional, PTP Nonpetikemas menargetkan throughput sebesar 53,5 juta Ton/M³ sepanjang tahun 2025. Untuk mendukung target ini, berbagai langkah strategis terus dilakukan, mulai dari modernisasi terminal, penguatan sistem digital melalui Pelindo Terminal Operating System Multipurpose (PTOS-M), hingga peningkatan kolaborasi dengan cargo owner dan shipping line.
“Digitalisasi dan kemitraan strategis menjadi fondasi kami dalam menjaga kecepatan dan ketepatan layanan. Pelabuhan harus bergerak secepat industri, bahkan lebih cepat,” tambah Indra Hidayat Sani.
Salah satu proyek prioritas yang tengah dijalankan adalah pengembangan layanan Curah Cair di Regional 2 Tanjung Priok. Termasuk di dalamnya adalah penguatan sistem logistik antar kapal melalui proyek ship-to-ship dan shorebase, serta perluasan layanan di dermaga Tersus/TUKS untuk komoditas strategis seperti LNG, kondensat, dan BBM.
Kontribusi Nasional dan Performa Tertinggi General Cargo
Hingga akhir 2024, kontribusi PTP Nonpetikemas terhadap total throughput SPMT Group mencapai 39%, atau sebesar 47.046.785 Ton/M³. Dari angka tersebut, Cabang Tanjung Priok mencatat throughput tertinggi untuk layanan general cargo, mempertegas posisinya sebagai pilar utama PTP Nonpetikemas.
“Lebih dari sekadar volume, kami mengedepankan kualitas dan produktivitas. Di Semester I 2025, Tanjung Priok mencatatkan Total Service Delivery (TSD) sebesar 3.320,75, tertinggi di lingkungan SPMT Group untuk segmen General Cargo,” jelas Indra.
Dari sisi trafik, realisasi throughput General Cargo dan Bag Cargo di Cabang Tanjung Priok mencapai 4.696.109 ton/m³, tumbuh 14,86% dibandingkan tahun lalu. Sebagai operator multipurpose terminal, PTP Nonpetikemas Cabang Tanjung Priok secara aktif menangani berbagai jenis komoditas, antara lain:
– Curah Kering: pasir, semen, gula, sulfur, garam
– Curah Cair: CPO, RBD Olien, PFAD
– General Cargo: gypsum, scrap iron, plywood, coil, mobil, alat berat, produk baja, dan lainnya.
“Ragam komoditas yang kami layani mencerminkan kapasitas dan fleksibilitas kami sebagai penyokong utama distribusi nasional. Tanjung Priok bukan hanya pelabuhan besar, tetapi juga pelabuhan cerdas,” imbuh Budi.
Untuk menunjang operasional, Cabang Tanjung Priok dilengkapi dengan fasilitas yang lengkap dan modern. Terdiri dari:
– Dermaga sepanjang 3.400 meter
– Gudang seluas 2 hektar
– Area lapangan seluas 15 hektar
– Lapangan penumpukan 238.432 m².
Didukung pula dengan peralatan pelabuhan:
– 11 unit Gantry Luffing Crane (GLC)
– 12 unit Overhead Crane
– 8 unit Hopper & 8 unit Grab
– 2 unit fender
– 1 unit forklift dan 9 unit jembatan timbang.
Kinerja operasional juga diperkuat oleh SDM tersertifikasi, yang menjunjung tinggi nilai-nilai efisiensi, keselamatan kerja, dan ketepatan waktu.
“Dengan pengalaman lebih dari satu dekade, kami terus memelihara kepercayaan pengguna jasa dengan menghadirkan layanan yang cepat, aman, dan akurat. Ini bukan sekadar bisnis, tapi kontribusi nyata untuk ekonomi Indonesia,” tutup Indra Hidayat Sani. (ire djafar)