
Maritim Indonesia – Workshop BUMD Aneka Usaha 2025 yang digelar di Legian, Bali, menjadi forum strategis untuk membahas berbagai peluang usaha daerah, termasuk di sektor kepelabuhanan. Dalam kegiatan ini, Asosiasi Badan Usaha Pelabuhan Indonesia (ABUPI) hadir sebagai narasumber utama dengan menghadirkan Ketua Umum ABUPI, Liana Trisnawati, bersama Hikmatul Laila.
Dalam paparannya, Liana menekankan bahwa sektor kepelabuhanan tidak hanya menjadi domain usaha berskala besar nasional, melainkan juga membuka ruang luas bagi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk terlibat aktif. Menurutnya, keterlibatan BUMD dapat menjadi penggerak penting dalam mendekatkan layanan pelabuhan dengan kebutuhan daerah sekaligus memperkuat konektivitas antarpulau.
“BUMD memiliki peran vital dalam menjembatani layanan kepelabuhanan dengan potensi ekonomi daerah. Dengan keterlibatan aktif, BUMD tidak hanya berkontribusi pada pembangunan ekonomi lokal, tetapi juga memperkuat rantai logistik nasional,” ujar Liana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebagai tindak lanjut, ABUPI mendorong penjajakan kerja sama konkret antara anggota BUMD yang tergabung dalam PERDASI dengan Badan Usaha Pelabuhan yang menjadi anggota ABUPI. Kolaborasi ini diharapkan dapat menciptakan sinergi nasional-daerah yang saling menguntungkan.
ABUPI meyakini bahwa sinergi antara BUMD dan badan usaha pelabuhan akan memperkuat ekosistem kepelabuhanan yang lebih terintegrasi, modern, dan berdaya saing. Melalui forum ini, ABUPI menegaskan komitmennya untuk terus memperluas jaringan kemitraan, mendorong partisipasi aktif pemangku kepentingan, serta menciptakan ruang kolaboratif demi terwujudnya pelabuhan nasional yang profesional dan mampu bersaing di tingkat global. (ire djafar)