ASDP Perkuat Konektivitas Kayangan–Pototano, Dongkrak Wisata dan Ekonomi NTB

- Pewarta

Sunday, 12 October 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Maritim Indonesia — Lintasan Kayangan–Pototano di Nusa Tenggara Barat (NTB) semakin menunjukkan perannya sebagai jalur vital penghubung Pulau Lombok dan Sumbawa. Jalur laut ini menjadi urat nadi mobilitas masyarakat sekaligus pintu gerbang wisatawan menuju destinasi unggulan kedua pulau tersebut.

Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Heru Widodo, menegaskan pentingnya lintasan ini tidak hanya untuk transportasi, tetapi juga pengembangan pariwisata.

“Lombok dan Sumbawa memiliki potensi besar dengan destinasi kelas dunia. Untuk mewujudkannya, aksesibilitas menjadi kunci, dan ASDP berkomitmen menjaga konektivitas agar wisata terus tumbuh dan memberi dampak ekonomi bagi masyarakat,” ujarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Heru menambahkan, komitmen ASDP bukan sekadar mengoperasikan kapal.

“Kami percaya bahwa pariwisata hanya bisa maju dengan dukungan transportasi yang lancar, aman, dan terjangkau. Karena itu, ASDP terus memperkuat armada, meningkatkan kualitas layanan, dan menghadirkan sistem reservasi digital agar penyeberangan semakin mudah diakses masyarakat maupun wisatawan,” jelasnya.

Pulau Lombok dikenal dengan ikon wisata Gunung Rinjani, Gili Trawangan, dan Pantai Senggigi, sementara Sumbawa menawarkan pesona Pantai Maluk dan Gunung Tambora. Akses penyeberangan Kayangan–Pototano menjadi jalur vital yang membuka peluang wisatawan untuk menjelajahi dua destinasi unggulan tersebut.

Topang Distribusi Logistik

Selain sektor pariwisata, jalur ini juga menopang distribusi logistik. Komoditas pangan seperti padi, jagung, kedelai, hingga hasil laut bergerak melalui lintasan ini, memperkuat rantai pasok dan mendukung ketahanan pangan di NTB.

Data ASDP mencatat, periode Januari–Agustus 2025, lintasan Kayangan–Pototano telah melayani 889.682 penumpang dan 252.973 unit kendaraan. Dari jumlah tersebut, sepeda motor mendominasi dengan 117.643 unit, diikuti mobil pribadi sebanyak 72.412 unit. Angka ini menunjukkan tingginya ketergantungan masyarakat terhadap moda penyeberangan.

Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, menjelaskan bahwa perusahaan juga mendorong kawasan pelabuhan memiliki fungsi tambahan sebagai destinasi wisata.

“Melalui program _waterfront destination_, ASDP melakukan transformasi kawasan pelabuhan agar lebih modern dan terpadu, sehingga bisa menghadirkan pengalaman baru bagi wisatawan,” katanya.

Shelvy mencontohkan pengembangan kawasan Marina Labuan Bajo yang kini menjadi ikon pariwisata terpadu, terhubung dengan Hotel Meruorah Komodo, Plaza Marina, hingga Landmark Phinisi. Kawasan ini bahkan sukses menjadi tuan rumah ajang internasional seperti KTT ASEAN dan rangkaian G20 Side Events.

Dengan konsep serupa, pengembangan waterfront di Kayangan diharapkan mampu menambah daya tarik kawasan dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat sekitar. Ke depan, ASDP menargetkan pelabuhan tidak hanya berfungsi sebagai terminal penyeberangan, tetapi juga sebagai magnet wisata baru.

Dalam operasionalnya, ASDP terus menekankan aspek keselamatan. Jadwal keberangkatan yang teratur, prosedur keselamatan yang ketat, serta kesiapan kru kapal menjadi bagian penting dari upaya menghadirkan layanan yang andal.

Heru Widodo menegaskan kembali, keberadaan lintasan ini bukan hanya tentang transportasi.

“Kayangan–Pototano adalah jembatan laut yang menyatukan masyarakat, memperkuat pariwisata, sekaligus menggerakkan roda ekonomi. Inilah wujud kontribusi ASDP sebagai garda terdepan konektivitas Nusantara,” ujarnya menandaskan.

Informasi Layanan Lintasan Kayangan–Pototano

Jumlah kapal beroperasi: 2 unit (KMP Belida dan KMP Raja Enggano)
Jarak tempuh: ±12 mil laut
Durasi pelayaran: ±2 jam
Jadwal keberangkatan: tersedia 24 jam dengan frekuensi reguler setiap hari

Tarif penyeberangan

Pejalan kaki dewasa Rp18.800, bayi Rp5.200
Golongan I : Rp 32.000
Golongan II : Rp 75.000
Golongan III : Rp 130.000
Golongan IV
– Kendaraan Penumpang : Rp 563.000
– Kendaraan Barang : Rp 502.000
Golongan V
– Kendaraan Bus : Rp 893.000
– Kendaraan Barang : Rp 760.000
Golongan VI
– Kendaraan Bus : Rp 1.307.000
– Kendaraan Barang : Rp 1.223.000
Golongan VII : Rp 1.869.000
Golongan VIII : Rp 2.153.000
Golongan IX : Rp 2.265.000

(jagad)

– idj / idj –

 

Berita Terkait

IPC TPK Catat Kinerja Keberlanjutan Positif, Raih Dua Penghargaan ICS Award 2025
KN Antares Disnav Sabang Salurkan Bantuan dan Lakukan Evakuasi Korban Banjir di Aceh
ASDP Hadir untuk Sumatera: Bergerak Bersama untuk Pulihkan Harapan
Gerbang Industri Otomotif Nasional Makin Melaju ke Pasar Global, Ekspor CBU Capai 318 Ribu Unit
Tito Minta Pemda Perkuat Sinergi Hadapi Potensi Bencana pada Momentum Nataru 2025
Tanggap Bencana, Pelindo Regional 2 Tanjung Priok Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir dan Longsor di Sumatera dan Aceh
Bencana Sumatra: Kemenhub Perkuat Penanganan, Pelabuhan Singkil Tampung Warga Mengungsi
Pelindo Solusi Digital Luncurkan RCSA AI: Tonggak Pertama Transformasi Manajemen Risiko Berbasis AI di Pelindo

Berita Terkait

Tuesday, 2 December 2025 - 06:48 WIB

IPC TPK Catat Kinerja Keberlanjutan Positif, Raih Dua Penghargaan ICS Award 2025

Tuesday, 2 December 2025 - 06:30 WIB

KN Antares Disnav Sabang Salurkan Bantuan dan Lakukan Evakuasi Korban Banjir di Aceh

Tuesday, 2 December 2025 - 06:18 WIB

ASDP Hadir untuk Sumatera: Bergerak Bersama untuk Pulihkan Harapan

Tuesday, 2 December 2025 - 02:23 WIB

Gerbang Industri Otomotif Nasional Makin Melaju ke Pasar Global, Ekspor CBU Capai 318 Ribu Unit

Tuesday, 2 December 2025 - 02:17 WIB

Tito Minta Pemda Perkuat Sinergi Hadapi Potensi Bencana pada Momentum Nataru 2025

Berita Terbaru