Maritim Indonesia – Menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) terus memperkuat kesiapan layanan penyeberangan di seluruh Indonesia, termasuk di wilayah Maluku. Melalui optimalisasi layanan di Cabang Ambon, ASDP memastikan konektivitas antarwilayah tetap terjaga dengan aman, lancar, dan nyaman bagi seluruh pengguna jasa.
“Wilayah Ambon dan sekitarnya menjadi salah satu fokus kami karena memiliki pergerakan penumpang dan kendaraan yang cukup tinggi setiap akhir tahun. ASDP berkomitmen menjaga mobilitas masyarakat tetap aman, lancar, dan nyaman melalui perencanaan operasional yang matang,” kata Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Heru Widodo.
Heru menambahkan,ASDP terus memperluas manfaat digitalisasi layanan melalui aplikasi Ferizy, yang kini memungkinkan pengguna jasa untuk memesan tiket secara daring sejak H-60 sebelum keberangkatan. Inovasi ini, menurutnya, diharapkan dapat mengurangi antrean di pelabuhan sekaligus meningkatkan efisiensi perjalanan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami mengimbau agar penumpang memastikan tiket telah dibeli sebelum tiba di pelabuhan, dengan data yang sesuai dan valid. Dengan begitu, seluruh hak pengguna jasa dapat terpenuhi secara maksimal,” tambah Heru.
11 Kapal Siaga, Tambah Frekuensi Pelayaran Jadi 17 Trip per Hari
Menjelang masa puncak libur akhir tahun, ASDP Cabang Ambon menyiapkan berbagai langkah strategis, mulai dari penerapan sistem tiba-berangkat untuk efisiensi waktu operasional, kolaborasi erat dengan TNI dan Polri, hingga optimalisasi sarana dan prasarana pelabuhan.
General Manager ASDP Cabang Ambon Syamsudin Tannasy menyampaikan bahwa pihaknya telah menyiapkan 11 kapal yang siap beroperasi selama periode Nataru.
“Empat di antaranya akan difokuskan di lintasan Hunimua–Waipirit, rute terpadat di Ambon yang menjadi urat nadi konektivitas antarwilayah di Maluku,” jelasnya.
Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, ASDP juga siap meningkatkan frekuensi pelayaran dari 13 menjadi 17 trip per hari, sehingga arus penyeberangan tetap terkendali dan tidak terjadi penumpukan di pelabuhan.
Data ASDP mencatat, sepanjang Januari–September 2025, lintasan Hunimua–Waipirit telah melayani 307.268 penumpang dan 216.541 kendaraan. Dari total tersebut, kendaraan roda dua mendominasi dengan 144.941 unit, disusul roda empat dan lebih sebanyak 71.600 unit. Capaian tersebut menunjukkan tingginya kepercayaan masyarakat terhadap layanan penyeberangan ASDP sebagai moda transportasi utama penghubung antar pulau di Maluku.
Selain lintasan utama tersebut, ASDP Cabang Ambon juga mengoperasikan sejumlah rute penting lainnya seperti Galala–Namlea, Waai–Umeputih, Nalahia–Amahai, Tual–Dobo, Dobo–Benjina, hingga Tual–Kaimana yang menjangkau pulau-pulau di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar).
“Dengan jaringan lintasan yang begitu luas, kami menjaga agar setiap armada tetap andal dan beroperasi sesuai jadwal. ASDP berkomitmen menghadirkan layanan yang merata, tidak hanya di jalur utama, tetapi juga di daerah-daerah 3T yang menjadi tulang punggung konektivitas nusantara,” ujar Syamsudin.
ASDP menegaskan bahwa kesiapan matang, inovasi digital, serta sinergi lintas sektor menjadi kunci untuk menjaga kualitas layanan selama periode libur panjang ini.
“Melalui transformasi digital dan penguatan operasional di lapangan, kami ingin masyarakat merasakan perubahan nyata dalam pelayanan ASDP. Seluruh langkah yang kami ambil bertujuan untuk memastikan libur Nataru berjalan lancar tanpa hambatan,” tutup Syamsudin.
Info tambahan: Tarif Penyeberangan Lintasan Hunimua–Waipirit (Kelas Eksekutif Dewasa: Rp53.600 / Anak: Rp9.600 / Kelas Ekonomi Dewasa: Rp27.500 / Anak: Rp2.700 / Golongan Kendaraan I–IX: Rp26.990 – Rp1.824.130)
(jagad).
— idj / idj —







