
Maritim Indonesia – Komunitas Indonesia Women in Transportation and Logistics (IWTL) Jawa Tengah–DIY terus menunjukkan kiprahnya tidak hanya dalam pengembangan sektor transportasi dan logistik, tetapi juga dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat. Melalui kegiatan sosial bertajuk ESPERO 87 Peduli, para anggota IWTL yang juga tergabung dalam komunitas alumni SMP tahun 1987 Ambarawa menyalurkan pinjaman tanpa bunga bagi pelaku UMKM di wilayah Ambarawa dan sekitarnya.
Program yang mulai dijalankan sejak tahun 2023 ini berangkat dari rasa keprihatinan terhadap kondisi usaha kecil milik para sahabat dan rekan sebaya yang sempat stagnan akibat keterbatasan modal. Dari situ, lahir inisiatif untuk menggerakkan solidaritas ekonomi dengan memberikan pinjaman bergulir tanpa bunga senilai Rp1 juta hingga Rp3 juta per penerima, dengan jangka waktu pengembalian selama satu tahun.
“Kami percaya, keberdayaan ekonomi dimulai dari lingkungan terdekat. Melalui ESPERO 87 Peduli, kami ingin menunjukkan bahwa kolaborasi kecil dengan niat tulus bisa memberi dampak besar bagi sesama,” ujar Ketua IWTL Jateng–DIY, Bayu Wijayanti, dalam keterangannya, Minggu (2/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bayu Wijayanti yang juga menjabat sebagai Direktur PT Persada Logistik menambahkan, tidak hanya memberikan bantuan modal, para anggota juga aktif mendampingi penerima manfaat dengan melakukan diskusi usaha, berbagi ide, dan memberikan solusi kreatif bagi UMKM yang menghadapi kendala operasional.
Hingga saat ini, lanjutnya, puluhan pelaku UMKM — mulai dari pedagang, petani, hingga produsen pangan olahan — telah menerima manfaat dari program ini.
Selain pinjaman tanpa bunga, ESPERO 87 Peduli juga mengembangkan dua usaha bersama yang hasil keuntungannya digunakan untuk kegiatan sosial, yaitu:
— Budidaya ikan di karamba sekitar Rawa Pening, dan
— Perdagangan beras hasil panen anggota, yang dipasarkan dalam kemasan kecil (2,5 kg) dan sebagian hasilnya disalurkan melalui kegiatan rutin Jumat Berkah ESPERO 87.
“Kedua usaha tersebut kini berjalan cukup baik dan menjadi contoh konkret bagaimana komunitas dapat membangun ekosistem ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” jelas Bayu.
Dikatakan juga, semangat kebersamaan dalam ESPERO 87 Peduli sejalan dengan nilai-nilai yang diusung IWTL, yakni empati, pemberdayaan, dan keberlanjutan ekonomi perempuan dan pelaku usaha lokal.
“Kami ingin agar IWTL tidak hanya hadir di ruang diskusi dan forum nasional, tapi juga benar-benar membawa manfaat nyata bagi anggota dan masyarakat. Harapannya, model seperti ini bisa direplikasi di wilayah IWTL lainnya,” tuturnya.
Melalui program seperti ESPERO 87 Peduli, IWTL Jateng–DIY membuktikan bahwa pemberdayaan ekonomi dapat dimulai dari langkah kecil — dengan semangat kolaboratif, solidaritas, dan kebermanfaatan bagi sesama. (ire djafar)







