Maritim Indonesia – Coky Leonardo Panjaitan telah menunjukkan kepemimpinan dan dedikasi dalam membela hak-hak Anak Buah Kapal (ABK) Indonesia yang terlantar dan menghadapi ketidakadilan di luar negeri. Lewat serangkaian aksi nyata, ia berhasil membuktikan kemampuannya sebagai advokat yang tidak hanya peduli pada keselamatan para pelaut, tetapi juga pada keadilan dan hak-hak mereka di dunia kerja maritim global.
Respons Cepat pada Kasus ABK MV Oasis V (28 Agustus 2022)
Pada Agustus 2022, Coky menerima laporan tentang 12 ABK kapal MV Oasis V yang terlantar di Dubai. Meski menghadapi situasi yang rumit, Coky bergerak cepat dengan berkoordinasi langsung dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Dubai dan agen lokal. Langkahnya ini membuahkan hasil dengan kepulangan para ABK ke Indonesia pada 11 September, meskipun masalah gaji mereka masih dalam proses penyelesaian.
Penanganan Kasus ABK TB KKS 108 di Solomon Islands (28 September 2022)
Dalam kasus lainnya, Coky berhasil memulangkan ABK TB KKS 108 yang menghadapi masalah serupa di Solomon Islands. Ia menggandeng KBRI dan mengajukan pengaduan resmi kepada Mabes Polri terkait dugaan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). ABK akhirnya dipulangkan pada 17 November, setelah melalui proses hukum yang rumit.
Pembelaan untuk ABK MV Fine Water (11 November 2022)
Coky juga terlibat dalam kasus ABK MV Fine Water yang terlantar di Guangzhou tanpa gaji. Melalui komunikasi intensif dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) dan bantuan dari organisasi internasional seperti IMO dan ILO, ia memastikan proses pemulangan para ABK tetap berjalan meskipun ada tantangan terkait pengurusan visa.
Tindakan Tegas di Kasus Penyanderaan ABK MV Ocean Prince (18 Desember 2022)
Kasus ABK MV Ocean Prince yang disandera memperlihatkan respons cepat dan tegas Coky dalam menangani situasi darurat. Dengan melibatkan KBRI dan otoritas berwenang, ia berhasil membebaskan para ABK dan memproses hukum pihak yang terlibat dalam penyanderaan tersebut.
Advokasi Berkelanjutan pada Kasus Penipuan ABK MV Wan Xiang (18 Desember 2022)
Perjuangan Coky dalam membela hak-hak ABK tak berhenti di sana. Pada Desember 2022, ia berperan penting dalam mengadvokasi ABK MV Wan Xiang yang mengalami penipuan oleh agen crewing. Berkat upaya tak kenalnya, proses hukum terhadap agen yang bersalah berlangsung, dan hak-hak ABK termasuk gaji mereka diperjuangkan hingga mendapat penyelesaian.
Inspirasi Perlindungan Hak ABK di Dunia Internasional
Kesuksesan Coky Leonardo Panjaitan dalam menangani berbagai kasus ABK yang terlantar memperlihatkan pentingnya dukungan dan pembelaan terhadap hak-hak tenaga kerja Indonesia, khususnya di sektor maritim yang penuh tantangan. Tidak hanya memberi solusi cepat bagi para ABK, Coky juga berperan dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya perlindungan tenaga kerja Indonesia di kancah internasional. Komitmennya telah menjadi inspirasi bagi banyak pihak dalam upaya memperjuangkan hak-hak pekerja di luar negeri.
Dengan rekam jejak ini, Coky terus menjadi simbol perjuangan bagi hak-hak ABK Indonesia di seluruh dunia. (ire djafar)
