SCI Soroti Pembatasan Truk Lebaran 2025: Biaya Logistik Melonjak, Distribusi Terganggu

- Pewarta

Thursday, 20 March 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Senior Consultant Supply Chain Indonesia (SCI) Sugi Purnoto

Senior Consultant Supply Chain Indonesia (SCI) Sugi Purnoto

Maritim Indonesia – Surat Keputusan Bersama (SKB) Dirjen Perhubungan Darat, Dirjen Perhubungan Laut, Kakorlantas Polri, dan Dirjen Bina Marga tentang Pengaturan Lalu Lintas Jalan Serta Penyeberangan Selama Masa Arus Mudik dan Arus Balik Angkutan Lebaran Tahun 2025/1446H mengatur pembatasan pengoperasian angkutan barang mulai Senin, 24 Maret pukul 00.00 sampai dengan Selasa, 8 April April 2025 pukul 24.00 WIB di jalan tol dan non-tol atau selama 16 hari.

Senior Consultant Supply Chain Indonesia (SCI) Sugi Purnoto mengatakan pembatasan pengoperasian truk pada masa Lebaran 2025 dinilai terlalu lama dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya 12 hari. Hal ini berdampak sangat besar terhadap aliran logistik dan distribusi barang di seluruh Indonesia, baik untuk kepentingan domestik maupun ekspor-impor.

Pembatasan operasional truk sumbu 3 ke atas selama 16 hari ini berdampak pada penumpukan barang impor di pelabuhan dan membebani para importir dengan biaya storage dan demurrage di pelabuhan, serta berdampak luas terhadap perusahaan transportasi jalan, industri manufaktur, pergudangan, perkapalan, dan para pemangku kepentingan dalam dunia logistik, termasuk para pengemudi dan tenaga bongkar muat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pembatasan tersebut bisa mempengaruhi ketersediaan barang di masyarakat, karena tidak semua barang mempunyai nilai stok sampai 16 hari. Hal itu juga berdampak terhadap biaya persediaan dan harga barang yang dibeli masyarakat.

Selain perlu mempertimbangkan jangka waktu pembatasan operasional, Sugi menilai kebijakan itu harus selektif antara lain dengan mempertimbangkan pertambahan jumlah jalan tol untuk mengurangi kerugian yang dialami industri karena jangka waktu pembatasan yang terlalu lama.

Akses jalan Tol Lingkar Pelabuhan (CTP) dan dilanjutkan dengan jalan tol Cibitung-Cimanggis kemudian dari Cimanggis-Cinere-Serpong kemudian Tanjung Priok-Bandara Tangerang sampai Balaraja di Tol Jakarta Merak bukan merupakan jalan tol akses utama pemudik sehingga seharusnya tetap bisa digunakan untuk pengangkutan barang ekspor impor dan distribusi barang di Jabodetabek dan akses utama menuju kawasan-kawasan industri.

Selanjutnya, akses ke kawasan-kawasan industri tetap dibuka untuk armada logistik itu, seperti jalan akses kawasan dan Jalan Kalimalang untuk masuk area kawasan industri Cibitung dan Cikarang, akses Tol Jagorawi ke Sentul dan Cibinong, dan akses Tol Jakarta – Merak ke kawasan industri Jatake – Balaraja.

Pada umumnya, pemudik menggunakan jalan tol Japek untuk ke arah timur dan jalan tol Jakarta-Merak yang kemacetannya mulai Cilegon barat/Timur – Merak karena melakukan antri untuk naik ke kapal roro, Untuk jalan tol Jagorawi, kemacetan biasanya terjadi di titik Taman Mini menuju ke Cawang untuk Akses ke Tol Japek.

Pertimbangan ini perlu untuk menjaga kepentingan pengangkutan logistik dan aktivitas mudik, mengingat sebanyak 60-70% volume barang ekspor dan impor terpusat di Bekasi, Cibitung, Cikarang, dan Karawang; sebanyak 20% di Tangerang sampai Balaraja; serta sebanyak 5% di Sentul, Cileungsi, Cibinong, dan Citereup.

Kemudian, untuk yang angkutan dari Barat yang berjarak dekat, saat mudik Lebaran bisa menggunakan jalan tol pelabuhan yang relatif lengang dan jarang dilalui pemudik. Jalan tol ini bisa digunakan angkutan logistik yang akan mengirimkan barangnya dari Tanjung Priok ke Cibitung dan Cikarang.

“Pembatasan itu bisa lebih longgar dengan mempertimbangkan kebijakan work from anywhere (WFA) untuk para Aparatur Sipil Negara (ASN) mulai Senin-Kamis, 24-27 Maret 2025 yang diharapkan dapat membagi kepadatan arus mudik,” pungkas Sugi. (ire djafar)

 

Berita Terkait

Sudah 368.514 Orang dan 115.700 Kendaraan Tinggalkan Bali Menuju Jawa dalam Lonjakan Arus Mudik 2025
BMKG Ingatkan Potensi Cuaca Ekstrem Saat Arus Mudik, Puncak Pasang Maksimum Terjadi 29 Maret
Flag Off Mudik Gratis BUMN 2025: Kementerian BUMN Lepas Puluhan Ribu Peserta Mudik ke 200 Kota Tujuan
Arus Mudik Lebaran Meningkat: Pelindo Regional 2 Pastikan Kelancaran di 9 Pelabuhan, Ciwandan Jadi yang Terpadat
Geliat Arus Mudik Terus Meningkat, ASDP Optimalkan Layanan Puncak Arus Mudik Lebaran
Perkuat Kepastian Hukum, TTL Teken Kerja Sama dengan Kejaksaan Negeri Tanjung Perak
Antusias Masyarakat Tinggi! 1000 Kuota Mudik Gratis ASDP Jakarta–Lampung Habis dalam 4 Hari
Pelindo Sediakan Posko Mudik Bersama BUMN 2025 di 3 Titik Strategis di Regional 4

Berita Terkait

Friday, 28 March 2025 - 14:07 WIB

Sudah 368.514 Orang dan 115.700 Kendaraan Tinggalkan Bali Menuju Jawa dalam Lonjakan Arus Mudik 2025

Friday, 28 March 2025 - 13:50 WIB

BMKG Ingatkan Potensi Cuaca Ekstrem Saat Arus Mudik, Puncak Pasang Maksimum Terjadi 29 Maret

Friday, 28 March 2025 - 13:43 WIB

Flag Off Mudik Gratis BUMN 2025: Kementerian BUMN Lepas Puluhan Ribu Peserta Mudik ke 200 Kota Tujuan

Friday, 28 March 2025 - 13:30 WIB

Arus Mudik Lebaran Meningkat: Pelindo Regional 2 Pastikan Kelancaran di 9 Pelabuhan, Ciwandan Jadi yang Terpadat

Friday, 28 March 2025 - 10:36 WIB

Geliat Arus Mudik Terus Meningkat, ASDP Optimalkan Layanan Puncak Arus Mudik Lebaran

Berita Terbaru