Maritim Indonesia – PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) mencatatkan pencapaian gemilang dengan membukukan laba bersih tertinggi sepanjang sejarah perusahaan, menembus angka Rp 212,22 miliar pada tahun buku 2024. Angka ini naik 11,19% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 190,85 miliar.
Pertumbuhan laba ini didorong oleh transformasi komersial dan operasional, serta standarisasi dan digitalisasi di berbagai lini bisnis. Pendapatan IPCC pun mengalami peningkatan 12,16% menjadi Rp 824,60 miliar, dibandingkan Rp 735,20 miliar pada tahun sebelumnya.
Pelabuhan Tanjung Priok masih menjadi kontributor terbesar dengan menyumbang 91,09% pendapatan atau setara Rp 757,77 miliar. Sementara itu, terminal satelit IPCC di Belawan, Pontianak, Balikpapan, Makassar, dan Banjarmasin—yang mulai beroperasi sejak Oktober 2024—menyumbangkan 8,76% atau sekitar Rp 66,34 miliar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dari sisi jenis kargo, kendaraan utuh (CBU) tetap menjadi penyumbang utama dengan Rp 613,61 miliar atau 74,79% dari total pendapatan. Segmen alat berat menyumbang Rp 80,45 miliar (9,76%), sedangkan pendapatan dari bus/truk mencapai Rp 90,10 miliar (10,93%).
Direktur Keuangan, SDM, dan Manajemen Risiko IPCC, Wing Megantoro, menekankan pentingnya efisiensi biaya serta digitalisasi sistem pembayaran melalui platform PRAYA, yang memungkinkan pelanggan mengakses tagihan layanan secara real-time.
“Total aset perusahaan juga meningkat 3,49% dari Rp 1,78 triliun menjadi Rp 1,85 triliun, didukung oleh kenaikan kas dan setara kas IPCC yang mencapai Rp 810 miliar atau naik 20,92%.,” kata Wing Megantoro.
Dikatakan juga, IPCC terus memperkuat posisinya di industri dengan menerapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) sebagai baseline operasional. Pada tahun 2024, IPCC meraih penghargaan kategori perunggu dari Badan Standarisasi Nasional (BSN).
“Dari sisi tata kelola perusahaan, IPCC juga meraih prestasi bergengsi di tingkat ASEAN dengan menjadi Runner-Up ASEAN Risk Champion Kategori 1 dalam ASEAN Risk Award 2024 yang digelar di Bangkok, Thailand,” tambahnya.
Direktur Utama IPCC, Sugeng Mulyadi, menyampaikan apresiasi kepada pelanggan, vendor, tim IPCC, pemegang saham, dan seluruh pemangku kepentingan atas dukungan yang membawa IPCC mencapai pencapaian luar biasa ini.
“Kami bersyukur dan memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Pelanggan, Vendor, Tim IPCC, Pemegang Saham/Investor dan Stakeholders atas pencapaian yang luar biasa ini serta tak lupa dukungan dan kepercayaannya kepada IPCC,” ungkap Sugeng.
“Kinerja yang baik ini tentunya turut didukung oleh Pelayanan Prima yang diberikan oleh IPCC. Sepanjang tahun 2024, IPCC berhasil memperluas layanan melalui penambahan kapasitas melalui PDC, integrasi layanan logistik, penambahan terminal satelit dan penerapan pola bisnis yang baru”, tambahnya.
Memasuki 2025, IPCC akan terus memperkuat strategi bisnisnya dalam ekosistem logistik kendaraan dengan ekspansi baik secara organik maupun anorganik. Salah satu langkah konkret adalah Go-Live aplikasi PTOS-C pada terminal internasional, yang memungkinkan integrasi layanan berbasis teknologi.
Direktur Teknik dan Operasi, Bagus Dwipoyono, menegaskan bahwa IPCC berkomitmen meningkatkan kepuasan pelanggan melalui transformasi berkelanjutan dengan menerapkan prinsip “3 No”: no cause defect, no accept defect, no continues defect.
“IPCC juga terus mengedepankan aspek Environmental, Social, and Governance (ESG). Pada 2024, perusahaan meraih ESG Award Kategori Gold Star Award Small Cap dari Investor Trust,” ujar Bagus.
Dalam aspek lingkungan, lanjutnya, IPCC telah menanam 8.100 bibit pohon mangrove di Kalimantan Tengah sebagai bagian dari konservasi ekosistem laut. Perusahaan juga mendukung UMKM Kuat di Kelurahan Kalibaru serta pengembangan produk tenun dan anyaman di Indonesia Timur.
Sekretaris Perusahaan, Endah Dwi Liesly, menegaskan bahwa IPCC tidak hanya berfokus pada kinerja keuangan, tetapi juga pada bisnis berkelanjutan yang berkontribusi bagi perekonomian nasional melalui penguatan UMKM.
“Selain peningkatan dari kinerja keuangan, jejak langkah bidang bisnis IPCC yang dinamis juga memperhatikan unsur lingkungan, sosial dan tata kelola perusahaan yang berkelanjutan sesuai dengan Sustainable Development Goals. Pengelolaan ESG IPCC terus mengalami peningkatan yang diindikasikan dengan perolehan penghargaan salah satunya ESG Award Kategori Gold Star Award Small Cap dari Investor Trust,” jelas Endah.
Ditambahkan Endah, IPCC mengedepankan prinsip ramah lingkungan melalui komitmen penggunaan alternatif bahan bakar dengan RON 92 dari setiap alat penunjang operasi yang ramah lingkungan untuk mengurangi emisi karbon sebagai bentuk pengurangan dampak negatif akibat residu bahan bakar.
Dari sisi tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL), lanjutnya, di tahun 2024 IPCC terus mendukung program prioritas bidang lingkungan melalui konservasi biota dan ekosistem laut seperti penanaman 8.100 bibit 1.000 pohon mangrove di Provinsi Kalimantan Tengah. Selain itu, IPCC juga mendorong Usaha Mikro Kecil (UMK) melalui program UMKM Kuat di wilayah Kelurahan Kalibaru serta pengembangan dan pelatihan produk tenun dan anyaman di Indonesia Timur.
“Kinerja IPCC selalu sejalan dengan kinerja berkelanjutan. Komitmen kami kepada publik tidak hanya mempertahankan aspek keuangan namun juga menciptakan bisnis yang berkelanjutan dengan penguatan UMKM yang memiliki peran penting sebagai penopang perekonomian bangsa,” tutup Endah Dwi Liesly.
Dengan strategi yang matang dan kinerja yang solid, IPCC optimistis mampu mempertahankan pertumbuhan positif dan memperkuat posisinya sebagai pemimpin di industri logistik kendaraan di Indonesia. (ire djafar)