Maritim Indonesia – Di tengah derasnya arus perubahan industri pelayaran global dan tantangan logistik digital, sinergi lintas pemangku kepentingan menjadi kunci utama. Dalam semangat kolaborasi strategis dan komunikasi yang semakin solid, jajaran Pengurus DPC INSA Jaya melakukan kunjungan silaturahmi resmi ke Kantor KSOP Utama Tanjung Priok, Rabu pagi (5/6).
Kunjungan yang dipimpin langsung oleh Ketua DPC INSA Jaya, Andi S. Patonangi, ini bukan sekadar agenda seremonial, tetapi manifestasi dari komitmen asosiasi dalam menjaga hubungan harmonis dan produktif dengan otoritas pelabuhan, sebagai mitra kerja utama dalam ekosistem pelayaran nasional.
Turut hadir dalam rombongan DPC INSA Jaya antara lain Arwan Selmianto, Moh. Erwin Y. Zubir, Sunarno HS., Pahala Sianturi, Bambang, dan Natashya. Seluruhnya merupakan figur sentral dalam industri pelayaran nasional, tokoh-tokoh berpengalaman yang terus mendorong kemajuan transportasi laut Indonesia.
Rombongan diterima langsung oleh Kepala KSOP Utama Tanjung Priok, Capt. Heru, didampingi oleh jajaran pimpinan KSOP: Wim Pondang P.H., Kurniawan, dan Helmi. Dalam suasana hangat namun penuh makna, kedua belah pihak langsung menyelami isu-isu strategis pelabuhan, dari operasional hingga persoalan teknis di lapangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami di KSOP Tanjung Priok berkomitmen melayani 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Tak ada kompromi dalam menjaga kelancaran operasional pelabuhan. Jika ada yang perlu disampaikan, saya pribadi siap dihubungi 24 jam penuh,” tegas Capt. Heru.
Lebih lanjut, ia menyoroti pentingnya evaluasi menyeluruh pasca kemacetan yang sempat terjadi beberapa waktu lalu.
“Agar tidak terulang, dibutuhkan kerja sama dari seluruh pihak—bukan hanya KSOP, tapi juga asosiasi, operator, dan instansi terkait,” tambahnya dengan nada tegas namun terbuka.
Menanggapi ajakan sinergi tersebut, Ketua DPC INSA Jaya, Andi S. Patonangi, memberikan apresiasi tinggi atas keterbukaan KSOP.
“Kami sangat mengapresiasi KSOP Tanjung Priok yang terbuka, cepat tanggap, dan mau berdialog. Kami siap mendukung penuh semua langkah pengendalian yang bertujuan menghindari kemacetan, baik di sisi darat maupun sisi laut,” ujarnya.
Andi juga menekankan pentingnya peran asosiasi sebagai mitra aktif dalam mencari solusi konkret terhadap tantangan pelabuhan.
“Pelabuhan adalah nadi logistik nasional. Kita tidak bisa bekerja sendiri. Kolaborasi adalah keharusan, bukan pilihan,” tegasnya.
Pertemuan ini bukan sekadar ajang temu sapa atau basa-basi kelembagaan. Di balik meja diskusi, tersirat tekad besar untuk membangun ekosistem maritim Indonesia yang profesional, efisien, dan bebas dari hambatan struktural.
Sebagai pelabuhan tersibuk dan terbesar di Indonesia, Tanjung Priok bukan hanya urat nadi logistik nasional, ia adalah wajah Indonesia di mata dunia.
“Kami ingin pelabuhan ini menjadi simbol efisiensi, kecepatan, dan profesionalisme, bukan kemacetan,” tambahnya.
Menurutnya, semangat ini menjelma menjadi tekad kolektif: mendorong pelabuhan menuju transformasi menyeluruh yang modern, manusiawi, dan adaptif terhadap tantangan zaman.
“Kalau ingin pelabuhan maju, kita harus maju bersama. Jangan saling menunggu. Kita harus saling mendukung,” tutup Andi S. Patonangi.
Kegiatan silaturahmi ini adalah bagian dari proses membangun trust dan memperkuat ritme kerja sama. DPC INSA Jaya dan KSOP Tanjung Priok sepakat untuk terus menjaga keterbukaan komunikasi, mempercepat koordinasi lintas sektoral, serta saling mendukung demi distribusi logistik nasional yang efisien dan kompetitif.
“Kita tidak boleh puas dengan yang ada. Dunia berubah cepat, dan pelabuhan harus menjadi pusat kecepatan itu, bukan hambatannya,” ujar Sekretaris DPC INSA Jaya, Erwin Yahya Zubir.
Dikatakan juga, dalam era logistik digital, sinergi bukan lagi jargon. Ia adalah kebutuhan. Ia adalah fondasi. Dan pertemuan di KSOP Tanjung Priok, dipenuhi semangat yang nyata, yakni kolaborasi yang tulus demi Indonesia yang lebih kuat di samudra global.
“Visi bersama kita adalah Pelabuhan Tanjung Priok sebagai wajah Indonesia, pertemuan ini lebih dari sekadar silaturahmi, ini tentang masa depan Maritim Indonesia, kami siap berdiri bersama KSOP demi kelancaran nasional,” pungkas Erwin. (ire djafar).