Maritim Indonesis – Dewan Direksi CMA CGM Group, pemain global dalam solusi kelautan, darat, udara, dan logistik, bertemu di bawah kepemimpinan Rodolphe Saadé, Chairman & CEO CMA CGM Group, untuk meninjau laporan keuangan kuartal kedua tahun 2025.
Mengomentari hasil tersebut, Rodolphe Saadé menyampaikan, “Dalam konteks yang ditandai oleh ketegangan geopolitik yang terus-menerus dan ketidakpastian perdagangan yang meningkat, Grup kami memberikan kinerja yang stabil, didorong oleh ketahanan aktivitas maritim. Hasil ini juga menegaskan relevansi strategi diversifikasi kami di terminal, logistik, dan angkutan udara, yang memungkinkan kami menyesuaikan operasi lebih cepat terhadap pergeseran perdagangan global.”
Ia menegaskan, transformasi melalui kecerdasan buatan dan transisi energi menjadi prioritas utama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami terus berinvestasi pada aset industri, memperkuat kehadiran di pasar utama, dan memanfaatkan teknologi AI serta energi terbarukan untuk memberikan layanan berkualitas tinggi bagi pelanggan di seluruh dunia,” tambahnya.
Sorotan Kuartal Kedua 2025
Meskipun menghadapi pasar yang penuh ketidakpastian, CMA CGM mencatat sedikit penurunan margin operasional dibandingkan periode yang sama tahun 2024. Sejumlah pencapaian penting di kuartal ini antara lain:
Pelayaran Maritim & Terminal
– Prancis (Lyon) : Peluncuran operasi logistik dan transportasi jalur air darat di Pelabuhan Lyon Edouard Herriot.
– India : Kedatangan CMA CGM Vitoria, kapal pertama Grup berbendera India, di terminal Nhava Sheva Free Port.
– Vietnam : Kerja sama dengan Saigon Newport untuk mengembangkan terminal laut dalam di Hai Phong dan memulai proyek tongkang peti kemas 100% listrik dengan infrastruktur tenaga surya di Pelabuhan Cai Mep.
– Mesir : Akuisisi 35% saham di October Dry Port dan pengelolaan operasionalnya.
– Brasil : Pengambilalihan 51% saham pengendali di Santos Brasil, operator multi-terminal terbesar di Amerika Selatan.
Logistik – CEVA Logistics
– Turki : Penandatanganan MoU untuk mengakuisisi Borusan Tedarik, memperkuat pasar di Turki.
– Kamerun : Pembangunan pangkalan logistik 25.000 m² di Pelabuhan Kribi, beroperasi September 2025.
– Otomotif : Penambahan dua kapal RoRo baru berkapasitas 5.500 –7.000 mobil (CEU) untuk memperluas pengiriman kendaraan global.
Dekarbonisasi
– Penambahan kapal dual-fuel 8.000 TEU berbendera Prancis berbahan bakar LNG: CMA CGM Byblos, Petra, Baalbeck, Palmyre, serta CMA CGM Taormina dan Syracuse yang akan hadir musim gugur ini.
– Peluncuran tiga kapal bertenaga metanol 13.000 TEU: CMA CGM Argon, Iron, dan Cobalt.
– Penambahan dua kapal LNG 23.000 TEU: CMA CGM Seine dan Saint Germain.
– Target 162 kapal dual-fuel pada 2029, termasuk 24 kapal bertenaga metanol rendah karbon.
– Kerja sama strategis dengan TotalEnergies untuk bunkering LNG di Rotterdam, termasuk kapal bunker LNG berkapasitas 20.000 m³ yang akan beroperasi 2028.
Kegiatan Lain
– Angkutan Udara – Akuisisi operasi kargo Air Belgium, memperkuat pasar angkutan udara.
– AI – Kolaborasi dengan Mistral AI untuk solusi AI khusus pengiriman dan logistik.
– Inovasi – Perayaan ulang tahun pertama pusat inovasi TANGRAM di Marseille dan partisipasi ketiga kali di Vivatech Paris.
– Media – Rencana akuisisi saluran TV Chérie 25, peluncuran teknologi MAX untuk artikel audio di La Provence, dan negosiasi eksklusif untuk akuisisi media digital BRUT.
Kinerja Keuangan Q2 2025
– Pendapatan Grup: USD 13,2 miliar (stabil YoY).
– EBITDA: USD 2,3 miliar, turun 7,9% YoY.
– Margin: 17,3%, turun 1,5 poin.
– Volume Angkutan: 6 juta TEU (stabil YoY).
Segmen Maritim
– Pendapatan: USD 8,2 miliar (-1,5% YoY)
– EBITDA: USD 1,6 miliar (-19,9% YoY)
– Margin: 19,4% (-4,5 poin)
– Rata-rata pendapatan per TEU: USD 1.367 (-1,2% YoY)
Logistik
– Pendapatan: USD 4,6 miliar
– EBITDA: USD 459 juta (+2,0% QoQ)
– Margin: 9,9% (+0,5 poin)
Kegiatan Lain
– Pendapatan: USD 1 miliar (+62,7% YoY)
– EBITDA: USD 239 juta (naik signifikan dari USD 51 juta)
Prospek
CMA CGM tetap berhati-hati di tengah ketidakpastian makroekonomi, siap beradaptasi dengan pasar sambil mempertahankan efisiensi operasional dan kontrol biaya.
“Ketahanan bisnis di era penuh tantangan membutuhkan adaptasi cepat, inovasi, dan keberanian untuk berinvestasi di masa depan. Kami memilih untuk mempercepat, bukan berhenti,” tegas Rodolphe Saadé. (ire djafar)