Maritim Indonesia – Dalam upaya mendorong daya saing pelabuhan Indonesia di kancah internasional, konsep “Port of The Future: Smart, Fast, and Trusted” mulai digaungkan sebagai arah transformasi pelabuhan nasional untuk menjadi gerbang perdagangan global (Global Gateways to Global Trade).
Konsep ini menekankan pentingnya penerapan teknologi cerdas (smart port), kecepatan layanan (fast services), dan kepercayaan (trusted operation) dalam seluruh rantai layanan kepelabuhanan. Lebih dari sekadar jargon, transformasi ini menjadi strategi krusial untuk menjawab tuntutan globalisasi, efisiensi logistik, dan integrasi sistem layanan kepelabuhanan yang makin kompleks.
Sebagai bentuk nyata komitmen tersebut, Asosiasi Badan Usaha Pelabuhan Indonesia (ABUPI) menggelar konferensi bertajuk “Port of The Future”, yang menghadirkan beragam pemangku kepentingan dan praktisi pelabuhan nasional. Sejumlah narasumber tampil membagikan perspektif dan praktik terbaik dalam akselerasi transformasi pelabuhan, antara lain
Mulyadi (PT Krakatau Bandar Samudera), Restimaya Susiwi (PT Indika Logistic & Support Services), Capt Agoes Soeryanto (PT IMPT), Marianus Oei (PT Siam Maspion Terminal), Edi Rivai (PT Chandra Asri Pacific Tbk), dan Eky Kurniawan (PT Pelabuhan Tegar Indonesia).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Transformasi ini diharapkan dapat mempercepat arus barang, menekan biaya logistik, serta meningkatkan transparansi dan efisiensi dalam pelayanan.
Digitalisasi dan integrasi sistem informasi antar stakeholder, termasuk kolaborasi dengan sektor logistik dan perdagangan, menjadi kunci utama dalam mewujudkan pelabuhan masa depan yang tangguh dan kompetitif.
Dengan sistem manajemen pelabuhan berbasis data real-time, proses bongkar muat, distribusi, hingga dokumentasi akan menjadi lebih cepat, akurat, dan aman. Inovasi ini tak hanya memperkuat efisiensi operasional, tetapi juga membangun ekosistem pelabuhan yang lebih responsif terhadap dinamika pasar dan kebutuhan industri.
Beberapa pelabuhan strategis seperti Pelabuhan Tanjung Priok telah memulai langkah-langkah konkret menuju pelabuhan pintar (smartport), melalui implementasi smart gate, single billing, dan pemanfaatan teknologi Internet of Things (IoT) sebagai tulang punggung operasional digital.
Pemerintah dan operator pelabuhan terus mendorong percepatan adopsi teknologi ini, sejalan dengan visi besar Indonesia sebagai poros maritim dunia yang terintegrasi secara global dan mampu bersaing dalam lanskap logistik internasional.
Dengan semangat kolaboratif dan dorongan inovasi yang terus menyala, pelabuhan-pelabuhan Indonesia tak sekadar menjadi titik singgah kapal, tapi siap menjadi simpul utama dalam jaringan perdagangan global masa depan. (ire djafar)