Dirjen Hubdat, Kakorlantas dan Dirjen Bina Marga Sepakati Pembatasan Lalu Lintas Barang

- Pewarta

Wednesday, 5 April 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

maritimindonesia.co – Menjelang masa libur Idul Fitri 2023 mendatang, Kementerian Perhubungan telah menyiapkan sejumlah strategi untuk menghadapi Angkutan Lebaran. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat bersama dengan Korlantas Polri dan Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah menandatangani Keputusan Bersama Nomor: KP-DRJD 2616 Tahun 2023, SKB/48/IV/2023, 05/PKS/Db/2023 Tentang Pengaturan Lalu Lintas Jalan Serta Penyeberangan Selama Masa Arus Mudik dan Arus Balik Angkutan Lebaran Tahun 2023/1444 Hijriah.

Keputusan Bersama tersebut ditandatangani pada Rabu (5/4) di Korlantas Polri sekaligus dilakukan kegiatan Tactical Floor Game (TFG).

“Demi menjamin keselamatan, keamanan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas dan angkutan jalan serta mengoptimalkan penggunaan dan pergerakan lalu lintas pada ruas jalan nasional, serta memperlancar lalu lintas pada angkutan penyeberangan selama masa arus mudik dan arus balik Angkutan Lebaran Tahun 2023/1444 Hijriah, perlu dilakukan pengaturan lalu lintas jalan serta penyeberangan pada masa Angkutan Lebaran Tahun 2023/1444 Hijriah,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Hendro Sugiatno.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam Keputusan Bersama tersebut tertulis bahwa pengaturan lalu lintas jalan selama masa arus mudik dan arus balik Angkutan Lebaran Tahun 2023/1444 Hijriah dilakukan pada ruas jalan nasional melalui:
a. pembatasan operasional angkutan barang;
b. sistem satu arah (one way);
c. sistem jalur/lajur pasang surut/tidal flow (contra flow);
d. sistem ganjil – genap;
e. pengaturan penyeberangan Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Ciwandan; dan
f. pengaturan penundaan perjalanan (delaying system) menuju Pelabuhan Penyeberangan Merak dan Pelabuhan Ciwandan.

Salah satu pengaturan lalu lintas yang disiapkan oleh ketiga instansi tersebut yakni pembatasan operasional angkutan barang. Dirjen Hendro menyampaikan bahwa operasional kendaraan barang dilakukan terhadap 5 kategori kendaraan yaitu:

a. mobil barang dengan Jumlah Berat Yang Diizinkan (JBI) lebih dari 14.000 (empat belas ribu) kilogram; b. mobil barang dengan sumbu 3 (tiga) atau lebih;
c. mobil barang dengan kereta tempelan;
d. mobil barang dengan kereta gandengan; dan
e. mobil barang yang digunakan untuk pengangkutan hasil galian (tanah, pasir, batu), hasil tambang, dan bahan bangunan.

“Pengaturan pembatasan operasional angkutan barang ini diberlakukan pada ruas jalan tol dan non tol dengan ketentuan waktu pengaturan lalu lintas untuk masa arus mudik diberlakukan mulai Senin, 17 April 2023 pukul 16.00 sampai dengan hari Jumat, 21 April 2023 pukul 24.00 waktu setempat. Sementara untuk arus balik periode 1 berlaku mulai Senin, 24 April 2023 pukul 00.00 sampai dengan hari Rabu, 26 April 2023 pukul 08.00 waktu setempat. Bagi arus balik periode 2 berlaku mulai hari Sabtu, 29 April 2023 pukul 00.00 sampai dengan hari Selasa, 2 Mei 2023 pukul 08.00 waktu setempat,” lanjutnya.

Ruas jalan tol yang dibatasi ialah:
1. Lampung dan Sumatera Selatan: Bakauheni–Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung.

2. DKI Jakarta – Banten: Jakarta – Tangerang– Merak.

3. DKI Jakarta:
a) Prof. DR. Ir. Sedyatmo;
b) Jakarta Outer Ring Road (JORR); dan
c) Dalam Kota Jakarta.

4. DKI Jakarta dan Jawa Barat:
a) Jakarta – Bogor – Ciawi – Cigombong;
b) Cigombong – Cibadak (Fungsional);
c) Bekasi – Cawang – Kampung Melayu; dan
d) Jakarta – Cikampek.

5. Jawa Barat:
a) Cikampek – Purwakarta – Padalarang – Cileunyi;
b) Cikampek – Palimanan – Kanci;
c) Jakarta – Cikampek II Selatan (Fungsional);
d) Cileunyi – Cimalaka; dan
e) Cimalaka – Dawuan (Fungsional);

6. Jawa Barat – Jawa Tengah: Kanci – Pejagan;

7. Jawa Tengah:
a) Pejagan – Pemalang – Batang – Semarang;
b) Krapyak – Jatingaleh, (Semarang);
c) Jatingaleh – Srondol, (Semarang);
d) Jatingaleh – Muktiharjo, (Semarang);
e) Semarang – Solo – Ngawi;
f) Semarang – Demak; dan
g) Jogja – Solo (Fungsional).

8. Jawa Timur:
a) Ngawi-Kertosono – Mojokerto – Surabaya – Gempol– Pasuruan – Probolinggo;
b) Surabaya – Gresik; dan
c) Pandaan – Malang.

Sementara itu ruas jalan non tol yang berlaku pembatasan yaitu sebagai berikut:
1. Sumatera Utara:
a. Medan – Berastagi; dan
b. Pematang Siantar – Parapat Simalungun – Porsea.

2. Jambi dan Sumatera Barat:
a. Jambi – Sarolangun – Padang;
b. Jambi – Tebo – Padang;
c. Jambi – Sengeti – Padang; dan
d. Padang – Bukit Tinggi.

3. Jambi – Sumatera Selatan – Lampung: Jambi – Palembang – Lampung.

4. DKI Jakarta – Banten: Jakarta – Tangerang – Serang– Cilegon – Merak.

5. Banten:
a. Merak – Cilegon – Lingkar Selatan Cilegon – Anyer –Labuhan;
b. Jalan Raya Merdeka – Jalan Raya Gatot Subroto;
c. Serang – Pandeglang – Labuhan.

6. DKI Jakarta – Jawa Barat: Jakarta – Bekasi –Cikampek – Pamanukan – Cirebon.

7. Jawa Barat:
a. Bandung – Nagreg – Tasikmalaya – Ciamis – Banjar;
b. Bandung – Sumedang – Majalengka; dan
c. Bogor – Ciawi – Sukabumi – Cianjur.

8. Jawa Barat – Jawa Tengah: Cirebon – Brebes.

9. Jawa Tengah:
a. Solo – Klaten – Yogyakarta;
b. Brebes – Tegal – Pemalang – Pekalongan – Batang –Kendal – Semarang – Demak;
c. Bawen – Magelang – Yogyakarta; dan
d. Tegal – Purwokerto.

10. Jawa Tengah – Jawa Timur: Solo – Ngawi.

11. Yogyakarta:
a. Jogja – Wates;
b. Jogja – Sleman – Magelang;
c. Jogja – Wonosari; dan
d. Jalur Jalan Lintas Selatan (jalan Daendeles).

12. Jawa Timur:
a. Pandaan – Malang;
b. Probolinggo – Lumajang;
c. Madiun – Caruban – Jombang; dan
d. Banyuwangi – Jember.

13. Bali: Denpasar – Gilimanuk.

“Pembatasan ini tidak berlaku bagi angkutan barang pengangkut bahan bakar minyak atau bahan bakar gas, hantaran uang, hewan ternak, pupuk, sepeda motor mudik dan balik gratis, dan barang pokok (beras, tepung terigu/tepung gandum/tepung tapioca, jagung, gula, sayur dan buah–buahan, daging, ikan, daging unggas, minyak goreng dan mentega, susu, telur, garam, kedelai, bawang, dan cabe,” ujarnya lebih lanjut.

Angkutan barang yang dikecualikan tersebut harus dilengkapi dengan surat muatan dengan ketentuan yang diterbitkan oleh pemilik barang yang diangkut, surat muatan dengan keterangan jenis barang yang diangkut, tujuan pengiriman barang, dan nama serta alamat pemilik barang. Surat muatan ini harus ditempelkan pada kaca depan sebelah kiri angkutan barang. (FA)

idj / idj

Berita Terkait

Pelindo Catat Arus Peti Kemas Ekspor Impor Semester 1 Tumbuh 13,64 Persen
Momentum HUT ke-12: IPC TPK Cetak 1,6 Juta TEUs di Semester I 2025, Naik 16,7% dari Tahun Lalu
Bangun Ekosistem Pelabuhan Zero Accident, PTP Nonpetikemas Lanjutkan Roadshow K3 di Teluk Bayur
Libur Sekolah Juli: Tiket Terjual 971 Ribu,  ASDP Imbau Penumpang Beli Tiket Mandiri dan si Manifest Sesuai Identitas
Dihantam Gelombang Tinggi: Boat Terbalik di Selat Sipora, Seluruh Penumpang Berhasil Diselamatkan
Beyond Maritime Resilience, Beyond Humanity: 75 Kantong Darah Terkumpul di Ultah IPCM
Kendaraan Angkutan Barang Diuji Emisi, Pelindo Tegaskan Komitmen Green Port
Pendapatan Tembus Rp5 Triliun di 2024, ASDP Buktikan Tetap Tangguh di Tengah Tantangan Ekonomi

Berita Terkait

Tuesday, 15 July 2025 - 16:05 WIB

Pelindo Catat Arus Peti Kemas Ekspor Impor Semester 1 Tumbuh 13,64 Persen

Tuesday, 15 July 2025 - 15:56 WIB

Momentum HUT ke-12: IPC TPK Cetak 1,6 Juta TEUs di Semester I 2025, Naik 16,7% dari Tahun Lalu

Tuesday, 15 July 2025 - 15:45 WIB

Bangun Ekosistem Pelabuhan Zero Accident, PTP Nonpetikemas Lanjutkan Roadshow K3 di Teluk Bayur

Tuesday, 15 July 2025 - 14:20 WIB

Libur Sekolah Juli: Tiket Terjual 971 Ribu,  ASDP Imbau Penumpang Beli Tiket Mandiri dan si Manifest Sesuai Identitas

Tuesday, 15 July 2025 - 14:10 WIB

Dihantam Gelombang Tinggi: Boat Terbalik di Selat Sipora, Seluruh Penumpang Berhasil Diselamatkan

Berita Terbaru