“PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk dengan kode (IDX:IPCC) telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2023 di Museum Maritim Jakarta, Senin (10/6)”
Maritim Indonesia — PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk dengan kode saham (IDX:IPCC) langsung mempersiapkan langkah-langkah strategis untuk mengimplementasikan program pembelian kembali atau buyback saham, setelah pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2023 tanggal 10 Juni 2024 lalu, mendapatkan persetujuan pemegang saham untuk melaksanakan aksi korporasi buyback saham dengan alokasi dana maksimal sebesar Rp 116 Miliar. Dalam proses eksekusinya, buyback akan dilaksanakan secara bertahap, paling lambat 12 (dua belas) bulan setelah persetujuan RUPS Tahunan.
“Kinerja saham Perusahaan saat ini masih undervalued jika dibandingkan dengan kinerja Perusahaan yang menunjukkan peningkatan pertumbuhan. Aksi korporasi ini menunjukkan keyakinan manajemen bahwa prospek Perusahaan akan semakin baik,” kata Sugeng Mulyadi, Direktur Utama IPCC dalam keterangannya, Kamis (13/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lebih jauh dikatakan, saat ini fndamental Perusahaan semakin kuat tegak lurus dengan pencapaian laba bersih 190,85 M dan pertumbuhan dari sisi EBITDA yang meningkat 4,45% secara year on year (YoY) dari tahun sebelumnya.
Selain itu, lanjutnya, rencana Perusahaan untuk melakukan ekspansi bisnis dengan mengelola beberapa terminal kendaraan di wilayah Timur Indonesia juga menunjukkan bahwa kedepannya kinerja operasi, komersial dan keuangan lebih baik pencapaiannya dari tahun-tahun sebelumnya.
Wing Megantoro, Direktur Keuangan, SDM dan Manajemen Risiko IPCC juga menyampaikan, buyback saham akan dilakukan dengan harga yang dianggap baik dan wajar oleh Perusahaan dengan memperhatikan POJK 29/2023, agar tidak mengakibatkan penurunan pendapatan atau berdampak material atas pembiayaan Perusahaan.
“Mengingat dana yang digunakan berasal dari kas internal Perusahaan hasil kegiatan usaha operasional, sehingga laporan laba rugi Perusahaan diperkirakan akan tetap sejalan dengan target,” jelasnya.
Dikatakan juga, salah satu pertimbangan buyback antara lain posisi arus kas perusahaan yang sangat kuat, setelah memperhitungkan kebutuhan CAPEX dan pengembangan bisnis, biaya operasional serta rencana pembayaran dividen di masa yang akan datang.
“Perusahaan akan menggunakan pendanaan internal untuk melakukan aksi buyback ini. Buyback diharapkan mampu meningkatkan kinerja pertumbuhan bisnis yang sehat dan berkualitas disertai dengan pengendalian biaya yang efektif dan efisien.“ pungkas Wing Megantoro. (ire djafar)