Indonesia dan Australia Kerja Sama Tingkatkan Keselamatan Maritim dan Inspeksi Kapal

- Pewarta

Wednesday, 14 June 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Maritim Indonesia – Sebagai wujud upaya untuk meningkatkan keselamatan di sektor transportasi laut, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dan Pemerintah Australia melalui Australian Maritime Safety Authority (AMSA) melaksanakan serah terima aset berupa Solid Bulk Cargo-Testing and Training Facility (SBC-TTF) dan Ship Safety Inspection-Centre of Excellece (SSI-COE).

Serah terima kedua fasilitas yang terletak di Balai Teknologi Keselamatan Pelayaran (BTKP) tersebut dilaksanakan oleh CEO AMSA, Mick Kinley kepada Direktur Jenderal Jenderal Perhubungan Laut Arif Toha di Jakarta, Rabu (14/6).

Dalam sambutannya, Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Arif Toha, menyambut gembira penyerahan kedua fasilitas tersebut dan mengajak seluruh stakeholder untuk turut berkolaborasi dalam memajukan industri maritim.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Saya yakin kedua fasilitas ini akan menjadi aset yang sangat berharga untuk membantu Indonesia dalam mematuhi aturan konvensi-konvensi Internasional. Selanjutnya, saya mengajak dan mendorong semua pemangku kepentingan yang terkait untuk secara aktif berkolaborasi dalam memelihara dan mengembangkan kedua fasilitas ini demi kemajuan dunia maritim,” ujar Dirjen Arif.

Dirjen Arif mengungkapkan, SBC-TTF diharapkan dapat berfungsi sebagai fasilitas pelatihan dan pengujian teknis yang membantu Indonesia menerapkan praktik terbaik dunia dalam pengangkutan kargo curah padat yang aman. Sedangkan fasilitas SSI-CoE diharapkan dapat berfungsi sebagai pusat pengetahuan untuk meningkatkan keselamatan kapal di perairan Indonesia.

“Saya berharap serah terima kedua fasilitas ini dapat membawa manfaat yang besar dalam mewujudkan keselamatan pelayaran dan perkembangan industry maritim kita ke depannya,” tukas Dirjen Arif.

Pada kesempatan tersebut, Dirjen Arif juga menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Australia, khususnya AMSA, atas komitmen dan kegigihannya dalam mendukung sektor pelayaran Indonesia. Ia juga menyampaikan terima kasihnya kepada semua pihak yang terlibat atas kerja keras, semangat, dan dedikasi tulus yang telah diberikan untuk pendirian dan pengoperasian kedua fasilitas tersebut.

SBC-TTF adalah pusat penelitian pengembangan kebijakan dan pelatihan teknis untuk meningkatkan keamanan pengiriman kargo curah padat. Fasilitas ini dikembangkan dengan tujuan untuk mendukung terwujudnya sektor ekspor mineral yang lebih aman dan efisien dengan cara memastikan praktik terbaik dalam pengangkutan kargo curah padat, seperti batu bara, bauksit, biji besi dan biji nikel. Fasilitas ini diharapkan dapat merumuskan, mengembangkan dan melakukan pelatihan untuk menangani risiko-risiko yang timbul dalam pengangkutan kargo curah padat, sesuai dengan kode IMSBC.

Adapun SSI-COE adalah Pusat pengetahuan yang menyatukan kapasitas kolektif dari pemerintah Indonesia melalui Ditjen Hubla, AMSA, dan komunitas maritim internasional, dengan tujuan untuk meningkatkan keselamatan kapal baik yang berbendera Indonesia maupun kapal-kapal berbendera asing yang singgah di pelabuhan-pelabuhan Indonesia. Hal ini dicapai dengan cara membangun kemampuan tenaga kerja yang diperlukan untuk menegakan kepatuhaan terhadap konvensi internasional.

Pengembangan kedua fasilitas ini dilaksanakan di bawah kerangka kerja sama Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Australia melalui program Indonesia Transport Safety Assistance Package (ITSAP), yang diinisiasi pada tahun 2007 dengan tujuan untuk meningkatkan keselamatan transportasi di Indonesia.

ITSAP membantu Indonesia untuk mengatur dan mempromosikan keselamatan transportasi sesuai dengan standar internasional yang berlaku. Program ini terdiri dari untuk bantuan teknis, peningkatan kapasitas, dan saran tentang tata kelola serta praktik yang lebih baik dalam prosedur manajemen keselamatan. Adapun untuk pelaksanaan program ITSAP khususnya yang berada di bawah Australian Maritime Safety Authority (AMSA), AMSAT Internasional ditunjuk sebagai pelaksana program di Indonesia. (idj)

 

Berita Terkait

Sulsel Export Day 2025, Dorong Sinergi Pertumbuhan Ekonomi Daerah
Dorong Konektivitas Logistik di KTI, Pemprov Sulsel Apresiasi Kontribusi Pelindo
KAI Services Tambah Kenyamanan Penumpang dengan Menu Sarapan di KA Pandanwangi
KAI Commuter Lepas Perjalanan Terakhir Sarana KRL Seri 7000, Seri 8500, dan Seri 203
Kemenhub Fasilitasi Penerbitan Kembali Dokumen Sertifikat Pelaut yang Terkena Musibah
Sejak 2017, IPC TPK Lestarikan Ekosistem Laut Lewat 280 Media Tanam Terumbu Karang
Hari Pahlawan 2025: Semangat Pahlawan Menjadi Energi Pengabdian Insan KPLP Tanjung Priok
Peringati Hari Pahlawan, Pelindo Tegaskan Komitmen Lanjutkan Semangat Perjuangan Bangsa yang Tak Pernah Padam

Berita Terkait

Tuesday, 11 November 2025 - 15:38 WIB

Sulsel Export Day 2025, Dorong Sinergi Pertumbuhan Ekonomi Daerah

Tuesday, 11 November 2025 - 15:29 WIB

Dorong Konektivitas Logistik di KTI, Pemprov Sulsel Apresiasi Kontribusi Pelindo

Tuesday, 11 November 2025 - 15:22 WIB

KAI Services Tambah Kenyamanan Penumpang dengan Menu Sarapan di KA Pandanwangi

Tuesday, 11 November 2025 - 15:02 WIB

KAI Commuter Lepas Perjalanan Terakhir Sarana KRL Seri 7000, Seri 8500, dan Seri 203

Monday, 10 November 2025 - 09:47 WIB

Kemenhub Fasilitasi Penerbitan Kembali Dokumen Sertifikat Pelaut yang Terkena Musibah

Berita Terbaru