
Maritim Indonesia – Dunia Pelayaran memiliki peran strategis dalam mendukung perkembangan sektor transportasi dan logistik Indonesia mengingat negara Indonesia merupakan negara kepulauan, sehingga keberadaan Indonesia Shipping Agencies Association (ISAA) sebagai mitra Pemerintah diharapkan dapat menjadi energi yang terbarukan dalam upaya mendukung program Pemerintah dalam meningkatkan layanan pelayaran dan digitalisasi tata kelola pelabuhan.
Demikian dikatakan Direktur Jenderal Perhubungan Laut (Dirjen Hubla) Kementerian Perhubungan Muhammad Masyhud saat membuka secara langsung Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Indonesia Shipping Agencies Association (ISAA) Tahun 2025 yang diselenggarakan di Jogjakarta baru-baru ini, Jumat (24/10).
“Keberadaan ISAA sebagai mitra Pemerintah diharapkan menjadi energi yang terbarukan dalam upaya mendukung program Pemerintah dalam meningkatkan layanan pelayaran dan digitalisasi tata kelola pelabuhan,” kata Masyhud.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT


Dirjen Masyhud sangat mengapresiasi terselenggaranya Rakernas ISAA 2025, yang menurutnya bisa dijadikan sebagai momentum penting untuk memberikan kontribusi nyata bagi perkembangan pelayaran nasional. Dia juga menegaskan, pembenahan tata kelola pelayaran dan pelabuhan agar bisa lebih efisien dan berdaya saing, sehingga dapat memberikan multiplier efek berupa efisiensi biaya logistik nasional.
“Hingga saat ini, terdapat 1.907 izin usaha keagenan kapal (SIUPKK) yang telah diterbitkan Kemenhub. Namun dalam rangka menjaga integritas, tertib administrasi dan kompetensi usaha agen kapal, Ditjen Hubla Kemenhub juga telah mencabut 273 perusahaan agen kapal lantaran tidak lagi aktif dan tidak memenuhi ketentuan izin usaha yang berlaku,” tegasnya.
Masyhud juga menekankan pentingnya sertifikasi kompetensi profesi usaha keagenan kapal guna memastikan setiap perusahaan keaagen kapal memiliki standar internasional.
“Marilah kita terus berkolaborasi demi kemajuan sektor transportasi, pelayaran, logistik dan kemaritiman di Indonesia,” ujar Masyhud.
Dalam sambutannya, Ketua Umum DPP ISAA, Aris Hartoyo menyampaikan terimakasih kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub yang telah mengakomodir bisnis keagenan kapal termasuk dalam revisi Undang-Undang No 66/2025 yang juga sebagai Revisi UU 17/2008 temtang Pelayaran.
Aris juga menyampaikan dengan Terbitnya Surat Menteri Perhubungan No. HK.701/I/I/PHB/2025 pada 10 September 2025 memberi kepastian hukum bagi pengusaha.
“Surat SIUPKK adalah satu-satunya legalitas bagi perusahaan keagenan awak kapal di bawah Kemenhub. Dengan surat ini, perusahaan tidak perlu lagi mengurus SIP3MI atau SIP2MI ke KP2MI/BP2MI,” jelas Aris.
“Adapun visi ISAA yakni, kami akan hadir di seluruh pelabuhan, baik pelabuhan umum maupun pelabuhan khusus (Tersus dan TUKS),” tambahnya.
Pada kesempatan tersebut, Pendiri sekaligus Pembina ISAA Juswandi Kristanto, mengulas sejarah dan jatuh bangunnya perjalanan panjang terbentuknya ISAA hingga terbitnya regulasi perizinan usaha keagenan kapal di Indonesia atau SIUPKK.
“Awalnya ISAA hanya puluhan anggota, sekarang sudah ratusan anggota yang tersebar di banyak wilayah di Indonesia. ISAA didirikan tahun 2001 sebagai asosiasi perusahaan keagenan kapal di Indonesia untuk meningkatkan standar layanan nasional,” kata Juswandi.
Dikatakan juga, ISAA bertujuan menjadi sebuah wadah profesional bagi perusahaan keagenan kapal untuk berkoordinasi, mengadvokasi, dan memajukan industri maritim di Indonesia.
Ketua Panitia Pelaksana Rakernas ISAA, Erwan Mulyana dalam laporannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kesuksesan pelaksanaan Rakernas tersebut.
“Kami berharap Rakernas yang dihadiri 325 anggota ISAA ini bisa menjadi ajang silaturahmi, kordinasi dan konsolidasi organisasi supaya lebih maju dan makin berkembang,” pungkas Erwan.
Rakernas yang sekaligus memperingati HUT ke 9 (sembilan) Organisasi Keagenan Kapal di Indonesia itu, di ikuti sebanyak 325 peserta yang berasal dari DPW dan DPC ISAA di seluruh Indonesia. Hadir Dirjen Hubla Muhammad Masyhud, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditjen Hubla Kemenhub Budi Mantoro, Kasubdit Angkutan Laut Khusus Ditjen Hubla Kemenhun Rivani Komala, serta Pembina ISAA yang juga menjabat sebagai Ketua DPP Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) Capt Juswandi Kristanto, dan Ketua DPW APBMI Jakarta, Capt Suwondo. (ire djafar)







