
Maritim Indonesia — Pameran Indonesia Cold Chain Expo 2025 di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, menjadi momentum penting untuk mendorong peran perempuan dalam sektor rantai pasok dingin (cold chain). Pada Jumat (9/5), dua agenda utama yang digelar adalah podcast “Perempuan dan Cold Chain” serta Talkshow bertajuk “Halal Logistik Mendukung Keamanan Distribusi Pangan”. Podcast yang berdurasi 1 jam bertajuk “Perempuan dan Cold Chain: Peran, Peluang, dan Kontribusi untuk Indonesia” dipandu oleh Carolyn dari WAKENI, yang menghadirkan empat narasumber perempuan yang aktif di industri logistik, yaitu Susana Riana Sari, SE, MMTr, CPSCM, CMILT, Ketua Umum dan Founder Indonesia Women in Transport and Logistics (IWTL); Susilawati, SE, Wakil Ketua Umum IWTL dan Direktur PT Cartens Tangguh Logistik; Julia, CEO PT Lautan Jaya Kuala; Fatia Hartianty, Quality Manager PT HAVI Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Susana Riana Sari menekankan pentingnya keterlibatan perempuan dalam pengambilan keputusan di sektor logistik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Perempuan punya potensi besar dalam mendesain dan mengeksekusi sistem logistik yang lebih responsif dan berkelanjutan. Tapi, harus ada dukungan pelatihan, mentoring, dan jejaring agar perempuan bisa naik kelas,” ujarnya.
“Kita semua berharap semoga dengan adanya forum ini, perempuan Indonesia didorong untuk terpacu dan mengambil peran strategis dalam membangun sistem logistik yang inklusif, aman, dan halal,” tambah Susana Riana.
Susilawati, yang merupakan Direktur PT Cartens Tangguh Logistik berbagi tentang apa saja tantangan untuk menjadi pemimpin perempuan di sektor logistik ekspres.
“Di lapangan, kita harus lebih tangguh secara mental dan operasional. Tapi justru di situ kekuatan perempuan teliti, tekun, dan berorientasi solusi,” katanya.
Julia, CEO PT Lautan Jaya Kuala memaparkan pentingnya cold chain untuk produk perikanan dan hasil laut dari timur Indonesia.
“Saya melihat banyak potensi hilang karena infrastruktur dingin belum merata. Perempuan punya peran besar dalam memperjuangkan solusi lokal berbasis kebutuhan daerah,” tutur Julia.
Sementara Fatia Hartianty, yang merupakan Perwakilan dari PT HAVI Indonesia menyoroti pentingnya inovasi dan standar global dalam menjaga kualitas rantai dingin.
“Di HAVI, kami menerapkan sistem monitoring suhu real-time yang dikendalikan oleh tim operasional, banyak dari mereka adalah perempuan. Kuncinya adalah kepercayaan dan kompetensi,” jelas Fatia.
Keempat pembicara sepakat bahwa keberadaan komunitas seperti IWTL sangat strategis dalam menciptakan ekosistem yang suportif bagi perempuan, termasuk dalam aspek pelatihan, advokasi, dan jejaring profesional.
Agenda dilanjutkan dengan Talkshow, mengangkat tema “Halal Logistik Mendukung Keamanan Distribusi Pangan” yang dimulai pada pukul 14.00–16.30 WIB. Tiga narasumber utama yang hadir adalah:
Dr. Sita Aniisah Sholihah, S.Si, MT, Dosen S1 Logistik Institut Transportasi dan Logistik (ITL) Trisakti; Nurhayati, DBA, Dosen Universitas Prasetiya Mulya; Afriana Natasaputra SE, MBA, CMLT Owner PT CBS Group dan juga Humas IWTL.
Dr. Sita Aniisah Sholihah menyampaikan, “Logistik halal bukan hanya tentang sertifikasi, tapi tentang niat menjaga kemaslahatan. Transparansi proses sejak dari penyimpanan, distribusi, hingga pengiriman adalah bagian dari ibadah.”
Nurhayati, DBA, mengatakan, “Halal supply chain adalah tentang trust. Kita bicara soal kepercayaan konsumen pada produk yang tidak hanya aman, tapi juga sesuai syariat.”
Sementara Afriana Natasaputra membagikan pengalamannya dalam hal implementasi standar halal.
“Kami menerapkan sistem pemisahan gudang halal dan non-halal, termasuk penggunaan armada khusus. Ini tidak mudah, tapi sangat penting bagi integritas distribusi produk,” katanya.
Talkshow ini dipandu oleh moderator HM Farid Al Jawi, SE, MH, Wakil Ketua Umum AHLI. Acara yang berlangsung hingga Sabtu (10/5) ini didukung dan disponsori oleh JACK, sebuah perusahaan jasa keuangan digital.
Peserta yang hadir berasal dari kalangan industri, akademisi, dan asosiasi, dengan jumlah mencapai sekitar 150 orang. Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara WAKENI, National Logistics Community (NLC), IWTL, Asosiasi Halal Logistik Indonesia (AHLI), ITL Trisakti, dan Ikatan Alumni ITL.
Melalui rangkaian kegiatan podcast dan talk show ini, Indonesia Cold Chain Expo 2025 bukan hanya menjadi ajang promosi industri logistik berpendingin, tetapi juga ruang kolaborasi strategis antar pemangku kepentingan—khususnya dalam memperkuat peran perempuan dan implementasi halal logistik. (ire djafar)