Kemahalan, Industri Logistik Minta Tarif Tol JTCC Dievaluasi

- Pewarta

Friday, 6 December 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Senior Consultant Supply Chain Indonesia (SCI) Sugi Purnoto

Senior Consultant Supply Chain Indonesia (SCI) Sugi Purnoto

Maritim Indonesia – Kalangan pengusaha logistik mendesak pemerintah dan operator jalan tol mengevaluasi tarif Jalan Tol Cibitung-Cilincing (JTCC) yang dinilai terlalu mahal. Evaluasi ini perlu agar jalan tol yang terhubung dengan Jakarta Outer Ring Road (JORR) 2 tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal oleh pelaku industri logistik dan meningkatkan efisiensi logistik nasional.

Senior Consultant Supply Chain Indonesia (SCI) Sugi Purnoto mengatakan tarif JTCC yang tinggi menjadikan jalan itu kurang diminati, terutama bagi pelaku usaha transportasi dan logistik.

“Tarif tol Cibitung-Cilincing yang berlaku saat ini terlalu tinggi, bahkan lebih mahal hingga 50 persen dibandingkan jalan tol eksisting seperti Japek atau jalan arteri. Hal ini membuat banyak pelaku logistik enggan menggunakan tol tersebut,” ujar Sugi, di Jakarta, Jumat (6/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sugi menjelaskan tarif yang kompetitif menjadi kunci utama dalam mendorong efisiensi logistik, yang juga merupakan salah satu fokus pemerintah. Jika tarif tol lebih kompetitif, efisiensi logistik bisa meningkat hingga 50 persen.

“Diperkirakan pelaku logistik akan berminat menggunakan JTCC jika tarifnya sama dengan tol JOR 2 atau turun sekitar 60 persen dari tarif JTCC sekarang,” katanya.

Keberadaan JTCC sebenarnya sangat penting karena menghubungkan daerah logistik dengan pelabuhan dan telah lama dinanti oleh para pelaku logistik. Penurunan waktu tempuh, biaya operasional, hingga pengurangan risiko kecelakaan adalah manfaat nyata yang bisa dirasakan pelaku usaha.

Namun, tarif yang tinggi membuat para pengusaha logistik memilih rute tol lain dan baru menggunakan tol ini sebagai alternatif saat kondisi darurat. Hal ini tentu mengurangi potensi efisiensi waktu dalam kelancaran logistik dengan menggunakan Tol Cibitung-Cilincing.

SCI berharap diskusi bersama antara operator tol, pemerintah, dan pelaku logistik untuk mencari solusi terbaik terkait tarif JTCC tersebut. Penurunan tarif JTCC akan meningkatkan minat para pengguna sehingga berpotensi meningkatkan pendapatan jalan tol itu.

“Kita semua punya tujuan yang sama, yaitu mendukung kelancaran dan efisiensi logistik. Untuk itu, kami siap berdialog dengan semua pihak untuk mencari solusi terbaik,” ujar Sugi. (ire djafar)

Berita Terkait

Buka Akses dan Peluang, Pelindo Dorong Kemandirian UMKM Disabilitas di Makassar
Performa Cemerlang JPPI Tahun 2024: Pendapatan Melejit, Docking Kapal Tembus Target
UMKM Naik Kelas Bersama TTL, Raih Pengakuan di Panggung Nasional
Wujudkan Ekonomi dan Energi Berkelanjutan, PELNI Raih Dua Penghargaan dalam TJSL & CSR Awards 2025
Pelabuhan Makassar Siap Jadi Penggerak Ekspor KTI: Pelindo Dorong Kolaborasi dan Transformasi
Refleksi dan Aksi Nyata di Hari Pelaut Sedunia: Jaga Kehormatan Pelaut, Menjaga Masa Depan Maritim Indonesia
Kemenhub dan Asosiasi Pengemudi Duduk Bersama Bahas Solusi ODOL yang Berkeadilan
Semangat Empati dan jaga Warisan Budaya: Aksi Sosial Pelindo Marine di Panti Asuhan Tertua Surabaya

Berita Terkait

Thursday, 26 June 2025 - 14:19 WIB

Buka Akses dan Peluang, Pelindo Dorong Kemandirian UMKM Disabilitas di Makassar

Thursday, 26 June 2025 - 13:38 WIB

Performa Cemerlang JPPI Tahun 2024: Pendapatan Melejit, Docking Kapal Tembus Target

Thursday, 26 June 2025 - 13:25 WIB

UMKM Naik Kelas Bersama TTL, Raih Pengakuan di Panggung Nasional

Thursday, 26 June 2025 - 12:11 WIB

Wujudkan Ekonomi dan Energi Berkelanjutan, PELNI Raih Dua Penghargaan dalam TJSL & CSR Awards 2025

Wednesday, 25 June 2025 - 23:58 WIB

Pelabuhan Makassar Siap Jadi Penggerak Ekspor KTI: Pelindo Dorong Kolaborasi dan Transformasi

Berita Terbaru