Maritim Indonesia – Dalam upaya meningkatkan kesiapsiagaan dan penguatan sistem keamanan maritim, Recognized Security Organization PT Pertamina Trans Kontinental (RSO PTK) bersama Kilang PT KPI RU III Plaju, baru-baru ini telah menggelar kegiatan Table Top Exercise ISPS Code yang berlangsung selama dua hari (17–18 Juni 2025).
Kegiatan ini melibatkan sejumlah pemangku kepentingan strategis, yaitu KSOP Kelas I Palembang, TNI AL, Ditpolairud, Polsek, dan Koramil, sebagai bagian dari simulasi koordinasi dan respon bersama terhadap potensi ancaman keamanan di fasilitas pelabuhan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) RU III Plaju.
Latihan ini bertujuan untuk menjaga dan meningkatkan sinergi antarinstansi serta memperkuat pemahaman prosedur keamanan pelabuhan yang sesuai dengan International Ship and Port Facility Security (ISPS) Code, serta regulasi nasional seperti Permenhub No. 134 Tahun 2016 dan Keputusan Dirjen Hubla No. 690 Tahun 2023.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami ingin memastikan bahwa seluruh lini di fasilitas pelabuhan kami memiliki kesiapan dan pemahaman yang kuat dalam menghadapi berbagai skenario ancaman,” tegas Hermawan Budiantoro, General Manager PT KPI RU III Plaju, dalam keterangannya, Rabu (9/7).
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa latihan ini merupakan wujud nyata komitmen kilang dalam memperkuat sistem keamanan dan ketahanan energi nasional.
“Latihan ini bukan hanya sekadar memenuhi regulasi, tetapi juga menjadi manifestasi dari tanggung jawab kami untuk menjaga rantai distribusi energi nasional tetap aman dan andal. Kami ingin semua pihak, baik internal maupun eksternal, memiliki satu frekuensi dalam menghadapi segala kemungkinan, mulai dari terorisme, penyelundupan, sabotase, hingga kecelakaan pelayaran,” ungkapnya.
Melalui latihan simulasi berbasis skenario ini, seluruh peserta diharapkan mampu memahami langkah-langkah yang tepat dalam menanggapi situasi darurat, serta memperkuat kolaborasi antar lembaga yang berperan menjaga keamanan maritim.
“Ancaman terhadap keamanan maritim saat ini semakin kompleks. Maka, latihan ini sangat penting sebagai sarana deteksi dini dan respons cepat terhadap potensi gangguan keamanan yang dapat berdampak langsung pada kelangsungan operasional kilang dan distribusi energi nasional,” tambah Hermawan Budiantoro.
Dalam kesempatan ini, RSO PTK dan Kilang RU III Plaju juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak, khususnya KSOP Kelas I Palembang, TNI AL, Ditpolairud, Polsek, dan Koramil, atas dukungan penuh dan kerja sama yang selama ini telah terjalin dalam menjaga keselamatan serta keamanan di perairan Indonesia, khususnya di kawasan pelabuhan TUKS RU III Plaju.
“Kami percaya, sinergi yang solid antar lembaga merupakan pondasi penting dalam mewujudkan sistem keamanan maritim yang tangguh. Dengan kolaborasi yang erat, segala bentuk potensi ancaman dapat diantisipasi dan ditangani dengan cepat dan tepat,” tutupnya. (ire djafar)