Maritim Indonesia – Dalam semangat mendukung transformasi industri pelayaran nasional menuju arah yang lebih digital, efisien, dan ramah lingkungan, perusahaan teknologi maritim asal Inggris, Ocean Eye Technology, melakukan kunjungan resmi ke kantor DPC INSA Jaya di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (20/5).
Pertemuan ini menjadi forum strategis yang mempertemukan Ocean Eye dengan jajaran pengurus DPC INSA Jaya, yang dipimpin langsung oleh Ketua DPC INSA Jaya Andi S. Patonangi, didampingi oleh Sekretaris, Moh. Erwin Yahya Zubir; Wakil Ketua, Arwan Selmianto; dan Bendahara Umum, Sunarno HS. Dari pihak Ocean Eye, hadir langsung Mr. Owen Barry, yang didampingi oleh Mariana M. Suryasumirat, Direktur Utama MAP Resources sekaligus perwakilan resmi Ocean Eye Technology di Indonesia.
Ocean Eye Technology dikenal secara global sebagai pelopor dalam penerapan teknologi digital berbasis kecerdasan buatan (AI) di sektor pelayaran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dengan mengusung visi mempercepat transformasi digital maritim, perusahaan ini menghadirkan solusi berbasis data real-time yang terbukti mampu meningkatkan efisiensi operasional dan menurunkan emisi karbon secara signifikan.
Dalam pemaparannya, Mr. Owen Barry memperkenalkan salah satu inovasi unggulan mereka: AI-Powered Fleet Support Centre, sebuah sistem berbasis AI yang mampu memberikan efisiensi bahan bakar sebesar 7%–10% per tahun, mengurangi biaya perawatan kapal, serta mencegah kegagalan mesin melalui analisis prediktif.
Teknologi ini juga memungkinkan pemilik kapal untuk mengakses dan mengelola data seluruh armada secara real-time melalui aplikasi mobile.
“Dengan target ambisius mengurangi emisi hingga 30% pada tahun 2030, kami ingin menjadi mitra strategis bagi industri pelayaran Indonesia dalam mewujudkan masa depan yang lebih hijau, efisien, dan aman,” ujar Owen Barry.
Adapun fitur-fitur unggulan yang ditawarkan Ocean Eye antara lain:
• Analisis & interpretasi data real-time untuk pengambilan keputusan cepat
• Manajemen terintegrasi seluruh data armada
• Kesesuaian penuh dengan regulasi IMO & Uni Eropa
• Pemantauan kondisi kapal melalui drone & inspeksi fisik berkala
• Integrasi data sensor kapal dan cloud pihak ketiga
• Prediksi kegagalan mesin & optimisasi bahan bakar berbasis AI/ML
• Akses penuh terhadap sistem armada melalui aplikasi mobile
Ketua DPC INSA Jaya, Andi S. Patonangi, menyambut positif kunjungan tersebut.
“Kami menyambut baik kolaborasi ini sebagai langkah besar dalam mendukung digitalisasi sistem pelayaran nasional. Teknologi Ocean Eye sangat relevan dengan arah pembangunan pelabuhan dan armada yang lebih ramah lingkungan dan efisien. Ini sejalan dengan agenda pemerintah dan visi INSA JAYA untuk pelayaran masa depan,” tegasnya.
Lebih jauh, Arwan Selmianto, Wakil Ketua DPC INSA Jaya, mengungkapkan harapannya agar Ocean Eye Technology segera melakukan pilot project bersama perusahaan pelayaran anggota INSA JAYA sebagai langkah konkret menuju penerapan teknologi cerdas ini di lapangan.
Sementara itu, Sunarno HS, Bendahara DPC INSA Jaya, menambahkan bahwa pada tanggal 26–28 Mei 2025 mendatang akan digelar ajang akbar Indonesia Maritime Weeks. Ia berharap Ocean Eye dapat berpartisipasi dalam acara tersebut.
“Event ini akan menjadi titik temu penting antara regulator, operator, dan perusahaan pelayaran besar di Indonesia. Kehadiran Ocean Eye tentu akan memperkaya diskusi dan inovasi yang dihadirkan,” jelasnya.
Menutup pertemuan, Sekretaris DPC INSA Jaya, Moh. Erwin Yahya Zubir, menyampaikan pandangannya terkait arah masa depan pelayaran.
“Kami percaya bahwa masa depan industri pelayaran bukan hanya tentang kecepatan dan kapasitas, tetapi tentang bagaimana teknologi mampu menjaga efisiensi dan keberlanjutan. Kolaborasi ini adalah bukti bahwa perubahan itu sedang dimulai — dari Tanjung Priok untuk dunia,” ungkap Erwin.
Dengan semangat kolaboratif dan visi jangka panjang yang kuat, kunjungan ini diharapkan menjadi awal dari kemitraan strategis yang mendorong Indonesia menjadi kekuatan maritim modern yang tidak hanya kompetitif secara global, tetapi juga berkelanjutan dan visioner. (ire djafar)