Maritim Indonesia — Dengan Kapal Negara KN. Jembio-P.215, Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai KPLP (Coast Guard) melalui Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai Kelas I Tanjung Priok terus melakukan investigasi lanjutan dan tindakan waspam atau pengawasan dan patroli terhadap Insiden Perompakan Kapal TB. Royal 27 / TK Royal 27 yang terjadi di Perairan Kalimantan Selatan beberapa waktu lalu.
Pangkalan PLP Kelas l Tanjung Priok melanjutkan tindakan waspam secara intensif terhadap Kapal TB. Royal 27 / TK Royal 27 yang mengalami insiden perompakan pada hari Kamis tanggal 4 Februari 2024 yang lalu. Saat ini, Kapal TB. Royal 27 / TK Royal 27 telah berlabuh di Perairan Pelaihari Asam Asam Kalimantan Selatan.
Untuk diketahui, situasi terkini di kapal itu terdapat 14 awak kapal yang mengalami trauma pasca-insiden perompakan tersebut. Namun saat ini mereka telah dievakuasi dan sedang dalam proses pemulihan. Hasil investigasi juga menemukan bukti bahwa banyak barang-barang kapal serta alat navigasi lainnya yang mengalami kerusakan akibat serangan tersebut. Selain itu, tim investigasi juga menemukan senjata tajam berupa mandau, yang tertinggal di kapal tersebut.
“Kami memahami bahwa kekhawatiran mereka meningkat, terutama pada malam hari, karena adanya potensi serangan kembali oleh perompak,” kata Kepala Pangkalan PLP Kelas l Tanjung Priok Dr. Triono, S.Pel, M.M, dalam keterangan tertulis Kamis (8/2).
Lebih jauh dijelaskan, KPLP – KN. Jembio-P.215, Pangkalan PLP Kelas l Tanjung Priok, terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait yakni Polairud dan TNI AL dan Instansi terkait lainnya untuk menjaga stabilitas dan keamanan maritim di wilayah tersebut.
“Kami juga terus berupaya melakukan tindakan pengamanan dan pengawasan untuk memastikan keamanan dan keselamatan di perairan tersebut,” ungkap Dr. Triono.
Dia menambahkan, selanjutnya pihaknya akan tetap intensive berkoordinasi dengan Kantor UPP Kintap dan KSOP Banjarmasin untuk proses lebih lanjut.
Dr. Triono terus mengimbau kepada masyarakat setempat dan para pelaut untuk tetap tenang dan waspada.
“Kami akan memastikan bahwa proses investigasi akan terus berlanjut,” pungkas Dr. Triono.
(ire djafar)