Maritim Indonesia – Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Utama Tanjung Priok bergerak cepat dalam menyelamatkan kapal MT. SP5BSI yang larat akibat cuaca ekstrem di musim penghujan. Kapal yang semula berlabuh di wilayah Bouy Timur Pelabuhan Tanjung Priok itu terdorong arus hingga ke area Breakwater Bouy Timur pada Kamis pagi (6/2).
Menanggapi insiden ini, Kepala KSOP Utama Tanjung Priok, M. Takwim Masuku, segera berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mengamankan aspek keselamatan pelayaran serta melakukan operasi penyelamatan dan evakuasi.
Operasi penyelamatan ini melibatkan tim gabungan yang terdiri dari PT Pelindo/Kepanduan, Pangkalan Penjaga Laut dan Pantai (PLP) Tanjung Priok, Polairud, Badan SAR Nasional (BASARNAS), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), serta Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan (BBKK) Jakarta.
Dipimpin oleh Kepala Bidang Pengawasan dan Penindakan KSOP Utama Tanjung Priok, Agus Harijanto, tim penyelamat berhasil mengevakuasi 18 anak buah kapal (ABK), termasuk nakhoda, dari kapal yang larat tersebut. Evakuasi dilakukan dengan aman, dan seluruh awak kapal dipindahkan ke dermaga Kepanduan Pelabuhan Tanjung Priok.
Setelah tiba di darat, seluruh ABK menjalani pemeriksaan kesehatan oleh BBKK Jakarta.
“Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa seluruh ABK, termasuk nakhoda, dalam kondisi sehat dan lengkap,” ujar M. Takwim Masuku.
Setelah dinyatakan sehat, para awak kapal diserahkan kepada pemilik kapal dengan syarat bahwa mereka harus disediakan tempat istirahat yang layak serta mendapatkan kompensasi atas biaya operasional selama berada di tempat sementara.
Takwim Masuku menegaskan bahwa keberhasilan operasi ini menunjukkan pentingnya sinergi antara berbagai instansi dalam menghadapi kondisi darurat di perairan Pelabuhan Tanjung Priok.
“Kerja sama yang solid menjadi kunci utama dalam memastikan keselamatan pelayaran dan kesiapsiagaan menghadapi situasi darurat di laut,” pungkasnya.
(ire djafar)