Optimalkan Kegiatan Operasional, Pelindo Petikemas Lakukan Peremajaan Alat Bongkar Muat Petikemas

- Pewarta

Tuesday, 4 July 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Keterangan gambar: Ilustrasi kegiatan Bongkar Muat di Terminal Petikemas Surabaya.

Maritim Indonesia — Perusahaan layanan jasa terminal peti kemas PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) berencana melakukan peremajaan sejumlah alat bongkar muat di Terminal Petikemas Surabaya (TPS Surabaya) dan IPC TPK Area Panjang. Peremajaan alat meliputi 4 unit QCC (quay container crane) atau alat bongkar muat peti kemas di dermaga dan 14 unit RTG (rubber tyred gantry) yang merupakan alat bongkar muat peti kemas di lapangan penumpukan untuk TPS Surabaya dan 1 unit QCC untuk IPC TPK Area Panjang. Alat tersebut akan menggantikan sejumlah peralatan yang saat ini digunakan untuk mendukung kegiatan operasional di masing-masing terminal peti kemas.

Corporate Secretary PT Pelindo Terminal Petikemas Widyaswendra mengatakan peremajaan alat dilakukan perseroan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan pelayanan terhadap pelanggan. Menurutnya, ukuran kapal yang singgah di TPS Surabaya dan IPC TPK Area Panjang semakin besar dengan jumlah muatan yang semakin banyak. Kondisi tersebut membutuhkan peralatan bongkar muat peti kemas yang andal untuk menjaga produktivitas terminal peti kemas. Untuk pengadaan alat, PT Pelindo Terminal Petikemas menyiapkan dana sekitar 50 juta dollar AS untuk 5 unit QCC dan 38 juta dollar AS untuk 14 unit RTG.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Pengadaan alat baru ini untuk meningkatkan kualitas pelayanan di TPS Surabaya dan IPC TPK Area Panjang, nantinya kapal yang masuk ke terminal akan semakin besar. Kami selaku operator terminal harus siap dengan kondisi tersebut dengan melakukan peremajaan alat yang sesuai dengan kebutuhan bongkar muat kapal beberapa waktu ke depan,” terang Widyaswendra, Selasa (4/7).

Lebih jauh dijelaskan, saat ini di TPS Surabaya terdapat 12 unit QCC dan 30 unit RTG yang digunakan untuk pelayanan kegiatan terminal peti kemas. Widyaswendra menyebut pengadaan alat baru nantinya akan menggantikan sebagian dari peralatan yang sudah ada saat ini. Selanjutnya, peralatan lama yang ada di TPS Surabaya maupun IPC TPK Area Panjang akan digunakan untuk mendukung kebutuhan alat di terminal lain yang membutuhkan melalui program optimalisasi aset.

Disinggung mengenai kapan alat baru tersebut akan beroperasi, pihaknya belum dapat memberikan kepastian waktu. Menurutnya dibutuhkan waktu kurang lebih 2-3 tahun dikarenakan membutuhkan waktu untuk proses pembuatan, pengiriman, hingga perakitan di terminal.

“Saat ini masih tahap awal lelang pengadaan barang dan jasa, proses hingga alat tersebut dapat beroperasi masih cukup panjang,” tambahnya.

PT Pelindo Terminal Petikemas mencatat arus peti kemas di TPS Surabaya semester 1 tahun 2023 sebanyak 674.890 teus. Jumlah tersebut tumbuh sekitar 1 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun 2022 yang tercatat sebanyak 668.244 teus. Jumlah tersebut terdiri dari 644.770 teus peti kemas luar negeri (internasional) dan 30.120 peti kemas dalam negeri (domestik).

Ketua DPC Indonesian National Shipowners Association (INSA) Surabaya Stenvens Handry Lesawengen mengatakan keberadaan alat baru sangat dibutuhkan di TPS Surabaya khususnya QCC. Ia menyebut QCC yang ada di TPS Surabaya saat ini hanya dapat menjangkau 12 rows (susunan peti kemas mengikuti lebar kapal) sementara kapal-kapal yang datang akan semakin besar hingga 18 rows. Dengan keberadaan alat baru juga diharapkan dapat mendongkrak produktivitas bongkar muat peti kemas di terminal.

“Dibutuhkan QCC jenis Post Panamax, yang ada di TPS Surabaya saat masih tipe Panamax. Dari sisi usia alat juga sudah tepat jika dilakukan peremajaan dengan alat yang baru, karena alat yang sekarang ada sudah ada sejak awal TPS Surabaya berdiri kurang lebih 20 tahun lalu,” kata Stenvens.

(ire djafar)

 

 

 

Berita Terkait

Talenta Terbaik IPCC Raih Gelar Bergengsi “Best Suggestion System of Logistic Vendor” TMMN
Hadirkan Layanan Prima Arus Mudik Lebaran 2025, ASDP Perpanjang Diskon Tarif 36% di Lintasan Merak-Bakauheni
INSA Jaya Berbagi Kebaikan Tanpa Batas
Wujudkan Pandu Indonesia Mendunia: Ditjen Hubla Luncurkan Logo, Pakaian dan Pose Follow My Lead
Antusiasme Tinggi, 500 Kuota Mudik Gratis IPC TPK Habis dalam Hitungan Menit
Non Stop, 12 Pelabuhan di Bawah Pelindo Regional 2 Tetap Beroperasi 24/7 Saat Libur Lebaran
Perkuat Keamanan Maritim, SPJM dan TNI AL Sepakati SOP Pengamanan di NTAA
WiLAT Indonesia Perkuat Sinergi dengan Kementerian BUMN, Dukung UMKM Naik Kelas

Berita Terkait

Friday, 21 March 2025 - 14:17 WIB

Talenta Terbaik IPCC Raih Gelar Bergengsi “Best Suggestion System of Logistic Vendor” TMMN

Friday, 21 March 2025 - 13:58 WIB

Hadirkan Layanan Prima Arus Mudik Lebaran 2025, ASDP Perpanjang Diskon Tarif 36% di Lintasan Merak-Bakauheni

Friday, 21 March 2025 - 11:08 WIB

INSA Jaya Berbagi Kebaikan Tanpa Batas

Friday, 21 March 2025 - 09:36 WIB

Wujudkan Pandu Indonesia Mendunia: Ditjen Hubla Luncurkan Logo, Pakaian dan Pose Follow My Lead

Friday, 21 March 2025 - 09:18 WIB

Antusiasme Tinggi, 500 Kuota Mudik Gratis IPC TPK Habis dalam Hitungan Menit

Berita Terbaru

DPC INSA Jaya menggelar kegiatan Berbagi Kebaikan 2025, santuni anak yatim dan luncurkan layanan ambulans

Asosiasi

INSA Jaya Berbagi Kebaikan Tanpa Batas

Friday, 21 Mar 2025 - 11:08 WIB