Maritim Indonesia – IPC Terminal Petikemas (IPC TPK), bagian dari Subholding Pelindo Terminal Petikemas, kembali membuktikan bahwa pelabuhan bukan sekadar tempat bongkar muat kargo, melainkan juga pusat kepedulian sosial yang menjembatani nilai-nilai kemanusiaan. Dalam momen penuh makna Hari Raya Idul Adha 1446 H, IPC TPK menyalurkan 27 hewan kurban ke masyarakat sekitar di 10 kota pelabuhan utama sebagai bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
Dengan mengangkat tema “Pelabuhan Sebagai Jembatan Kebaikan”, distribusi kurban tahun ini tidak hanya menyentuh aspek spiritual, namun juga menjadi simbol kolaborasi antarwilayah dan penyatuan hati antarsesama.
“Pelabuhan bukan hanya tempat kapal bersandar, tetapi juga tempat nilai-nilai kemanusiaan berlabuh. Melalui program kurban ini, kami ingin menegaskan bahwa IPC TPK tidak hanya hadir untuk melayani logistik nasional, tapi juga sebagai bagian dari denyut nadi sosial masyarakat sekitar,” ujar Pramestie Wulandary, Corporate Secretary IPC Terminal Petikemas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Distribusi hewan kurban dilakukan serentak di berbagai titik strategis, mulai dari Tanjung Priok, Pontianak, hingga Padang, dengan menyasar masyarakat ring 1 pelabuhan, Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM), tokoh masyarakat, serta komunitas sosial lainnya.
Salah satu titik yang menjadi sorotan adalah di Pelabuhan Pontianak, di mana semangat berbagi diwujudkan tidak hanya lewat pembagian daging kurban, tetapi juga dengan kegiatan edukatif. IPC TPK menggandeng komunitas nelayan dan penggerak literasi untuk menyelenggarakan baca buku anak bertema nilai-nilai keislaman dan toleransi, sebuah langkah kecil yang menciptakan resonansi besar dalam pendidikan dan spiritualitas generasi muda.
“Kami percaya, nilai kurban tak berhenti pada daging yang dibagikan, tapi juga pada makna gotong royong, kepedulian, dan distribusi manfaat yang berkeadilan. Ini adalah bentuk nyata dari shared value antara korporasi dan masyarakat,” tambah Pramestie.
Lebih dari sekadar program tahunan, inisiatif ini mencerminkan semangat IPC TPK dalam menjalankan peran sebagai simpul kebaikan yang menghubungkan bisnis dengan nilai-nilai kemanusiaan. Setiap ekor kurban yang disalurkan membawa makna lebih dari sekadar daging, ia membawa pesan bahwa pelabuhan hadir bersama rakyat, untuk rakyat.
“Kegiatan ini bukan sekadar bentuk CSR, tapi juga wujud cinta dan keberpihakan kepada mereka yang selama ini berada di sekitar roda industri pelabuhan. Kami ingin membuktikan bahwa IPC TPK mendengar, melihat, dan merasakan denyut kehidupan masyarakat sekitar,” ungkap salah satu pimpinan distribusi daerah.
Farid Wadjdy, Ketua Pelaksana Kurban Yayasan At-Tauhid Bekasi, menyampaikan rasa terima kasih dan harunya atas perhatian IPC TPK kepada komunitasnya.
“Bagi kami, hewan kurban ini simbol perhatian dan rasa kebersamaan. Anak-anak didik kami, yang sebagian besar berasal dari keluarga prasejahtera, sangat merasakan manfaatnya. Terima kasih IPC TPK yang sudah hadir dan peduli, bukan hanya dalam bentuk materi, tapi juga dalam bentuk semangat,” ujarnya tulus.
Melalui kegiatan ini, IPC TPK terus merajut harmoni antara pelabuhan dan masyarakat, menyatukan cita-cita sosial dalam semangat religius yang menyentuh.
“Kurban menjadi medium spiritual sekaligus sosial yang menghubungkan dunia usaha dengan nurani, serta mempertegas bahwa pelabuhan adalah jembatan yang menyatukan Indonesia, dari logistik hingga kepedulian,” pungkas Pramestie. (ire djafar)