Maritim Indonesia – PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) terus menunjukkan kontribusinya dalam mendukung penurunan biaya logistik nasional melalui berbagai transformasi pelayanan yang signifikan, khususnya terkait penurunan waktu port dan cargo stay. Upaya ini sejalan dengan tren biaya logistik yang menunjukkan penurunan selama beberapa tahun terakhir.
Demikian disampaikan Executive General Manager Pelindo Regional 2 Adi Sugiri pada acara Seminar IPEC (Indonesia Port Editor’s Club) yang bertema Peluang Bisnis Shipping, Kepelabuhanan, Logistik dan Supply Chain 2025 yang digelar di Sunlake Hotel Jakarta, Rabu (5/2).
“Kontribusi biaya logistik terhadap PDB nasional menurun sebesar 2,1% dalam periode 2018-2022. Penurunan terbesar tercatat pada biaya transportasi, yang turun dari 9,1% menjadi 8,0% dari total biaya logistik,” kata Adi Sugiti.
Menurutnya, pelabuhan memegang peran penting yang merupakan kunci dalam mendukung efisiensi ini, dengan kontribusi sebesar 13-20% terhadap biaya transportasi.
Pelindo juga telah melakukan berbagai langkah strategis untuk mengurangi waktu tinggal kapal (port stay) di pelabuhan. yang diterapkan di sejumlah Terminal Petikemas (TPK) di Indonesia, seperti TPK Makassar, TPK Sorong, dan TPK Belawan.
“Peningkatan produktivitas, penurunan waktu port stay dan cargo stay sangat memberikan dampak positif. Saat ini produktivitas box ship hour (BSH) meningkat signifikan di beberapa pelabuhan, seperti di TPK Makassar yang mencatat kenaikan dari 38 menjadi 61 BSH,” ungkap Adi Sugiri.
Transformasi juga memberikan dampak luas bagi para pemangku kepentingan. Pelindo mencatat efisiensi biaya operasional, peningkatan kompetensi, dan potensi penambahan trafik di pelabuhan.
“Pelanggan juga merasakan manfaat melalui penurunan waktu port stay dan cargo stay, optimalisasi berthing window, serta penghematan biaya sewa kapal. Di sisi lain, ekosistem maritim nasional turut diuntungkan dengan konektivitas yang lebih efisien dan kontribusi signifikan terhadap penurunan biaya logistik nasional,” ungkapnya.
Lebih jauh disampaikan, Pelabuhan memiliki peran vital dalam mendukung konektivitas maritim, mulai dari port of loading hingga port of discharge. Upaya sinergi antar-pelabuhan dan jaringan pelayaran yang ditingkatkan menjadi kunci dalam menciptakan rantai pasok yang efisien, yang pada akhirnya mendukung penurunan biaya logistik.
“Dengan strategi transformasi yang berkelanjutan, pengurangan waktu tinggal (port stay) dan cargo stay, Pelindo menargetkan untuk menurunkan kontribusi biaya logistik dan menjadikan Indonesia semakin kompetitif di pasar global,” pungkas Adi Sugiri.
Diskusi dalam seminar IPEC menampilkan Keynote Speaker Dirjen Perhubungan Laut DR. Capt. Antoni Arif Priadi, yang dibacakan oleh Kepala Sub Direktorat Tatanan dan Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Dirrktorat Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub, Yan Prastomo Ardi, dengan menampilkan Narasumber yaitu, Executive General Manager Pelindo Regional 2 Tanjung Priok Adi Sugiri yang mewakili Direksi PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo), Ketua Umum DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Akbar Djohan, Presdir Tisco Logistic (Representatif Emirates Shipping Indonesia) Danny Novianto, Presdir Ocean Network Express (ONE) Shipping, Keishin Watanabe dengan moderator Teguh Basuseto dari Samudera Indonesia. (ire djafar)