Maritim Indonesia – PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo melalui cucu perusahaannya, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IDX: IPCC), sukses memberikan pelayanan sandar untuk Kapal RoRo berskala besar MV BYD Zhengzhou, yang menjadi kapal terbesar yang pernah ditangani IPCC.
Kapal ini memiliki panjang keseluruhan (Length Over All) 200 meter dan lebar 38 meter, dengan kapasitas angkut mencapai 7.000 unit kargo dan terdiri dari 15 lantai.
Kedatangan kapal raksasa tersebut disambut langsung oleh Iwan Suryana, Deputi Bidang Pelayanan Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi; Direktur Jenderal Bea Cukai; Eagle Zhao, Presiden Direktur BYD Motor Indonesia; Drajat Sulistyo, Direktur Strategis Pelindo; dan Sugeng Mulyadi, Direktur Utama IPCC di Lapangan Penumpukan Terminal Domestik IPCC Branch Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam sambutannya, Iwan Suryana menegaskan pentingnya menciptakan iklim investasi yang kondusif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
“Di masa Pemerintahan Kabinet Merah Putih yang menekankan kemudahan investasi dalam negeri untuk menciptakan lapangan kerja berkualitas dan melanjutkan pembangunan infrastruktur, sinergi antara investor, pemangku kepentingan, dan seluruh stakeholder menjadi elemen penting menuju target Indonesia Emas 2045,” ujarnya.
Sepakat dengan hal tersebut, Sugeng Mulyadi, Direktur Utama IPCC, menyampaikan bahwa pelayanan kapal ini menjadi bagian dari langkah Pelindo dalam unlocking capacity melalui penambahan sandaran kapal di dermaga internasional.
“Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat hubungan bilateral, memperluas peluang ekonomi, dan menghadirkan solusi teknologi masa depan. Kami yakin kolaborasi antara Pelindo Group dan BYD Indonesia dapat memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat, lingkungan, serta mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Harapannya, Indonesia menjadi negara mandiri energi, ramah lingkungan, dan pemain penting di pasar global kendaraan listrik,” tegasnya.
Sementara itu, Eagle Zhao, Presiden Direktur BYD Motor Indonesia, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyambutan kapal ini.
“Dengan kapasitas hingga 7.000 unit kargo dalam sekali pelayaran, arus logistik menjadi lebih efisien sehingga memberikan nilai tambah bagi seluruh pihak, termasuk pelanggan BYD,” ungkapnya.
Berdasarkan data semester I 2025, IPCC telah memfasilitasi ekspor Completely Built-Up (CBU) sebanyak 171 ribu unit, tumbuh 6,91% YoY, dan impor sebanyak 57 ribu unit, naik signifikan 85,39% YoY. Dari jumlah tersebut, 28 ribu unit merupakan mobil listrik berbasis baterai (Battery Electric Vehicle/BEV), di mana BYD menyumbang sekitar 70% dari total kendaraan listrik yang masuk.
“Pelindo juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh stakeholder yang mendukung kelancaran pelayanan MV BYD Zhengzhou,” tutup Sugeng. (ire djafar)