Maritim Indonesia – Bertempat di Museum Maritim Indonesia, PT Pelindo Regional 2 Tanjung Priok menerima kunjungan delegasi kehormatan dari Ministry of Land, Infrastructure, Transport, and Tourism (MLIT) Jepang dan Yokohama Kawasaki International Port Corporation (YKIP).
Kunjungan ini merupakan bagian dari tindak lanjut atas surat dari Japan International Cooperation Agency (JICA), yang bertujuan untuk membuka diskusi terkait Port Sales, khususnya dalam bidang usaha dan pengelolaan pelabuhan.
Hadir mewakili Manajemen PT Pelindo Regional 2 Tanjung Priok, Senior Manager Komersial, Chandra Irawan dan Manager Komersial, Gerry Guardiano.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kunjungan ini juga turut dihadiri oleh Kepala Seksi Kepelabuhanan dari KSOP Utama Tanjung Priok, Yunika, beserta staf.
Acara diawali dengan pemaparan singkat oleh Gerry Guardiano mengenai kondisi terkini Pelabuhan Tanjung Priok, baik dari sisi fasilitas pelabuhan maupun sistem-sistem operasional yang saat ini diterapkan.
Dalam presentasinya, disampaikan pula berbagai inisiatif transformasi digital dan efisiensi operasional yang sedang dijalankan oleh Pelindo.
“Kami terbuka untuk menjalin kolaborasi internasional, khususnya dengan negara-negara maju seperti Jepang yang telah memiliki pengalaman panjang dalam manajemen pelabuhan kelas dunia. Kami percaya, sinergi seperti ini akan mempercepat transformasi Pelabuhan Tanjung Priok menjadi pelabuhan modern, hijau, dan berdaya saing global,” ujar Gerry Guardiano dalam sesi diskusi yang berlangsung.
Delegasi dari Yokohama Kawasaki International Port Corporation turut memperkenalkan profil dan kapabilitas Pelabuhan Yokohama, yang merupakan salah satu pelabuhan tersibuk di Jepang dan dikenal dengan sistem logistik yang efisien dan ramah lingkungan.
Sebagai bagian dari kunjungan, delegasi Jepang juga menyempatkan diri untuk mengunjungi Terminal PT Jakarta International Container Terminal (JICT). Kunjungan ini memberikan kesempatan bagi mereka untuk melihat langsung operasional terminal petikemas terbesar di Indonesia serta menjajaki potensi kolaborasi di bidang infrastruktur dan sistem operasi pelabuhan.
“Pertemuan ini adalah titik awal dari potensi sinergi strategis antara dua pelabuhan besar di Asia. Kami ingin bersama-sama mendorong pertumbuhan industri pelabuhan yang tidak hanya efisien, namun juga berkelanjutan dan mendukung rantai pasok global,” tambah Chandra Irawan.
Dikatakan juga, kunjungan ini diharapkan mampu membuka jalan bagi kerja sama bilateral yang lebih erat dalam membangun sistem pelabuhan yang efisien, ramah lingkungan, dan mampu memperkuat konektivitas logistik regional maupun global.
“Pelabuhan bukan sekadar tempat bongkar muat, tapi simpul penting yang menentukan kecepatan dan efisiensi ekonomi dunia. Ketika dua pelabuhan besar bertemu, masa depan logistik Asia sedang ditulis bersama,” pungkasnya. (ire djafar)