Maritim Indonesia – PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP), PT Terminal Teluk Lamong (TTL), dan STIAMAK Barunawati kembali menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui program Maritimepreneur. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas daya saing dan keberlanjutan UMKM dengan memberikan pelatihan serta bantuan peralatan operasional kepada pengolah dan pemasar kerupuk ikan Payus Makmur di RW 6, Kelurahan Tambak Sarioso, Surabaya.
Acara ini berlangsung penuh antusiasme, terutama pada sesi pembukaan yang dihadiri oleh perwakilan dari tiga institusi, yaitu Gugus Wijonarko dari STIAMAK, Widyaswendra selaku Corporate Secretary SPTP, dan Syaiful Anam selaku Corporate Secretary TTL. Dalam sambutannya, Widyaswendra menekankan pentingnya kolaborasi antara dunia pendidikan, masyarakat, dan perusahaan dalam menjalankan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang berkelanjutan.
“Kami berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menjalankan program TJSL yang tidak hanya berkelanjutan, tetapi juga fokus pada peningkatan level UMKM. Saat ini, penyerapan tenaga kerja terbesar ada di sektor UMKM,” ujar Widyaswendra. Ia juga menegaskan bahwa program ini bertujuan untuk membantu UMKM mencapai kemandirian yang lebih besar, terutama di sektor pengolahan kerupuk ikan.
UMKM, Motor Penggerak Ekonomi Indonesia
Sementara itu, Gugus Wijonarko dari STIAMAK mengungkapkan bahwa tujuan utama program Maritimepreneur ini adalah meningkatkan kualitas produk, memberdayakan Sumber Daya Manusia (SDM), serta mendampingi UMKM hingga produk mereka siap untuk ekspor. “Kami berharap program ini dapat membantu para pelaku UMKM meningkatkan kualitas produk hingga ke pasar ekspor, memberikan manfaat besar bagi masyarakat,” jelasnya.
Pentingnya peran UMKM dalam perekonomian nasional juga disoroti berdasarkan data KADIN Indonesia. UMKM berkontribusi sebesar 99% dari total unit usaha di Indonesia, menyerap sekitar 117 juta pekerja (97% dari total tenaga kerja), dan menyumbang 61% terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Dengan demikian, upaya peningkatan kualitas UMKM seperti yang dilakukan oleh SPTP, TTL, dan STIAMAK dianggap penting untuk menjaga pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Pelatihan untuk Tingkatkan Kualitas Produk dan Manajemen Keuangan
Program pelatihan yang diadakan ini dibagi menjadi dua sesi (batch) yang mencakup berbagai topik, mulai dari standar operasional prosedur, pengelolaan mutu, stock opname, izin edar, packaging, hingga lisensi halal. Semua materi bertujuan menjaga kualitas produk dan mempersiapkan para pelaku UMKM agar siap bersaing di pasar yang lebih luas, termasuk ekspor. Para peserta juga diberikan pelatihan tentang digitalisasi pemasaran, sehingga mereka bisa memanfaatkan platform digital untuk memperluas jangkauan pasar.
Mochammad Soleh dari Pusat Halal Universitas Airlangga dan Herry Wismanto, Kepala Bagian Keuangan STIAMAK, menjadi narasumber utama dalam pelatihan ini. Mochammad Soleh memaparkan bagaimana proses sertifikasi halal hingga izin edar bisa dilakukan dengan lebih mudah.
“Pengurusan sertifikat halal sebenarnya sangat mudah. Ibu-ibu hanya perlu mengikuti alur yang telah disediakan agar produk bisa dipasarkan secara lebih luas,” ungkapnya, memberikan motivasi kepada peserta.
Di sisi lain, Herry Wismanto memberikan pelatihan terkait manajemen keuangan dasar bagi pengelola kerupuk Payus. Ia menekankan pentingnya pencatatan keuangan yang akurat untuk mencegah stagnasi bisnis. “Ibu-ibu harus konsisten mencatat setiap transaksi keuangan, dan jika perlu, minta bantuan anak-anak untuk belajar menggunakan program seperti Excel,” kata Herry, sambil memberikan studi kasus sebagai latihan pembukuan.
Bantuan Peralatan dan Dukungan Penuh bagi Pelaku UMKM
Selain pelatihan, dalam acara ini juga diserahkan bantuan peralatan produksi secara bertahap kepada pengelola dan pemasar kerupuk Payus. Nurida, koordinator pengelola kerupuk Payus, mengungkapkan rasa syukurnya atas pelatihan yang diadakan dari pagi hingga sore. “Alhamdulillah, pelatihannya sangat bermanfaat, dan fasilitas yang disediakan juga memadai. Kami merasa sangat terbantu,” ujar Nurida dengan penuh semangat.
Melalui program Maritimepreneur, PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP), PT Terminal Teluk Lamong (TTL), dan STIAMAK Barunawati berharap dapat terus memberikan dampak positif bagi masyarakat. Dengan memberdayakan UMKM, mereka berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional.
Program ini diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang dalam meningkatkan kemandirian pelaku UMKM, membantu mereka untuk terus berkembang, dan membawa produk mereka menembus pasar internasional. Ini juga menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi lintas sektor dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap pemberdayaan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. (ire djafar)