Maritim Indonesia — PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) kembali mencatatkan kinerja positif sepanjang tahun 2024. Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian audited periode Januari–Desember 2024, ASDP membukukan pendapatan sebesar Rp5,02 triliun dengan laba bersih sebesar Rp447,31 miliar.
Direktur Utama ASDP Heru Widodo, menjelaskan bahwa pencapaian ini merupakan tonggak penting bagi perusahaan.
“Pendapatan ASDP pada 2024 telah melampaui angka pendapatan sebelum pandemi tahun 2019 yang sebesar Rp3,33 triliun. Bahkan naik 2% dibandingkan dengan pendapatan tahun 2023 yang sebesar Rp4,92 triliun,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Meskipun laba bersih tahun 2024 mengalami penurunan 30% dibandingkan 2023 yang mencapai Rp636,54 miliar, Heru menegaskan bahwa angka laba saat ini tetap mencerminkan ketahanan bisnis ASDP di tengah tekanan eksternal dan dinamika industri. Laba bersih 2024 mencapai 61% dari target yang ditetapkan, menunjukkan pengelolaan bisnis yang tetap sehat dan berdaya tahan.
“Tahun 2024 bukan tahun yang mudah. Perusahaan menghadapi tekanan nilai tukar rupiah yang melemah, stagnasi tarif penyeberangan, dan dinamika perilaku pengguna jasa yang menuntut kecepatan dan digitalisasi. Namun kami tetap mampu mencatat pertumbuhan pendapatan dan menjaga keberlangsungan operasional secara optimal,” jelas Heru.
Penumpang Capai 6,12 Juta
Kontribusi pendapatan terbesar berasal dari layanan penyeberangan baik komersial maupun perintis. Total produksi penumpang tercatat sebanyak 6,12 juta orang, kendaraan roda dua dan tiga sebanyak 3,88 juta unit, kendaraan roda empat atau lebih sebanyak 4,31 juta unit, serta barang yang diangkut mencapai 1,16 juta ton. Meski beberapa komponen mengalami penurunan volume, namun efisiensi dan manajemen beban operasi yang ketat mampu menopang profitabilitas perusahaan.
ASDP juga mencatat efisiensi operasional yang baik, tercermin dari operating ratio sebesar 67%, meningkat dari tahun 2023 yang berada di angka 65%. Demikian pula BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional) tercatat sebesar 89%, sedikit lebih tinggi dari tahun sebelumnya, namun tetap terkendali berkat pengendalian terhadap beban pokok usaha.
“Langkah efisiensi dan digitalisasi proses bisnis menjadi kunci kami dalam menjaga performa perusahaan di tengah tekanan biaya operasional,” tambah Heru.
Fokus pengendalian keuangan menjadi instrumen penting dalam menjaga stabilitas keuangan di tengah tekanan eksternal.
Rasio likuiditas ASDP juga menunjukkan kondisi keuangan yang sehat, di mana perusahaan memiliki kemampuan penuh untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Hal ini turut didukung dengan capaian EBITDA (Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization) positif yang mencapai Rp1,14 triliun.
Sehat dan Solid
Di sisi lain, pengakuan atas kinerja keuangan ASDP juga datang dari lembaga pemeringkat terkemuka. Pada tahun 2024, ASDP meraih rating idAA+/Stable dari PEFINDO, mencerminkan kondisi keuangan yang sangat sehat dan solid untuk kategori BUMN.
Tak hanya itu, Kantor Akuntan Publik yang mengaudit laporan keuangan ASDP memberikan peringkat AA++ atau dinyatakan “sehat”, memperkuat legitimasi bahwa perusahaan berada pada jalur yang benar dalam pengelolaan keuangan dan operasional.
Pencapaian ini sekaligus menandai bahwa strategi transformasi bisnis yang dilakukan ASDP dalam beberapa tahun terakhir telah memberikan hasil nyata. Digitalisasi layanan, efisiensi biaya, serta tata kelola yang disiplin menjadi fondasi penting untuk menjawab tantangan industri transportasi di masa mendatang.
Sebagai wujud transparansi, ASDP secara rutin mempublikasikan laporan keuangan dan laporan tahunan yang dapat diakses publik, regulator, dan pemangku kepentingan lainnya. Menurut Heru, keterbukaan informasi merupakan instrumen penting untuk meningkatkan kepercayaan sekaligus mengukur akuntabilitas kinerja perusahaan.
Langkah konkret ASDP dalam memperkuat tata kelola mendapatkan pengakuan nasional dalam penghargaan Indonesia Excellence Good Corporate Governance Awards 2025 yang diselenggarakan oleh Warta Ekonomi, akhir bulan lalu. ASDP dianugerahi penghargaan untuk kategori Ethics in Advancing Corporate Transparency through Digital Transformation and Integrity Commitment.
Heru menegaskan bahwa seluruh transformasi yang dijalankan ASDP, termasuk di bidang digitalisasi dan layanan pelanggan, senantiasa berpijak pada prinsip transparansi, partisipasi, dan integritas.
“Kami membangun ekosistem kerja yang bersih dan terbuka, karena kami percaya bahwa keberhasilan jangka panjang hanya bisa dicapai melalui tata kelola yang sehat,. Ke depan, kami juga akan terus memperkuat peran sebagai penyedia layanan penyeberangan yang andal, efisien, dan adaptif terhadap perubahan. Dengan pondasi yang kuat, ASDP siap melangkah menuju pertumbuhan yang berkelanjutan,” ujar Heru menandaskan. (jagad)
— idj / idj —