Maritim Indonesia – Memasuki penghujung tahun 2024, IPC Terminal Petikemas (IPC TPK), anak usaha dari Subholding Pelindo Terminal Petikemas, berhasil mencatat pertumbuhan signifikan dalam arus barang di seluruh area kerja.
Hingga akhir November 2024, total arus barang mencapai 2.885.249 TEUs, meningkat 8,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 2.656.646 TEUs. Secara khusus, pada bulan November saja, terdapat peningkatan sebesar 15,5% dengan total arus barang sebesar 280.509 TEUs.
Pramestie Wulandary, Corporate Secretary & Hubungan Eksternal IPC TPK, menyatakan kesiapan perusahaan menghadapi lonjakan aktivitas menjelang akhir tahun.
“Kami memastikan kesiapan dari sisi operasional, pengaturan lalu lintas di dalam dan luar pelabuhan, memantau kondisi cuaca, serta menjalin komunikasi intensif dengan stakeholder terkait untuk kelancaran proses bongkar muat,” ujar Pramestie.
Peningkatan arus petikemas ini didorong oleh pertumbuhan signifikan beberapa komoditas unggulan seperti cassia vera yang naik 470,59%, gambier 200%, cocoa 100%, dan perlite 550%. Selain itu, muatan full load dari Jakarta menuju Teluk Bayur meningkat 10,38%.
Transformasi Digital untuk Optimalisasi Layanan
Sebagai salah satu operator terminal petikemas terbesar di Indonesia, IPC TPK terus mendorong transformasi dan optimalisasi layanan berbasis Planning & Control. Pada November 2024, IPC TPK meluncurkan TOS Nusantara di Area Teluk Bayur. Sistem digital berbasis website ini memungkinkan akses mudah kapan saja, sehingga meningkatkan efisiensi baik bagi terminal maupun pengguna jasa.
“Digitalisasi ini memberikan dampak signifikan terhadap penurunan port stay dan cargo stay, yang pada akhirnya mampu menekan biaya logistik dan memberikan nilai tambah bagi pemangku kepentingan,” tutup Pramestie.
Dengan berbagai pencapaian ini, IPC TPK semakin menunjukkan komitmen untuk mendukung pertumbuhan sektor logistik nasional melalui inovasi dan peningkatan layanan. (ire djafar)