Pertama Kalinya, AP 1 Gelar Latihan Penanggulangan Keadaan Darurat di Bandara Internasional Yogyakarta

- Pewarta

Thursday, 3 August 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Maritim Indonesia – PT Angkasa Pura I (AP1) menggelar Latihan Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD) Dirgantara Raharja ke-110 di Bandara Internasional Yogyakarta. Latihan PKD berskala penuh ini pertama kalinya dilaksanakan di Bandara Internasional Yogyakarta sejak beroperasi penuh pada Maret 2020 silam.

Latihan PKD di Bandara Internasional Yogyakarta yang dilaksanakan pada Kamis (3/08) tersebut memiliki tujuan untuk menguji kemampuan dan kesigapan seluruh personel, serta untuk menguji _Standard Operating Procedure_ (SOP) ketika terjadi keadaan darurat di bandara.

Direktur Operasi PT Angkasa Pura I MMA Indah Preastuty mengungkapkan pentingnya latihan PKD tersebut. “Dalam bisnis kebandarudaraan, aspek keamanan dan keselamatan penerbangan merupakan prioritas utama yang perlu mendapat perhatian ekstra karena terkait dengan keselamatan jiwa manusia,” ujar Indah Preastuty.

“PT Angkasa Pura I berkomitmen untuk terus mengasah dan meningkatkan kualitas dan kemampuan personel untuk menghadapi setiap risiko, ancaman, serta gangguan keselamatan dan keamanan penerbangan, serta untuk dapat melakukan pertolongan dan evakuasi dalam keadaan darurat,” lanjutnya.

Latihan PKD di Bandara Internasional Yogyakarta mencakup tiga jenis latihan, yakni simulasi kecelakaan pesawat terbang (_aircraft accident exercise_), simulasi penanganan bom dan ancaman keamanan penerbangan (_security exercise_), serta simulasi tanggap bencana alam (_airport disaster exercise_).

_Aircraft accident exercise_ menguji kemampuan personel dan dokumen SOP yang berlaku ketika sebuah pesawat udara milik maskapai penerbangan Bogowonto Air tipe Airbus A330-200 dengan rute Singapura menuju Yogyakarta yang mengangkut 238 penumpang dan 12 awak kabin mengalami _crash_ sesaat sebelum mendarat di Bandara Internasional Yogyakarta. Pesawat tersebut mengalami perubahan arah dan kecepatan angin dengan sangat cepat. Kombinasi turbulensi dan _crosswind_ tersebut mengakibatkan performa pesawat berkurang dan tidak sempat melakukan proses _recovery_, sehingga pesawat terdorong dengan sangat kuat ke arah utara landasan pacu.

Dalam _security exercise_, disimulasikan dua jenis situasi gangguan keamanan di bandara, yakni penanganan ancaman bom di bandara serta penanganan terhadap situasi demonstrasi massa di area bandara.

Sedangkan dalam _airport disaster exercise_, disimulasikan penanganan dan mitigasi bencana alam berupa gempa bumi dengan magnitudo gempa 7,8. Gempa dengan kedalaman 47 km yang berpusat di selatan Cilacap tersebut dinyatakan berpotensi menimbulkan tsunami. Gempa bumi ini mengakibatkan sejumlah kerusakan pada bangunan terminal bandara, serta mengakibatkan sejumlah pengguna jasa bandara mengalami luka-luka.

Dalam latihan PKD tersebut, fungsi koordinasi, komunikasi, dan komando antar unit dan instansi komunitas bandara akan diuji. Selain untuk menguji personel, latihan PKD juga merupakan upaya untuk menguji Dokumen Penanggulangan Keadaan Darurat Bandar Udara atau _Airport Emergency Plan_ (AEP), Dokumen Program Keamanan Bandar Udara atau _Airport Security Program_ (ASP), Dokumen Rencana Mitigasi Bencana di Bandara atau _Airport Disaster Management Plan_ (ADMP), serta _Standard Operating Procedure_ (SOP) lainnya yang berlaku di bandara.

Selain melibatkan personel internal dari AP1, latihan PKD ke-110 Bandara Internasional Yogyakarta tersebut juga melibatkan personel dari sejumlah instansi antara lain Perum LPPNPI (AirNav Indonesia) Cabang Yogyakarta, TNI, Kepolisian, Kantor Imigrasi, Kantor Kesehatan Pelabuhan, Kantor Karantina, manajemen rumah sakit di sekitar bandara, serta maskapai penerbangan. Secara total, latihan PKD ini melibatkan sedikitnya sebanyak 638 personel dari instansi tersebut.

“Simulasi dari setiap latihan telah dirancang sedemikian rupa sehingga mendekati kondisi nyata. Hal tersebut ditujukan untuk dapat menguji kemampuan dan kesigapan personel, serta untuk menguji dokumen serta prosedur yang berlaku. Meskipun demikian, seluruh rangkaian kegiatan latihan PKD tidak mengganggu operasional penerbangan dan pelayanan pengguna jasa bandara di Bandara Internasional Yogyakarta,” pungkas Indah. (ym/idj)

 

 

Berita Terkait

KSOP Utama Tanjung Priok Bersama Instansi Terkait Berhasil Selamatkan Kapal Larat di Perairan Tanjung Priok
Gerak Cepat KPLP Tanjung Priok Selamatkan Kapal MT SP5BSI yang Kandas Akibat Cuaca Buruk
Transformasi Digital Jadi Solusi Efisiensi Logistik dan Kepelabuhanan
Pelindo Dorong Efisiensi: Port Stay dan Cargo Stay Makin Singkat, Biaya Logistik Turun
Tanpa Fatality di 2024, Pelindo Regional 4 Dorong Keselamatan Kerja Berkelanjutan
Pushidrosal Gelar Syukuran Peringatan Hari Hidrografi TNI AL 2025: Dorong Nasionalisme dan Perkuat Kedaulatan Maritim
KN TRISULA – P.111 Lakukan Operasi SAR Kapal Tenggelam TB MEGA 09 di Selat Sunda
SPJM Grup Siap Optimalkan Pengelolaan Lingkungan melalui Bimtek Bersama KLHK

Berita Terkait

Thursday, 6 February 2025 - 14:35 WIB

KSOP Utama Tanjung Priok Bersama Instansi Terkait Berhasil Selamatkan Kapal Larat di Perairan Tanjung Priok

Thursday, 6 February 2025 - 13:40 WIB

Gerak Cepat KPLP Tanjung Priok Selamatkan Kapal MT SP5BSI yang Kandas Akibat Cuaca Buruk

Wednesday, 5 February 2025 - 13:38 WIB

Transformasi Digital Jadi Solusi Efisiensi Logistik dan Kepelabuhanan

Wednesday, 5 February 2025 - 04:10 WIB

Pelindo Dorong Efisiensi: Port Stay dan Cargo Stay Makin Singkat, Biaya Logistik Turun

Tuesday, 4 February 2025 - 08:18 WIB

Tanpa Fatality di 2024, Pelindo Regional 4 Dorong Keselamatan Kerja Berkelanjutan

Berita Terbaru