Maritim Indonesia — Dalam upaya memperkuat tata kelola komunikasi perusahaan sekaligus menjaga citra korporasi di ruang digital, PT Terminal Teluk Lamong (TTL) kembali melaksanakan sosialisasi pedoman penggunaan media sosial bagi seluruh pegawainya. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian program sosialisasi batch ketiga yang berlangsung pada Jumat, 25 April 2025 baru-baru ini.
Direktur Utama PT Terminal Teluk Lamong, David Pandapotan Sirait, dalam sambutannya menekankan pentingnya kesadaran digital di lingkungan korporasi.
“Kami berkomitmen untuk memastikan seluruh pegawai menggunakan media sosial secara bijak dan bertanggung jawab, karena perilaku individu di ruang digital berpengaruh langsung terhadap reputasi korporasi,” ujar David.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Program sosialisasi ini telah digulirkan sejak awal April 2025 dan dirancang untuk menjangkau seluruh lapisan pegawai di berbagai unit kerja. Materi yang diberikan menekankan pentingnya menjaga kode etik, bertindak bijaksana dalam berinteraksi di dunia maya, serta mendorong kreativitas dalam menyampaikan informasi positif mengenai perusahaan kepada publik.
Sekretaris Perusahaan PT TTL, Syaiful Anam, turut menambahkan bahwa literasi digital merupakan aspek fundamental dalam membangun kredibilitas perusahaan di era disrupsi informasi.
“Di era komunikasi digital yang masif ini, kecerdasan bermedia sosial wajib dimiliki oleh setiap pegawai. Kami mengimbau seluruh insan perusahaan untuk menjaga etika komunikasi serta menghindari pelanggaran terhadap ketentuan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE),” tegas Syaiful.
Lebih lanjut, Syaiful mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap berbagai ancaman digital seperti penyebaran hoaks, pornografi, cyber bullying, radikalisme, hingga praktik judi daring yang kian marak. Sebagai bentuk mitigasi, TTL telah menerbitkan surat edaran internal yang berisi pedoman perilaku bermedia sosial bagi seluruh pegawai.
Sebagai penguatan konteks, merujuk pada data Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) tahun 2024, tercatat sebanyak 1.923 konten hoaks ditemukan di Indonesia. Kategori tertinggi adalah hoaks penipuan (890 konten), diikuti oleh hoaks politik (237 konten) dan pemerintahan (214 konten).
Data ini mempertegas urgensi penguatan literasi digital di kalangan pegawai korporasi. Dalam kaitannya dengan perlindungan data pribadi, pegawai diimbau untuk tidak sembarangan membagikan informasi sensitif, selalu waspada terhadap tautan mencurigakan, serta rutin memperbarui sistem keamanan pada perangkat digital yang digunakan.
Melalui inisiatif ini, PT Terminal Teluk Lamong menegaskan komitmennya untuk tidak hanya menjaga reputasi korporasi, tetapi juga membangun budaya digital yang sehat, profesional, dan bertanggung jawab di lingkungan perusahaan.
TTL percaya, insan perusahaan yang cerdas dan bijak bermedia sosial adalah aset penting dalam menjaga kepercayaan publik serta mendorong kemajuan perusahaan di era digital. (ire djafar)