Maritim Indonesia — Sebagai salah satu pelabuhan internasional strategis yang berada di wilayah barat Indonesia, Pelabuhan Kijing di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, memainkan peran penting dalam mendukung konektivitas logistik nasional dan memperkuat arus perdagangan ekspor-impor. Dengan prospek pertumbuhan aktivitas bongkar muat yang semakin meningkat, aspek keselamatan dan kesehatan kerja (K3) menjadi elemen krusial dalam mendukung operasional pelabuhan yang aman dan berkelanjutan.
Kolaborasi antara operator pelabuhan dan tenaga kerja kembali ditegaskan oleh PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP) Nonpetikemas Cabang Pontianak lewat kegiatan Safety Awareness yang digelar di Terminal Kijing, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat yang diselenggarakan pada Senin 30 Juni 2025.
Kegiatan ini menjadi salah satu langkah strategis dalam membangun budaya kerja yang aman, disiplin, dan profesional di kawasan pelabuhan.
Sebagai bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), kegiatan ini menyasar 43 peserta yang terdiri dari Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) dan pekerja di lingkungan Pelindo Group. Materi yang diberikan mencakup pemahaman mendalam tentang prosedur keselamatan kerja, penggunaan alat pelindung diri (APD), hingga simulasi penanganan kondisi darurat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Branch Manager PTP Cabang Pontianak, Suwanda, menyampaikan bahwa keselamatan kerja bukan hanya tanggung jawab manajemen, tetapi juga hasil dari kesadaran kolektif di lapangan.
“Kami percaya bahwa pelabuhan yang aman berangkat dari pekerja yang paham risiko dan disiplin menjalankan prosedur. Melalui pembekalan ini, kami ingin membangun kepercayaan bahwa setiap orang di pelabuhan punya peran menjaga keselamatan bersama,” ujar Suwanda.
Sebagai bentuk nyata komitmen terhadap keselamatan, PTP juga membagikan helm dan rompi keselamatan kepada seluruh TKBM peserta pelatihan. Bantuan APD ini diharapkan mendukung standar kerja yang lebih tertib dan profesional.
Koordinator TKBM Terminal Kijing, Are Sunaryo, menambahkan pentingnya kedisiplinan dalam bekerja di area pelabuhan.
“Kedisiplinan adalah kunci. Prosedur sudah disiapkan, tinggal bagaimana kita patuh dan konsisten menjalankannya,” ujarnya.
Sementara itu, perwakilan KSOP Kelas I Pontianak sebagai pembina TKBM menegaskan bahwa penggunaan APD dan kepatuhan terhadap regulasi perusahaan bukan hanya kewajiban, tapi bentuk perlindungan diri yang paling dasar.
Menambah perspektif, perwakilan Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Tenaga Kerja Kabupaten Mempawah, Ismi Fairuzzabadi dan Grasela Anggreni, hadir sebagai narasumber. Keduanya menekankan pentingnya penerapan prinsip K3 dalam industri pelabuhan yang sarat risiko dan padat aktivitas fisik.
Melalui kegiatan ini, PTP Nonpetikemas ingin membangun ekosistem pelabuhan yang tidak hanya efisien secara operasional, tetapi juga unggul dalam aspek keselamatan kerja dan kesejahteraan SDM-nya.
Terminal Kijing, yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada 9 Agustus 2022, telah berkembang menjadi pusat aktivitas pelabuhan internasional yang strategis di wilayah Kalimantan Barat. Sejak peresmian, pelabuhan ini mencatat peningkatan signifikan, termasuk lonjakan kunjungan kapal dan arus barang serta terus memperkuat kontribusinya terhadap Proyek Strategis Nasional (PSN) melalui pengelolaan bongkar muat kargo proyek di Terminal Kijing.
PTP Nonpetikemas Cabang Pontianak berada di kota Pontianak, Kalimantan Barat. Terdapat 4 (empat) area terminal non-petikemas yang dikelola oleh PTP Nonpetikemas Cabang Pontianak, yaitu Kawasan Dwikora, Pelabuhan Perintis Sintete, Ketapang, dan Kawasan Kijing. Pelabuhan ini melayani beberapa komoditi yang termasuk dalam general cargo, komoditi yang dihandle adalah karet, bungkil, dan kayu lapis. (ire djafar)