Maritim Indonesia – Fenomena kemarau basah yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia telah memicu bencana banjir di tengah musim kemarau. Curah hujan yang tinggi menyebabkan ratusan rumah warga di Desa Srijaya, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, terendam banjir. Menyikapi kondisi ini, PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL) bersama PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways (CTP) menunjukkan kepedulian sosialnya dengan menyalurkan bantuan paket sembako dan makanan siap saji kepada warga terdampak.
SPSL dan CTP memberikan bantuan berupa sembako kepada warga terdampak banjir di Desa Srijaya, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat.
“Kantor CTP berdekatan dengan warga terdampak banjir, sehingga sudah seharusnya Perusahaan memiliki awareness terhadap lingkungan sekitar,” ujar Erwan Dwi Winanto, selaku Direktur PT CTP Tollways.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bantuan berupa paket sembako dan makanan siap saji bagi warga terdampak disalurkan bersama SPSL dan CTP. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen dari SPSL dan CTP untuk hadir di tengah masyarakat yang terdampak bencana dan sejalan dengan nilai-nilai keberlanjutan dan tanggung jawab sosial perusahaan. Bantuan ini diharapkan dapat memberikan manfaat langsung bagi warga terdampak serta mendorong semangat gotong royong dalam menghadapi bencana.
“Kami berharap bantuan ini dapat membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak banjir serta memastikan kebutuhan dasar mereka terpenuhi dengan baik,” lanjut Erwan.
Bantuan diserahkan pihak SPSL dan CTP di Kantor Desa Srijaya, dan diterima oleh Kepala Desa Srijaya, Canih Hermansyah di Kantor Kepala Desa Srijaya. Erwan menyampaikan wilayah Desa Srijaya yang terdampak banjir adalah RT 06/ RW01, RT 01/ RW02, dan RT 02/ RW 01, sementara jumlah Kepala Keluarga (KK) yang terdampak banjir sekitar 300 KK. Dia mengungkapkan rasa syukur dan terima kasihnya atas kepedulian dari SPSL dan CTP.
“Sejak awal CTP berkantor di Desa Srijaya, warga merasa diperhatikan apabila membutuhkan bantuan, terutama saat terjadi bencana banjir, seperti saat ini atau Maret lalu,” ujar Canih. (ire djafar)







