“KSTKBM Pelabuhan Tanjung Priok sambut peresmian 80 ribu Koperasi Merah Putih, yang merupakan momentum Kebangkitan Koperasi sebagai pilar ekonomi rakyat”
Maritim Indonesia — Ketua Koperasi Karya Sejahtera Tenaga Kerja Bongkar Muat (KSTKBM) Pelabuhan Tanjung Priok, Asep Slamet, menyampaikan apresiasi tinggi dan rasa syukur atas langkah monumental Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, yang baru saja meresmikan 80 ribu Koperasi Merah Putih.
Ia menyebut peresmian tersebut bukan hanya angka semata, tetapi merupakan bentuk nyata keberpihakan negara terhadap penguatan koperasi sebagai pilar utama perekonomian nasional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ini bukan sekadar angka. Peresmian 80 ribu Koperasi Merah Putih adalah deklarasi politik dan ekonomi bahwa koperasi adalah jalan kedaulatan ekonomi rakyat, sebagaimana diamanatkan Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945,” tegas Asep Slamet.
Sebagai bagian dari keluarga besar gerakan koperasi nasional, KSTKBM Pelabuhan Tanjung Priok merasa terpanggil untuk terus memperkuat peran strategisnya dalam tata kelola tenaga kerja bongkar muat (TKBM) di pelabuhan tersibuk di Indonesia.
“Kami bukan sekadar koperasi. Kami adalah garda terdepan kelancaran distribusi barang di pelabuhan. Para TKBM yang tergabung dalam KSTKBM adalah tenaga profesional yang menjalankan tugas dengan disiplin dan kompetensi tinggi, sesuai harapan Pelindo dan perusahaan bongkar muat,” jelasnya.
Selama ini, KSTKBM Tanjung Priok telah menjadi bagian penting dari kelancaran arus logistik nasional. Keberadaan koperasi ini tidak hanya sebagai lembaga ekonomi, tetapi juga sebagai institusi sosial yang menjamin kesejahteraan pekerja pelabuhan sekaligus menjaga stabilitas operasional di lapangan.
Namun, Asep juga mengingatkan bahwa di tengah arus liberalisasi jasa dan tekanan komersialisasi pelabuhan, peran koperasi pelabuhan kerap menghadapi tantangan serius.
“Kami berharap dengan semangat Koperasi Merah Putih, pemerintah semakin teguh melindungi koperasi pelabuhan seperti KSTKBM dari segala bentuk pengerdilan atau marginalisasi,” imbuhnya.
Lebih jauh, Asep menyatakan bahwa peresmian 80 ribu Koperasi Merah Putih harus dimaknai sebagai momentum kebangkitan gerakan koperasi nasional, tidak hanya dalam skala ekonomi mikro tetapi juga dalam pengelolaan sektor-sektor strategis seperti kepelabuhanan.
“Koperasi bukanlah entitas masa lalu yang usang. Koperasi adalah bentuk modern dari gotong royong yang relevan, tangguh, dan mampu menjawab tantangan zaman. Di KSTKBM, kami siap menyambut era baru koperasi yang lebih berdaulat, berdaya saing, dan menyejahterakan,” ujar Asep penuh optimisme.
Kehadiran Koperasi Merah Putih menjadi angin segar yang memperkuat narasi kemandirian ekonomi berbasis rakyat. KSTKBM Tanjung Priok, yang selama ini telah membuktikan kontribusinya terhadap kelancaran distribusi barang dan penguatan tenaga kerja di pelabuhan, menyatakan kesiapan penuh menjadi bagian dari gerakan transformasi koperasi nasional.
“Kami percaya, ketika koperasi diberi ruang yang adil dan dilibatkan dalam ekosistem ekonomi strategis, maka kesejahteraan anggota dan kemajuan bangsa bukan lagi sekadar harapan, melainkan keniscayaan,” pungkas Asep Slamet. (ire djafar)