Maritim Indonesia – Dalam rangka menyambut Pelindo Day ke-4, PT Pelindo Marine Service (Pelindo Marine) menunjukkan wajah sejatinya sebagai korporasi yang tak hanya unggul dalam layanan, tapi juga penuh empati. Mengusung semangat “Tumbuh dan Berbagi Bersama Masyarakat,” Pelindo Marine menggelar aksi sosial menyentuh di Panti Asuhan Undaan, Surabaya, salah satu panti asuhan tertua dan sarat sejarah di kota ini.
Kegiatan yang berlangsung pada Selasa (24/6) ini ditandai dengan penyaluran 100 paket sembako serta donasi alat belajar dan bermain layak pakai, sebagai bentuk kepedulian nyata terhadap anak-anak panti. Donasi tersebut berasal dari barang layak pakai milik karyawan, mencerminkan partisipasi aktif seluruh insan Pelindo Marine dalam semangat Employee Social Responsibility (ESR).
“Kepedulian tidak selalu harus diwujudkan dalam bentuk barang baru. Yang terpenting adalah manfaat dan nilai guna bagi penerima,” tegas R. Moch. Pujiari, Senior Manajer Pengadaan Barang dan Jasa & Layanan Umum, menekankan pentingnya gaya hidup berkelanjutan dalam praktik sosial perusahaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Suasana penuh kehangatan membungkus acara saat Charli Suhartono, Ketua Yayasan Panti Asuhan Undaan, mengajak seluruh Mariners, sebutan untuk pegawai dan pelaut Pelindo Marine, bersama anak-anak panti mendoakan kebaikan, dilanjutkan dengan penampilan seni penuh semangat dari para anak-anak. Tarian, nyanyian, hingga seni bela diri tradisional Tai Chi disuguhkan dengan penuh percaya diri.
“Kegiatan seni seperti ini merupakan bagian dari aktivitas keseharian yang kami ajarkan kepada anak-anak di sini. Selain itu, kami juga membiayai pendidikan mereka hingga ke jenjang perguruan tinggi. Kami berharap bekal ini dapat menjadikan mereka generasi muda yang kuat dan mampu mewariskan budaya, tanpa memandang keterbatasan,” jelas Charli.
Dalam sambutannya, Yohanes Lianto, Senior Manajer Teknik PT Pelindo Marine, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari refleksi empat tahun pasca merger PT Pelabuhan Indonesia (Persero).
“Sebanyak 100 paket sembako serta tiga kardus berisi alat belajar dan bermain kami serahkan untuk adik-adik di Panti Asuhan Undaan. Ini adalah bentuk nyata komitmen kami untuk terus hadir dan tumbuh bersama masyarakat,” ujarnya.
Tak hanya itu, Yohanes turut mengapresiasi sambutan hangat dari anak-anak serta menyoroti pentingnya pelestarian nilai sejarah panti asuhan tersebut.
“Panti Asuhan Undaan ini telah berdiri selama 107 tahun dan merupakan salah satu cagar budaya. Menjaga bangunan ini bukan sekadar merawat sejarah, tetapi juga menjaga harapan anak-anak yang tumbuh di dalamnya,” tutup Yohanes.
Sementara itu, dalam pernyataan terpisah, Direktur Utama PT Pelindo Marine Service, Warsilan, menyampaikan bahwa semangat kolaborasi dan kepedulian sosial adalah bagian penting dari proses transformasi perusahaan.
“Transformasi tidak hanya diukur dari kinerja bisnis, tetapi juga dari kepedulian terhadap masyarakat sekitar. Melalui kegiatan seperti ini, kami membangun hubungan emosional yang kuat antara perusahaan, karyawan, dan masyarakat,” tutur Warsilan.
Aksi ini bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan cerminan dari DNA Pelindo Marines sebagai entitas yang ingin menebar makna, bukan hanya laba. Di balik setiap paket sembako dan mainan, tersimpan pesan bahwa harapan masih hidup dan tumbuh, ditanamkan melalui aksi nyata dan ketulusan hati.
Untuk diketahui, PT Pelindo Marine Service atau biasa disebut Pelindo Marines adalah bagian dari grup usaha BUMN Pelabuhan Indonesia yang bergerak di bidang pelayanan jasa kapal. Layanan Pelindo Marines mencakup jasa penundaan kapal di pelabuhan, operasional kapal pandu, jasa kapal tug-assist untuk operasional offshore, jasa perbaikan kapal, jasa keagenan kapal, dan lainnya.
Pelindo Marines memiliki tiga anak perusahaan, yaitu PT Alur Pelayaran Barat Surabaya, pengelola layanan alur pelayaran dan revitalisasi alur serta kolam pelabuhan.
PT Pelindo Energi Logistik, sebagai penyedia layanan logistik energi, serta PT Berkah Multi Cargo, yang melayani transportasi multimoda. (ire djafar)