Maritim Indonesia – Asosiasi Badan Usaha Pelabuhan Indonesia (ABUPI) yang merupakan wadah bagi pengusaha Indonesia dan induk organisasi perusahaan dan pengusaha yang bergerak dibidang Jasa Kepelabuhanan baik berbentuk: Badan Usaha Pelabuhan (BUP), Terminal Khusus (Tersus) dan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS), terus berupaya memperkuat perannya dalam mendukung perkembangan sektor pelabuhan di tingkat nasional dan global.
Demikian dikatakan Wakil Ketua Umum bidang Regulasi ABUPI Ariyanto Purboyo, dalam acara Media Gathering Asosiasi Badan Usaha Pelabuhan Indonesia (ABUPI) bersama Indonesia Port Editors’ Club (IPEC) Jakarta, Selasa (10/12).
Dalam acara tersebut, hadir pula Sekjen ABUPI Liana Tresnawatii; Wakil Ketua Umum bidang Kemitraan ABUPI, Sony Sindjaya; serta Korwil ABUPI Jawa Tengah yang juga Ketua Munas ABUPI ke II Mindo Sitorus.
Ariyanto menyampaikan, kegiatan perusahaan anggota ABUPI di pelabuhan adalah melayani petikemas, multipurpose, hingga pengelolaan alur dengan mendorong agar semua operasional pelabuhan-pelabuhan di Indonesia mampu menjadi pusat logistik dan mengarah ke green port.
“Kita berharap, kedepan operasional pelabuhan-pelabuhan di Indonesia bisa menjadi pusat logistik yang mengarah ke green port dan bisa lebih kompetitif lagi,” kata Ariyanto.
Dia menambahkan, tujuan terbentuknya ABUPI untuk mendukung dan membantu Pemerintah dalam meningkatkan pembangunan ekonomi di sektor Maritim, juga untuk menunjang serta memperlancar kegiatan bagi anggota asosiasi.
“ABUPI juga menyediakan Konsultasi BUP/Tersus/TUKS serta melakukan Pendidikkan & Pelatihan,” tambahnya.
Musyawarah Nasional ll
Pada kesempatan tersebut, juga disampaikan rencana pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) II yang dijadwalkan berlangsung pada 20 Februari 2025 di Jakarta yang merupakan forum strategis lima tahunan yang diikuti oleh seluruh 116 anggota ABUPI yang terdiri dari 17 Koordinator Wilayah (Korwil).
“Tujuan utama Munas II ABUPI adalah memilih Ketua Umum untuk periode 2025–2030 sekaligus menyusun kebijakan strategis yang akan menjadi panduan pengelolaan pelabuhan di masa depan,” jelas Sekjen ABUPI Liana Tresnawati.
Selain itu, lanjut Liana, Forum ini juga bertujuan untuk memperkuat peran ABUPI dalam mendukung perkembangan sektor pelabuhan di tingkat nasional dan global, yang mana sebelum Munas, ABUPI akan mengadakan Pra Munas pada 6 Februari 2025 untuk mempersiapkan agenda utama Munas. Pra Munas akan membahas berbagai isu terkini di sektor pelabuhan serta merumuskan rekomendasi strategis yang akan diusulkan pada Munas.
“Pada Munas ABUPI nanti diharapkan adanya dialog konstruktif yang dapat memberikan kontribusi positif terhadap pengembangan pelabuhan dan memperkuat kolaborasi antar anggota, Pemerintah, serta seluruh stakeholders dalam meningkatkan efisiensi dan daya saing pelabuhan Indonesia secara nasional dan global,” tegas Liana.
Penyusunan Buku Putih untuk Visi Indonesia Emas 2045
Ketua Munas ABUPI ke II Mindo Sitorus menyampaikan, pada Munas II mendatang, selain memilih Ketua Umum untuk periode 2025–2030, ABUPI juga berencana menyusun Buku Putih yang diharapkan dapat menjadi panduan strategis dan komprehensif dalam pengelolaan pelabuhan untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045. Beberapa poin yang akan diidentifikasi dalam Buku Putih tersebut meliputi peran pelabuhan dalam Indonesia Emas 2045, tantangan pengelolaan pelabuhan di Indonesia, strategi pengelolaan pelabuhan menuju Indonesia Emas, rekomendasi kebijakan untuk pemerintah serta visi pelabuhan nasa depan untuk Indonesia Emas.
“Dengan Buku Putih ini, ABUPI berharap dapat memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan efisiensi dan daya saing pelabuhan Indonesia di tingkat global, sekaligus memperkuat kolaborasi antara pemerintah dan para pemangku kepentingan lainnya,” ungkap Mindo.
“Jadi pada Munas yang ke-2 ini ABUPI genap berusia 10 tahun dengan 116 anggota dan 17 Korwil. ABUPI akan memulai kegiatan yaitu pra Munas pada 6 Februari 2025. Pada tanggal 9 sampai 17 Februari kami sudah mengeluarkan pengumuman untuk menjaring calon Ketua Umum ABUPI dengan persyaratan yang juga telah diedarkan,” tambahnya.
Lebih jauh disampaikan, pada Munas yang ke-2 ini ABUPI genap berusia 10 tahun dengan 116 anggota dan 17 Korwil. ABUPI akan memulai kegiatan yaitu pra Munas pada 6 Februari 2025. Dan pada tanggal 9 sampai 17 Februari ABUPI telah mengeluarkan pengumuman untuk menjaring calon Ketua Umum ABUPI dengan persyaratan yang juga telah diedarkan.
“Pada tanggal 9 Februari kami juga akan mengadakan golf turnamen berama stakeholder dan asosiasi kemaritiman. Dan pada saat genap 10 tahun tepatnya pada tanggal 16 Farbruari, ABUPI akan mengadakan acara syukuran, lalu pada tanggal 19-20 Februari Munas akan dilaksanakan di Hotel Aryaduta Menteng Jakarta Selatan,” jelas Mindo.
Menurut Mindo, poin penting yang diharapkan dalam MUNAS ll ini adalah kepengurusan ABUPI yang saat ini sudah sangat baik kedepan bisa lebih baik lagi, lebih kompak lagi, mampu bermitra dengan asosiasi-asosiasi besar lainnya yang sudah lebih lama dan bisa demokratis serta bermitra dengan pemerintah untuk mendukung seluruh anggota ABUPI.
“Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, ABUPI berharap Munas II akan menjadi momentum penting dalam menciptakan strategi yang konstruktif untuk mendukung pengelolaan pelabuhan yang lebih efisien dan berdaya saing global,” pungkasnya. (ire djafar)
