
Maritim Indonesia – PT Pelindo Jasa Maritim (SPJM) sebagai salah satu subholding PT Pelabuhan Indonesia (Persero) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Kali ini, melalui tajuk “SPJM Support UMKM 2025”, perusahaan menyelenggarakan pembinaan komprehensif bagi para pelaku UMKM terpilih.
Setelah melalui proses seleksi ketat dalam tiga tahap pendaftaran, seleksi 50 besar, dan seleksi 30 besar, SPJM berkolaborasi dengan BSI UMKM Center Makassar untuk melaksanakan kegiatan onboarding sebagai tahap pembekalan akhir bagi para calon mitra binaan.
Kegiatan ini dilaksanakan pada 11 Juni 2025 di Kantor SPJM Makassar, yang kemudian dilanjutkan dengan seleksi dan presentasi menuju Top 10 UMKM terbaik, hingga penyerahan penghargaan bagi 3 UMKM terpilih.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Acara ini tentunya menjadi wujud nyata dukungan dan kontribusi perusahaan untuk ekonomi Indonesia, khususnya kepada pelaku UMKM. Kami juga menghadirkan narasumber salah satu pelaku UMKM yang telah sukses berbisnis untuk membagikan kisah sukses dan strategi-strategi yang dilakukan sebagai inspirasi bagi para peserta pembekalan,” ujar Tubagus Patrick Tribudi Iskandar, SVP Sekretaris Perusahaan SPJM.
“Kami harap dengan semakin bertumbuhnya kegiatan UMKM, roda perekonomian juga semakin meningkat sehingga pemberdayaan masyarakat dan penciptaan lapangan pekerjaan semakin bertambah,” lanjutnya.
Dalam kegiatan ini, para peserta tidak hanya mendapatkan materi pengembangan usaha, namun juga dilatih untuk memiliki mindset adaptif dalam menghadapi tantangan pasar yang semakin kompetitif.
Hadir pula dalam kesempatan tersebut, Plt. Kepala Dinas Koperasi dan UKM Pemerintah Provinsi Sulsel, H. Andi Eka Prasetya, S.Sos., MM, yang turut memberikan apresiasi atas inisiatif SPJM dan BSI.
“Program seperti ini adalah bentuk sinergi nyata antara dunia usaha dan pemerintah. Kami harap lebih banyak pelaku UMKM Sulsel yang bisa naik kelas dan membawa produk lokal bersaing di pasar nasional bahkan internasional,” ujar Andi Eka.
Salah satu peserta onboarding, Nia Kartika Putri dari UMKM Jipang’Ta, mengaku sangat bersyukur atas kesempatan yang diberikan.
“Sebagai salah satu pelaku UMKM, saya sangat bersyukur SPJM dan BSI memberikan bantuan. InshaAllah dengan bantuan dan mentoring dari SPJM semoga kami bisa lebih berkembang dan melebarkan sayap lebih luas lagi,” ungkap Nia.
Pada sesi akhir, diumumkan tiga UMKM terpilih sebagai mitra binaan SPJM tahun ini, yaitu Jipang’Ta, Bakpia Malino, dan Assyifa Bakery, yang akan mendapat pendampingan intensif dan dukungan berkelanjutan dari SPJM serta BSI. Selain itu, UMKM Queenkee juga mendapatkan penghargaan khusus atas konsep keberlanjutan (sustainability) mereka dalam memanfaatkan kain perca menjadi produk bernilai.
“Para mitra binaan yang terpilih hari ini, tidak hanya menerima bantuan untuk menunjang produktivitas usaha mereka. Kami akan terus melaksanakan pembinaan, pendampingan, dan pelatihan agar UMKM terus bertumbuh, berdaya saing, dan sustainable,” tambah Tubagus Patrick.
Program “SPJM Support UMKM 2025” menjadi simbol nyata kepedulian korporasi terhadap penguatan ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat. Dengan semangat kolaborasi dan keberlanjutan, SPJM berharap semakin banyak pelaku usaha kecil dan menengah yang bisa bangkit, berkembang, dan menjadi penggerak ekonomi nasional yang tangguh.
“Kami tidak hanya mencari yang terbaik, tapi kami menyiapkan mereka untuk jadi lebih kuat. Karena di balik setiap produk lokal, ada mimpi besar yang harus terus didorong untuk tumbuh,” tutup Patrick. (ire djafar)