Target Inflasi 1,5 – 3,5 Persen pada 2024 – 2025, SCI Rekomendasikan 6 Efisiensi Logistik

- Pewarta

Wednesday, 6 December 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Maritim Indonesia — Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan empat strategi kebijakan moneter pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2023 di Kantor BI, Jakarta, Rabu (29/11).

Salah satu strategi itu adalah kebijakan suku bunga BI terus diarahkan secara forward looking dan pre-emptive untuk mencapai target inflasi, yaitu 2,5 plus minus 1 persen pada 2024 dan 2025. BI juga memproyeksikan pertumbuhan ekonomi nasional sekitar 4,7-5,5 persen pada 2024 dan 4,8-5,6 persen pada 2025.

Risiko utama tekanan inflasi tahun 2024 sebagian besar berasal dari gejolak global, yaitu dampak pelemahan Rupiah serta harga energi dan pangan dunia yang tinggi terhadap harga barang-barang impor (imported inflation) dan harga pangan bergejolak (volatile food).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

CEO Supply Chain Indonesia (SCI) Setijadi menyatakan sektor logistik berperan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi maupun menjaga tingkat inflasi. Upaya perlu dilakukan secara lebih komprehensif mengingat target inflasi 2024-2025 itu yang terendah sekurangnya sejak tahun 2001.

“Salah satu indikator pengukuran inflasi adalah Indeks Harga konsumen (IHK) yang mencakup 11 kelompok pengeluaran. Biaya logistik tertinggi diperkirakan pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau atau pangan secara umum,” kata Setijadi.

Kementerian PPN/Bappenas menyebut biaya logistik nasional (domestik) sebesar 14,1 persen dan biaya logistik ekspor sebesar 8,98 persen terhadap harga barang.

Setijadi menyatakan, berkaitan dengan karakteristiknya, persentase biaya logistik pangan lebih tinggi yaitu sekitar 20-40 persen dari harga tergantung jenis komoditasnya, sehingga efisensi sistem logistik sangat penting dalam upaya menjaga tingkat inflasi.

SCI menyampaikan enam rekomendasi untuk efisiensi logistik, diantaranya adalah :

Pertama, peningkatan koordinasi dan kerja sama antara BI (Tim Pengendalian Inflasi Pusat/TPID) dan pemerintah pusat (kementerian/lembaga terkait) serta perguruan tinggi/lembaga penelitian untuk pemetaan rantai pasok pangan secara nasional.

Kedua, peningkatan koordinasi dan kerja sama antara BI (Tim Pengendalian Inflasi Daerah/TPID) dan pemerintah daerah serta perguruan tinggi/lembaga penelitian setempat untuk pemetaan rantai pasok pangan wilayah.

Ketiga, peningkatan kerja sama dengan pemerintah-pemerintah daerah untuk menyusun sistem logistik daerah, termasuk logistik dan distribusi pangan yang efisien, sebagai upaya strategis yang akan berdampak secara jangka panjang.

Keempat, penyiapan sistem logistik yang tangguh untuk pengembangan rantai pasok produk dan komoditas nasional yang potensial dalam rangka mengurangi ketergantungan impor.

Kelima, pengembangan sistem informasi pangan untuk memantau ketersediaan stok dan proses distribusi dalam rangka menjaga kestabilan harga pangan.

Keenam, penetapan suku bunga pinjaman yang lebih kompetitif untuk sektor logistik, terutama untuk pembangunan infrastruktur dan fasilitas untuk peningkatan konektivitas logistik, serta pengadaan armada transportasi. Suku bunga komersial yang ditetapkan untuk sektor logistik relatif tinggi berdasarkan penilaian bisnis dan risikonya. (ire djafar)

 

 

Berita Terkait

Komitmen SDSg Berkelanjutan, SPJM Sapa Anak Yatim dan Lansia dengan Cinta di Hari Pelindo
Capaian Perusahaan, Manfaat untuk Sesama: IPC TPK Tunjukkan Peran Sosial di Hari Istimewa
Rayakan Pelindo Day 2025: PTP Nonpetikemas Perkuat Peran Sosial, Komitmen Selalu Hadir bagi Masyarakat Sekitar
Bersama Jaga Laut, Dua Kementerian Kukuhkan Standar Baru Pengukuran Kapal
Wisata Maritim Indonesia Timur Kian Bersinar: Kapal Pesiar Mewah Dunia Berlabuh di Pelabuhan Makassar
Libur Sekolah Dongkrak Pergerakan Penyeberangan, ASDP Catat 558 Ribu Tiket Diskon Terjual di Tujuh Lintasan Utama
Sinergi Hijau di Pelabuhan: TTL, TPK Nilam, dan BJTI Dapat Apresiasi Kemenhub atas Aksi Nyata Konservasi Energi
Tegas dan Profesional: PLP Tanjung Priok Intensifkan Patroli, Fokus Tindak Kapal Tanpa AIS

Berita Terkait

Monday, 30 June 2025 - 12:53 WIB

Komitmen SDSg Berkelanjutan, SPJM Sapa Anak Yatim dan Lansia dengan Cinta di Hari Pelindo

Monday, 30 June 2025 - 11:28 WIB

Capaian Perusahaan, Manfaat untuk Sesama: IPC TPK Tunjukkan Peran Sosial di Hari Istimewa

Monday, 30 June 2025 - 10:50 WIB

Rayakan Pelindo Day 2025: PTP Nonpetikemas Perkuat Peran Sosial, Komitmen Selalu Hadir bagi Masyarakat Sekitar

Monday, 30 June 2025 - 10:05 WIB

Bersama Jaga Laut, Dua Kementerian Kukuhkan Standar Baru Pengukuran Kapal

Monday, 30 June 2025 - 09:44 WIB

Wisata Maritim Indonesia Timur Kian Bersinar: Kapal Pesiar Mewah Dunia Berlabuh di Pelabuhan Makassar

Berita Terbaru