Maritim Indonesia – PT Pelindo Jasa Maritim (SPJM), subholding dari PT Pelabuhan Indonesia (Persero) yang bergerak di bidang marine equipment, port services, shipyard dan dredging, terus menunjukkan komitmennya terhadap keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
SPJM berpartisipasi aktif dalam Workshop Peningkatan Kapasitas Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) yang diselenggarakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, yang dilaksanakan pada Kamis (24/4) baru-baru ini.
Workshop ini merupakan bagian dari program pembinaan rutin yang digelar Disnakertrans Sulsel, dengan tujuan mengembangkan dan meningkatkan penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di perusahaan. Kegiatan ini melibatkan sebanyak 12 (dua belas) perusahaan dari berbagai sektor industri di wilayah Makassar, yang berkomitmen membangun budaya keselamatan kerja yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Mengutip pernyataan dari Moh. Subiyan, selaku Senior Vice President Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan (K3L) serta Sistem Manajemen Mutu SPJM, yang juga dipercaya sebagai Ketua Panitia Workshop, kegiatan ini bertujuan memperkuat struktur P2K3, meningkatkan pemahaman serta keterampilan anggota P2K3, sekaligus mendorong penerapan praktik K3 yang lebih unggul di perusahaan.
“Harapannya setelah kegiatan ini, P2K3 dapat lebih meningkatkan kesadaran akan pentingnya K3, mendorong budaya keselamatan kerja, serta membantu dalam mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja, yang pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja sehingga mampu memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat luas,” ungkapnya.
Selama dua hari pelaksanaan, peserta mengikuti berbagai sesi yang mencakup review/refresh materi-materi dasar K3, regulasi K3, tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) P2K3, hingga teknik mendesain materi pembinaan pekerja, dengan narasumber dari Disnakertrans Provinsi Sulsel. Materi-materi tersebut dikemas interaktif untuk memastikan peserta tidak hanya memahami teori, namun juga mampu mengimplementasikannya secara nyata di lingkungan kerja masing-masing.
Dalam kesempatan tersebut, Disnakertrans Provinsi Sulsel juga menegaskan komitmennya untuk mendorong implementasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di Sulawesi Selatan agar mencapai beyond compliance. Yakni, implementasi K3 yang bukan hanya sekadar memenuhi kewajiban regulasi, melainkan juga mengadopsi inovasi dan praktik-praktik terbaik untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan produktif.
“Sebagai langkah konkret pasca-workshop, akan dibentuk SMK3 Forum P2K3 Provinsi Sulawesi Selatan,” ungkapnya.
Forum ini akan menjadi platform strategis untuk meningkatkan kesadaran K3, memperluas wawasan tentang risiko dan bahaya kerja, serta memperkuat kepatuhan terhadap regulasi K3 di seluruh sektor industri di provinsi ini.
Komitmen SPJM dalam mengikuti workshop ini menjadi bukti nyata bahwa perusahaan tidak hanya fokus pada pelayanan jasa maritim, tetapi juga terus berusaha menghadirkan tempat kerja yang lebih aman, produktif, dan berkelanjutan bagi seluruh insan perusahaan. (ire djafar)