Maritim Indonesia – Angin segar berhembus dari Pelabuhan Loktuan, Bontang. Kementerian Perhubungan RI resmi meninjau pelabuhan tersebut sebagai langkah awal untuk membuka rute pelayaran baru menuju Mamuju, Sulawesi Barat dan Surabaya, Jawa Timur.
Lawatan ini dipimpin langsung oleh Kepala Sub Bidang Transportasi Darat Kementerian Perhubungan, Handjar Dwi, yang hadir mewakili Kementerian.
Dalam kunjungan strategis tersebut, Handjar turut didampingi oleh Wakil Wali Kota Bontang, Agus Haris, jajaran manajemen PT Laut Bontang Bersinar (LBB), serta Dinas Perhubungan Bontang.
“Langkah ini bukan sekadar kunjungan biasa. Ini adalah gerak nyata untuk mendorong konektivitas laut yang lebih kuat dan membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat Bontang,” ujar Handjar Dwi dalam keterangan tertulis, Kamis (19/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurutnya, agenda kunjungan ini adalah melihat lokasi ideal dan kesiapan Pelabuhan Loktuan untuk menambah rute baru. Peninjauan ini merupakan tindak lanjut dari usulan Pemerintah Kota Bontang.
Lebih jauh dikatakan, saat ini Pemkot Bontang sedang menyusun Feasibility Study (FS) atau studi kelayakan terkait pengoperasian rute baru dari Pelabuhan Loktuan.
“Nanti kami lihat bagaimana hasil FS-nya, setelah itu kesiapan dermaga dari sisi sarana infrastruktur. Kemudian akan ada penunjukkan operator kapal,” jelas Handjar.
“Rute baru ini rencananya akan dilayani dengan kapal jenis Roll-on/Roll-off (RoRo) yang dikenal fleksibel dan efisien dalam mengangkut penumpang sekaligus kendaraan,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Bontang, Agus Haris, menaruh harapan besar pada realisasi rute ini. Ia menyampaikan bahwa rute Mamuju dan Surabaya akan menjadi tulang punggung baru transportasi laut dari Bontang.
“Kami mohon doanya agar rute ini bisa diwujudkan segera. Ini FS target rampung satu bulan. Dikerjakan oleh konsultan,” ujarnya.
Agus juga menyampaikan bahwa saat ini terdapat beberapa alternatif lokasi dermaga, namun lokasi paling ideal ialah dermaga lama yang terletak persis di samping Masjid Terapung Darul Irsyad Al-Muhajirin.
“Setelah FS ini rampung, kami akan lanjut ke persiapan pembangunan dermaga. Ini bukan hanya soal infrastruktur, tapi soal membuka akses dan peluang baru bagi masyarakat,” imbuh Agus Haris.
“Langkah Pemkot Bontang ini menjadi sinyal kuat bahwa Bontang tak sekadar menjadi titik di peta, tapi pusat gerak ekonomi baru yang siap bersaing di jalur laut Nusantara,” pungkasnya. (jagad)
— idj / idj —