
Maritim Indonesia — PT Pelindo Jasa Maritim (SPJM), sebagai salah satu subholding dari PT Pelabuhan Indonesia (Persero), menunjukkan komitmen sosialnya melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) bertajuk Pelindo Berbagi Sembako.
Program ini menjadi bentuk nyata kehadiran perusahaan di tengah masyarakat, khususnya bagi kelompok rentan yang membutuhkan perhatian lebih, seperti anak-anak yatim dan para lansia.
Dalam semangat memperingati Hari Pelindo, kegiatan sosial ini dilaksanakan secara serentak oleh seluruh entitas Pelindo Grup.
Total sebanyak 12.000 paket sembako didistribusikan ke berbagai yayasan dan panti asuhan di seluruh wilayah kerja Pelindo. Dari jumlah tersebut, SPJM turut menyalurkan 400 paket, yang dibagikan secara merata ke tiga panti asuhan, Panti Asuhan Bahagia, Panti Asuhan Jannatul Ma’wa, dan Panti Asuhan Murni, serta ke Panti Werdha Theodora, yang khusus merawat para lansia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami percaya bahwa setiap langkah kecil yang dilakukan dengan hati bisa menciptakan perubahan besar. Bantuan sembako ini adalah bentuk empati kami terhadap mereka yang membutuhkan,” ujar Tubagus Patrick Tribudi Iskandar, SVP Sekretaris Perusahaan SPJM.
Lebih dari sekadar seremonial, kegiatan ini juga melibatkan pegawai SPJM dan Persatuan Istri Pegawai (PIP) SPJM. Kolaborasi ini memperkuat nilai-nilai sosial yang tumbuh dari internal perusahaan: bahwa kepedulian bukan hanya tanggung jawab korporat, tapi juga nilai hidup sehari-hari.
“Kegiatan sosial ini juga melibatkan pegawai dan Persatuan Istri Pegawai (PIP) SPJM, sebagai wujud menumbuhkan rasa empati dan kepedulian sosial, memperluas wawasan, serta memberikan dukungan moril dan materi bagi anak-anak panti dan warga lansia di panti jompo,” lanjut Patrick.
Yang membuat kegiatan ini lebih istimewa adalah fakta bahwa ini adalah pertama kalinya SPJM memberikan bantuan langsung ke panti jompo. Sebuah langkah kecil, namun berdampak dalam.
“Bantuan untuk lansia di panti jompo ini adalah yang pertama kalinya, karena kami berharap kehadiran kami juga membantu meningkatkan kesehatan mental dan emosional para lansia serta sebagai wadah berbagi pengalaman berbeda antara para lansia dan pegawai SPJM,” imbuhnya.
Momen penuh haru terjadi saat para penghuni panti werdha menyambut hangat kedatangan tim SPJM. Salah satu pengurus Panti Werdha Theodora, Ratna Lawalatta, tak bisa menyembunyikan rasa syukurnya.
“Hari ini kami merasa sangat bahagia karena kedatangan tim SPJM yang tidak hanya membawa bantuan, tetapi juga semangat baru bagi para lansia. Ini adalah ajang untuk berbagi kasih, mempererat tali silaturahmi, dan memberikan dukungan moril kepada mereka,” ungkapnya.
Lebih dari sekadar bantuan fisik, kehadiran SPJM juga diharapkan membawa efek psikologis yang positif. Kehangatan interaksi, senyuman tulus, dan dialog ringan antara para lansia dan pegawai memberikan energi emosional yang tak ternilai.
Program bantuan sembako ini menjadi bagian dari implementasi pilar sosial Sustainable Development Goals (SDGs), terutama pada tujuan pertama: Tanpa Kemiskinan. SPJM menegaskan bahwa kegiatan ini tidak bersifat insidental, melainkan akan terus dilakukan secara berkelanjutan.
“Kami berkomitmen untuk terus mendukung upaya pemerintah dalam pengentasan kemiskinan dan membantu masyarakat yang membutuhkan, termasuk dalam meringankan beban ekonomi,” tutup Tubagus Patrick.
Melalui aksi nyata ini, SPJM menunjukkan bahwa perusahaan pelabuhan tidak hanya bicara soal logistik dan bongkar muat, tetapi juga tentang menambatkan nilai kemanusiaan dan cinta terhadap sesama. (ire djafar)