Medsos Lebih di Gandrungi Publik Ketimbang Link Berita Resmi, Apa Kata Komdigi

- Pewarta

Thursday, 18 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Maritim Indonesia – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Komdigi), yang sebelumnya dikenal sebagai Kominfo, memahami bahwa media sosial kini lebih digandrungi publik sebagai sumber informasi. Fenomena ini dipandang sebagai tantangan sekaligus peluang bagi pemerintah dalam mengelola arus informasi di ruang digital.

Terkait penyebaran hoaks dan disinformasi, Komdigi secara konsisten menyoroti media sosial sebagai medium utama yang paling rawan. Kecepatan penyebaran informasi di platform ini, ditambah dengan rendahnya literasi digital masyarakat, membuat berita palsu lebih cepat beredar dibandingkan dengan informasi yang benar.

Karenanya, literasi digital dianggap penting untuk mengatasi persoalan tersebut. Saat ini Komdigi gencar menggalakkan program literasi digital dengan tujuan meningkatkan kecakapan masyarakat dalam empat pilar, yaitu digital skills, digital safety, digital culture, dan digital ethics. Dengan begitu, masyarakat diharapkan semakin cerdas dan kritis dalam memilah informasi yang mereka terima.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selain itu, regulasi dan pengawasan juga terus dilakukan. Komdigi menerapkan kebijakan untuk mengendalikan konten negatif di media sosial dengan bekerja sama bersama platform digital. Langkah ini mencakup tindak lanjut terhadap laporan masyarakat serta pemblokiran akun maupun konten yang terbukti melanggar undang-undang, termasuk penyebaran berita bohong dan perjudian online.

Di sisi lain, Komdigi juga memanfaatkan popularitas media sosial untuk kepentingan komunikasi publik pemerintah. Melalui pengelolaan akun-akun resmi, Komdigi menyebarkan informasi mengenai program dan kebijakan pemerintah secara langsung kepada masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa media sosial tidak hanya dilihat sebagai ancaman, tetapi juga sebagai alat efektif untuk berinteraksi dengan publik.

Ketua Umum FORSIMEMA-RI, Syamsul Bahri, menyampaikan pesan kepada Menteri Komdigi, Meutya Hafid, agar secepatnya dibuat regulasi dengan kekuatan hukum tetap terhadap aplikasi media sosial. Hal ini dinilai penting guna mengembalikan kepercayaan publik kepada tautan berita resmi yang diproduksi oleh insan jurnalis. (ire djafar)

Berita Terkait

IPC TPK Catat Kinerja Keberlanjutan Positif, Raih Dua Penghargaan ICS Award 2025
KN Antares Disnav Sabang Salurkan Bantuan dan Lakukan Evakuasi Korban Banjir di Aceh
ASDP Hadir untuk Sumatera: Bergerak Bersama untuk Pulihkan Harapan
Gerbang Industri Otomotif Nasional Makin Melaju ke Pasar Global, Ekspor CBU Capai 318 Ribu Unit
Tito Minta Pemda Perkuat Sinergi Hadapi Potensi Bencana pada Momentum Nataru 2025
Tanggap Bencana, Pelindo Regional 2 Tanjung Priok Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir dan Longsor di Sumatera dan Aceh
Bencana Sumatra: Kemenhub Perkuat Penanganan, Pelabuhan Singkil Tampung Warga Mengungsi
Pelindo Solusi Digital Luncurkan RCSA AI: Tonggak Pertama Transformasi Manajemen Risiko Berbasis AI di Pelindo

Berita Terkait

Tuesday, 2 December 2025 - 06:48 WIB

IPC TPK Catat Kinerja Keberlanjutan Positif, Raih Dua Penghargaan ICS Award 2025

Tuesday, 2 December 2025 - 06:30 WIB

KN Antares Disnav Sabang Salurkan Bantuan dan Lakukan Evakuasi Korban Banjir di Aceh

Tuesday, 2 December 2025 - 06:18 WIB

ASDP Hadir untuk Sumatera: Bergerak Bersama untuk Pulihkan Harapan

Tuesday, 2 December 2025 - 02:23 WIB

Gerbang Industri Otomotif Nasional Makin Melaju ke Pasar Global, Ekspor CBU Capai 318 Ribu Unit

Tuesday, 2 December 2025 - 02:17 WIB

Tito Minta Pemda Perkuat Sinergi Hadapi Potensi Bencana pada Momentum Nataru 2025

Berita Terbaru