Begini yang Kemenhub Lakukan dalam Meningkatkan Keselamatan Pelayaran di Labuan Bajo

- Pewarta

Friday, 1 September 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Maritim Indonesia — Guna meningkatkan keselamatan dan keamanan pelayaran serta pengawasan kelaiklautan kapal di wilayah Perairan Labuan Bajo, Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan melalui Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Labuan Bajo mengeluarkan informasi keselamatan pelayaran dengan menerbitkan Pengumuman Nomor. PG-KSOP.LBJ 17 Tahun 2023 tertanggal 10 Agustus 2023 tentang Peningkatan Keselamatan dan Keamanan Pelayaran di Wilayah Kerja Kantor Kesyahahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Labuan Bajo.

Menurut Kepala Kantor Kesyahahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Labuan Bajo, Stephanus Risdiyanto, informasi tentang peningkatan keselamatan dan keamanan pelayaran ini diterbitkan setelah dilakukan evaluasi bersama antara Tim KSOP Kelas III Labuan Bajo bersama Asosiasi dan para Nakhoda kapal-kapal yang beroperasi di wilayah Perairan Labuan Bajo mengingat masih sering terjadinya kecelakaan kapal di Perairan Labuan Bajo.

“Kami menyepakati untuk menginformasikan wilayah potensi kecelakaan kapal di perairan Labuan Bajo dengan tujuan untuk meningkatkan pengawasan kelaiklautan kapal dan meminimalisir kecelakaan kapal di wilayah perairan Labuan Bajo”, kata Stephanus.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Berdasarkan informasi yang diumumkan secara luas tersebut potensi terjadinya kecelakaan kapal antara lain berupa kandas akibat karang dan gosong, putaran arus laut yang kuat dan cuaca yang berubah tiba-tiba dapat diantisipasi lebih cepat.

“Beberapa wilayah yang berpotesi terjadi kecelakaan tersebut adalah: Perairan Pulau Kelor dan Perairan Batu Tiga berpotensi terjadi arus pasang-surut kuat, Selat Molo terjadi arus kuat, Perairan Pulau Padar, Perairan Pulau Luwu, Perairan Pulau Kerangga, Perairan Pulau Mauwang, Perairan Pulau Kerangga, Perairan Pulau Tatawa, Peraiarn Pulau Siaba Kecil yang berpotensi terjadi arus gelombang dan angin kuat, dan Perairan Loho Kima terjadi pertemuan arus, angin kuat dan karang timbul,” kata Stephanus.

Terkait dengan hal tersebut di atas, Stephanus meminta kepada para Pemilik/Operator/Nakhoda Kapal untuk terus meningkatkan kesadaran pentingnya keselamatan pelayaran, diantaranya adalah :

a. Memastikan kapal yang akan berangkat telah memenuhi persyaratan kelaiklautan dengan melampirkan surat pernyataan Nakhoda (Master Sailing Declaration);
b. Berhati-hati dan tetap waspada dalam melakukan pelayaran dan bernavigasi dengan memperhatikan arus laut, kedalaman laut, perubahan cuaca yang tiba-tiba serta menyesuaikan dengan kondisi kapal;
c. Memastikan pemantauan kondisi cuaca sekurang-kurangnya 6 (enam) jam sebelum kapal berlayar dan melaporkan hasilnya kepada Syahbandar pada saat mengajukan permohonan penerbitan Surat Persetujuan Berlayar (SPB);
d. Memeriksa kembali jumlah penumpang yang naik memiliki tiket sesuai dengan nama yang tertera di dalam daftar penumpang serta tidak melebihi dari kapasitas yang ditetapkan;
e. Memastikan alat-alat keselamatan (life jacket dan life raft) tersedia/terpasang dalam kondisi baik dan mencakupi kapasitas penumpang di atas kapal serta life jacket wajib di gunakan selama pelayaran;
f. Memastikan alat-alat pemadam kebakaran tersedia di atas kapal di dalam ruang penumpang selama pelayaran;
g. Memastikan tanda/larangan/isyarat/petunjuk marabahaya terpasang di atas kapal dan melakukan peragaan dan demonstrasi keselamatan pelayaran secara visual maupun audiovisual sebelum kapal berlayar;
h. Selalu melaporkan dan berkoordinasi secara teknis dengan petugas KSOP Labuan Bajo, Basarnas, dan petugas terkait lainnya apabila terjadi musibah pada kesempatan pertama.

“Kami berharap agar semua pihak terkait baik petugas di lapangan maupun para Pemilik, Operator, maupun Nakhoda Kapal dapat memperhatikan dan melaksanakan pengumuman ini agar tercipta keselamatan dan keamanan pelayaran di Perairan Labuan Bajo,” tutup Stephanus. (ire djafar)

 

Berita Terkait

IPC TPK Catat Kinerja Keberlanjutan Positif, Raih Dua Penghargaan ICS Award 2025
KN Antares Disnav Sabang Salurkan Bantuan dan Lakukan Evakuasi Korban Banjir di Aceh
ASDP Hadir untuk Sumatera: Bergerak Bersama untuk Pulihkan Harapan
Gerbang Industri Otomotif Nasional Makin Melaju ke Pasar Global, Ekspor CBU Capai 318 Ribu Unit
Tito Minta Pemda Perkuat Sinergi Hadapi Potensi Bencana pada Momentum Nataru 2025
Tanggap Bencana, Pelindo Regional 2 Tanjung Priok Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir dan Longsor di Sumatera dan Aceh
Bencana Sumatra: Kemenhub Perkuat Penanganan, Pelabuhan Singkil Tampung Warga Mengungsi
Pelindo Solusi Digital Luncurkan RCSA AI: Tonggak Pertama Transformasi Manajemen Risiko Berbasis AI di Pelindo

Berita Terkait

Tuesday, 2 December 2025 - 06:48 WIB

IPC TPK Catat Kinerja Keberlanjutan Positif, Raih Dua Penghargaan ICS Award 2025

Tuesday, 2 December 2025 - 06:30 WIB

KN Antares Disnav Sabang Salurkan Bantuan dan Lakukan Evakuasi Korban Banjir di Aceh

Tuesday, 2 December 2025 - 06:18 WIB

ASDP Hadir untuk Sumatera: Bergerak Bersama untuk Pulihkan Harapan

Tuesday, 2 December 2025 - 02:23 WIB

Gerbang Industri Otomotif Nasional Makin Melaju ke Pasar Global, Ekspor CBU Capai 318 Ribu Unit

Tuesday, 2 December 2025 - 02:17 WIB

Tito Minta Pemda Perkuat Sinergi Hadapi Potensi Bencana pada Momentum Nataru 2025

Berita Terbaru