Maritim Indonesia – Manajemen PT Adipurusa, sebagai salah satu pengelola terminal terus berupaya menciptakan layanan di terminal yang dikelolanya mempunyai kinerja prima untuk mengoptimalkan pelayanan bagi pengguna jasa. Upaya itu berlangsung dengan membangun kerja sama dengan beberapa pihak operator terminal atau pelabuhan, yang mana dalam kerja sama tersebut nantinya sekaligus akan membentuk pairing port (pasangan pelabuhan) yang berujung pada kesamaan layanan.
“Pada akhirnya, hubungan kerja sama dengan pihak operator terminal atau pelabuhan akan menciptakan layanan prima. Kerja sama itu juga akan menciptakan adanya pairing port kesamaan layanan,” kata Direktur Operasi PT Adipurusa, H. A. Ogi Haris, Kamis (4/7).
Selanjutnya Ogi menyampaikan, pada proses awal kerja sama, tentunya, kedua belah pihak melakukan eksplorasi atas kegiatannya yang berlangsung di pelabuhan yang diajak kerjasama. Mulai dari standarisasi kegiatan operasional di dalam terminal, standar pelayanan dokumen dan sejumlah standar lainnya.
Atas hasil eksplorasi tersebut, tambah Ogi, maka ada kesamaan standar. Yang tentu setelah itu akan terjalin komunikasi yang akan menciptakan kegiatan sharing data dengan terminal atau pelabuhan yang diajak kerjasama.
“Dengan adanya standarisasi standar layanan maka akan mengarah kepada pairing port dan menciptakan pertukaran data elektronik yg lebih cepat dan akurat untuk kepentingan produktifitas pelabuhan,” kata Ogi.
Saat ini pihak Adipurusa selaku pengelola terminal di Pelabuhan Tanjung Priok sudah menjajaki kerja sama dengan sejumlah terminal atau pelabuhan yang bisanya di singgahi kapal-kapal yang sandar dan bongkar muat di terminalnya.
“Jadi ketika kapal akan masuk, dari pelabuhan yang sudah bekerjasama (pairing port) maka kami sudah mengetahui dan mendapatkan informasi awal juga dari pelabuhan mitra tersebut, selain dari pihak agen kapal,” kata Ogi.
Menurutnya, manfaat pairing port adalah menjadikan pelabuhan tujuan dan asal barang sebagai dedicated port, dengan begitu maka prosesnya akan menjadi sederhana, akurasi data lebih terjamin, serta hemat waktu dan biaya.
Adapun hasil kerjasama itu akan menjadikan pelabuhan sister port, dan keuntungan berupa kegiatan bongkar muat (BM) bisa lebih terencana, selain itu bisa menyederhanakan alur proses, akurasi data juga akan lebih terjamin serta ada penghematan waktu dan biaya. (ire djafar)