PT Multi Terminal Indonesia Tingkatkan Performa Perusahaan Lewat Penguatan GRC

- Pewarta

Friday, 30 August 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Maritim Indonesia – PT Multi Terminal Indonesia (MTI), anak perusahaan PT Pelindo Solusi Logistik yang merupakan bagian dari subholding PT Pelabuhan Indonesia (Persero) di klaster bisnis Logistik & Hinterland Development, terus memperkuat sistem dan infrastruktur Governance, Risk, and Compliance (GRC) untuk meningkatkan performa dan daya saing perusahaan.

Penguatan GRC yang dilakukan MTI bertujuan untuk menghilangkan ketidakpastian dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi, serta mendukung pelaksanaan bisnis yang lebih baik dalam lingkungan yang sadar risiko. Semua entitas bisnis, termasuk MTI, menghadapi berbagai tipe risiko seperti keuangan, hukum, strategis, dan dinamika pasar. Dengan manajemen risiko yang efektif, perusahaan dapat mengidentifikasi, memitigasi, dan memulihkan risiko yang dihadapi, memprediksi potensi masalah, serta meminimalkan kerugian.

“PT MTI, penerapan GRC, ESG, dan SDG’s adalah langkah penting untuk menunjang keberlanjutan perusahaan di masa depan, dengan GRC, seluruh elemen di perusahaan bisa membangun komitmen bersama dalam mewujudkan kebijakan, keputusan, dan tindakan yang mendukung pertumbuhan usaha dan ekonomi nasional,” kata Yandri Trisaputra, Direktur Utama PT MTI, dalam sesi wawancara daring dalam rangkaian penjurian “TOP GRC Awards” yang diselenggarakan oleh Majalah TopBusiness. Jumat (30/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurutnya, komitmen dan konsistensi MTI dalam mengimplementasikan GRC dan GCG telah berdampak signifikan pada kinerja bisnis perusahaan, terlihat dari peningkatan laba bersih dari Rp 87,88 miliar pada tahun 2022 menjadi Rp 98,96 miliar pada tahun 2023. Tahun ini, MTI kembali terpilih menjadi salah satu finalis di ajang “TOP GRC Awards 2024,” sebuah corporate rating yang diikuti oleh sekitar 600 perusahaan di Indonesia.

Lebih jauh dijelaskan, PT MTI, yang bergerak dalam bidang penyediaan jasa logistik dan multimoda terintegrasi dengan kegiatan terminal di pelabuhan (port logistics), menyadari tantangan dan dinamika yang mempengaruhi proses bisnisnya. Perusahaan saat ini mengoperasikan 10 gudang dan 29 lapangan (TPS & Umum) di berbagai wilayah seperti Jakarta, Semarang, Surabaya, Lampung, Palembang, Jambi, Medan, Natuna, Pontianak, Makassar, Pantoloan, Banjarmasin, dan Ambon, yang terbagi dalam tiga area Logistik Regional.

Dikatakan juga, sebagai anak perusahaan BUMN, MTI juga menempatkan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance/GCG) dan manajemen risiko sebagai elemen penting dalam mendukung keberlangsungan bisnis.

“MTI telah memiliki struktur dan infrastruktur GRC yang terus diperkuat untuk menghadapi tantangan dan dinamika di era persaingan pasar bebas,” ungkap Yandri.

Dengan menerapkan program GRC, lanjutnya, MTI berharap manajemen dapat mengambil keputusan yang lebih baik dalam lingkungan yang sadar risiko. Program GRC yang efektif membantu pemangku kepentingan menetapkan kebijakan dari perspektif bersama dan mematuhi persyaratan regulasi.

“Selain itu, penerapan GRC diharapkan mampu membangun komitmen seluruh elemen perusahaan dalam mewujudkan kebijakan, keputusan, dan tindakan yang selaras,” tambahnya.

Disampaikan juga, dalam penerapannya, MTI mengacu pada pedoman regulasi eksternal seperti Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan Menteri BUMN No. PER-09/MBU/2012 tentang Penerapan GCG. Di internal, penerapan GCG diatur melalui berbagai surat keputusan dan penunjukan tanggung jawab, seperti Direktur Keuangan & SDM sebagai penanggung jawab penerapan dan pemantauan GCG.

Ditambahkan Yandri, proses identifikasi risiko di MTI dilakukan bersamaan dengan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun berikutnya sebagai wujud penerapan Risk Based Budgeting. Penilaian maturitas penerapan manajemen risiko dilakukan setiap tahun, dengan skor Risk Maturity Level MTI tahun 2023 sebesar 2,90 dari skala 5. Perusahaan juga mengacu pada standar ISO 31000 dalam penerapan manajemen risikonya.

“Dengan penguatan GRC dan GCG, MTI berharap dapat terus meningkatkan kinerja bisnisnya dan mencapai visi, misi, serta tujuan perusahaan secara lebih baik di masa mendatang,” pungkasnya. (ire djafar)

Berita Terkait

IPC TPK Catat Kinerja Keberlanjutan Positif, Raih Dua Penghargaan ICS Award 2025
Gerbang Industri Otomotif Nasional Makin Melaju ke Pasar Global, Ekspor CBU Capai 318 Ribu Unit
Tanggap Bencana, Pelindo Regional 2 Tanjung Priok Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir dan Longsor di Sumatera dan Aceh
Pelindo Solusi Digital Luncurkan RCSA AI: Tonggak Pertama Transformasi Manajemen Risiko Berbasis AI di Pelindo
100 Insan Maritim Siap Kuasai Teknologi Digital untuk Kemajuan Dunia Pelayaran, INSA Jaya Gratiskan Pelatihan AI
Mantapkan Kepemimpinan Berkelanjutan, IPC TPK Raih Gold Rank di ajang ASRRAT 2025
Tingkatkan Kelancaran Penyeberangan Jelang Nataru, ASDP Operasikan Layanan Kapal Express Melalui Dua Dermaga di Merak-Bakauheni
Komitmen Implementasi Prinsip Keberlanjutan, IPCM Raih Tiga Penghargaan pada ESG Initiative Awards 2025

Berita Terkait

Tuesday, 2 December 2025 - 06:48 WIB

IPC TPK Catat Kinerja Keberlanjutan Positif, Raih Dua Penghargaan ICS Award 2025

Tuesday, 2 December 2025 - 02:23 WIB

Gerbang Industri Otomotif Nasional Makin Melaju ke Pasar Global, Ekspor CBU Capai 318 Ribu Unit

Monday, 1 December 2025 - 05:51 WIB

Pelindo Solusi Digital Luncurkan RCSA AI: Tonggak Pertama Transformasi Manajemen Risiko Berbasis AI di Pelindo

Monday, 1 December 2025 - 05:34 WIB

100 Insan Maritim Siap Kuasai Teknologi Digital untuk Kemajuan Dunia Pelayaran, INSA Jaya Gratiskan Pelatihan AI

Monday, 1 December 2025 - 04:57 WIB

Mantapkan Kepemimpinan Berkelanjutan, IPC TPK Raih Gold Rank di ajang ASRRAT 2025

Berita Terbaru