Maritim Indonesia — PT Pelayaran Nasional Indonesia atau PT PELNI (Persero) melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) memberikan bantuan mesin conveyor belt kepada Kelompok Cangkring (Cangkang Kering) Kalibaru Timur, Cilincing, Jakarta Utara pada Kamis (27/02). Penyerahan bantuan mesin ini bertujuan untuk mendukung pengelolaan limbah kerang hijau secara efektif sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Vice President Treasury dan TJSL PELNI Fauziah Ferryna, Deputi II Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS RI Dr. Imdadun Rahmat, Direktur Pengumpulan Badan BAZNAS RI Faisal Qosim, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Kota Administrasi Jakarta Utara, Pimpinan Bidang IV BAZNAS (BAZIS) Provinsi DKI Jakarta, Komunitas Cangkang Kering dan sejumlah tokoh masyarakat di Kalibaru. Program ini menjadi wujud nyata kolaborasi antara PELNI dan mitra strategis dalam menciptakan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat.
Vice President Treasury dan TJSL PELNI Fauziah Ferryna, menyampaikan kegiatan ini merupakan wujud komitmen PELNI untuk memberdayakan masyarakat dan menjaga lingkungan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Penyerahan mesin conveyor belt ini bukan sekadar bantuan alat, tetapi juga simbol komitmen kami untuk memberdayakan masyarakat dan melestarikan lingkungan,” ujar Fauziah.
Bantuan mesin conveyor belt ini dirancang khusus untuk membantu proses pengangkutan cangkang kerang hijau yang telah dibersihkan secara alami di laut. Dengan adanya mesin ini, Kelompok Cangkring Kalibaru Timur dapat meningkatkan efisiensi kerja mereka dalam mengolah limbah tersebut sekaligus mengurangi dampak negatif terhadap ekosistem pesisir.
“Dengan kerja sama yang baik bersama Kelompok Cangkring Kalibaru Timur dan dukungan dari BAZNAS, kami berharap program ini dapat menjadi inspirasi bagi komunitas lain untuk turut berkontribusi dalam menjaga kebersihan laut dan pesisir,” tambah Fauziah.
Selain penyerahan alat, PELNI juga melengkapi program ini dengan pelatihan intensif dan pendampingan berkelanjutan. Pelatihan tersebut mencakup cara pengoperasian mesin, teknik perawatan serta strategi pengelolaan limbah yang ramah lingkungan.
Pendampingan ini bertujuan untuk memastikan bahwa kelompok masyarakat tidak hanya menerima bantuan fisik, tetapi juga mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang dapat mereka manfaatkan dalam jangka panjang.
Dengan adanya sinergi antara perusahaan, komunitas, dan masyarakat, diharapkan program ini dapat berjalan secara berkelanjutan dan memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan dan perekonomian masyarakat.
PELNI berkomitmen untuk terus menjalankan program-program TJSL yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan sekitar, serta menjadi contoh perusahaan yang bertanggung jawab dalam menjaga kelestarian alam dan mendukung pembangunan berkelanjutan.
Seluruh Program TJSL PELNI mengacu pada pilar SDG’s atau Sustainable Development Goals yang dicanangkan oleh Perserikatan Bangsa Bangsa dan telah diadopsi oleh Kementerian BUMN ke dalam Program TJSL di seluruh perusahaan BUMN. Selain sosial, pilar TJSL PELNI disusun atas pilar ekonomi, lingkungan, dan tata kelola hukum. (ire djafar)