Maritim Indonesia – Dalam rangka menyelaraskan dan mendukung Asta Cita Presiden RI Bapak Prabowo yang salah satunya berfokus untuk memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda dan penyandang disabilitas, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IDX:IPCC) melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) sukses menyelenggarakan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi 30 Balita di Kelurahan Kalibaru tepatnya pada RW 8, 9 dan 10 yang dalam pelaksanaannya berkolaborasi dengan Pemerintah setempat (RT, RW, Lurah dan Camat) serta Puskesmas dan Posyandu.
Untuk diketahui, di tahun 2024, IPCC sukses menyelenggarakan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi 30 balita di Kelurahan Kalibaru, tepatnya di RW 8, 9, dan 10. Program ini terlaksana dengan kolaborasi bersama Pemerintah setempat, Puskesmas, dan Posyandu.
Program MBG merupakan bagian dari inisiatif IPCC Gembira (Gerakan Masyarakat Bersih dan Sehat), yang berfokus pada kesehatan masyarakat di sekitar area bisnis perusahaan. Dengan mengusung konsep triple bottom line (planet, people, dan profit), IPCC memastikan bahwa program TJSL ini tidak hanya berdampak pada masyarakat (people) tetapi juga menjaga keseimbangan lingkungan (planet) serta mendukung pertumbuhan bisnis perusahaan (profit).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Direktur Utama IPCC, Sugeng Mulyadi, menekankan pentingnya peran aktif perusahaan dalam menyalurkan program TJSL secara tepat sasaran.
“Kami ingin berkontribusi nyata dalam mendukung program Pemerintah dan ekosistem BUMN untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Program ini juga merupakan implementasi dari SDGs poin 3, yaitu kehidupan sehat dan sejahtera,” ujarnya.
Selain pemberian makanan bergizi, program ini juga mencakup edukasi pemenuhan gizi anak oleh tenaga kesehatan dari Posyandu dan Dinas Kesehatan, serta penyuluhan bagi ibu hamil guna mencegah bayi lahir dengan kondisi stunting.
Program ini berlangsung selama 54 hari sejak 23 Oktober 2024, dengan hasil yang menggembirakan: prevalensi stunting di antara 30 balita yang dibina berhasil turun menjadi nol.
IPCC juga mengukur dampak program ini melalui metode Social Return On Investment (SROI), yang mendapatkan nilai 2,21, menandakan bahwa manfaat sosial yang dihasilkan lebih besar dibandingkan nilai investasi program.
Senior Manager Sekretaris Perusahaan IPCC, Endah Dwi Liesly, menyampaikan bahwa program ini akan terus berlanjut sebagai bagian dari komitmen IPCC dalam implementasi prinsip Sustainability dan ESG (Environmental, Social, and Governance).
“Keberhasilan ini menjadi motivasi bagi kami untuk memperluas cakupan program di tahun 2025 dengan menjangkau lebih banyak penerima manfaat. Kami juga berharap dapat berkolaborasi dengan berbagai entitas bisnis di Pelabuhan Tanjung Priok untuk bersama-sama mengentaskan permasalahan kesehatan masyarakat di Kelurahan Kalibaru,” tuturnya.
Keberhasilan program ini tidak hanya ditunjukkan dengan penurunan angka stunting, tetapi juga peningkatan kesadaran orang tua dalam pemenuhan gizi anak, perubahan perilaku pemberian makan yang lebih baik, serta pemberdayaan UMKM lokal dalam penyediaan makanan bergizi.
“IPCC berkomitmen untuk terus membangun sinergi dengan Pemerintah, Lurah Kalibaru, Camat Cilincing, serta para pemangku kepentingan lainnya guna meningkatkan taraf hidup masyarakat di wilayah sekitar pelabuhan,” pungkas Endah Dwi Liesly. (ire djafar)